Fakta baru kasus pengeroyokan Haringga Sirla hinga meninggal dunia, sosok Adang penjual bakso sebagai saksi
Penulis : Aleolea Sponge
27 September 2018 11:22
Cerita Adang Penjual Bakso Halangi Pengeroyok Haringga Sirla sampai Akhirnya Pingsan
Planet Merdeka - Meninggal Haringga Sirla masih menyisakan duka yang begitu dalam, Fakta baru kasus pengeroyokan Haringga Sirla (23), suporter Persija Jakarta di Stadion GBLA Bandung terungkap dalam rekontruksi kasus tersebut di lokasi kejadian, Rabu (26/9).
Dalam rekontruksi tersebut, ternyata ada sejumlah pihak yang berusaha melerai pengeroyokan tersebut.
2 dari 6 halaman
Kesaksian penjual bakso saat Haringga dikeroyok
Salah satunya adalah Adang Ali (67), penjual bakso di lokasi kejadian. Dalam rekaman kasus tersebut, tampak terlihat roda pedagang bakso. Sementara itu, korban tampak dikeroyok persis di samping kanan roda.3 dari 6 halaman
Rekontruksi Haringga dikeroyok
Saat rekontruksi, Adang Ali mengatakan tidak mengetahui bagaimana awal mula Haringga ketahuan teridentifikasi sebagai seorang suporter Persija.
Ia baru melihat korban diseret dan diteriaki sekelompok suporter Persib bahwa ia adalah anggota The Jak Mania.
"Saya tidak tahu awal mulanya bagaimana. Saya baru lihat korban diseret dan diteriaki. 'ieu aya budak The Jak, kadarieu (ini ada anak The Jak, ayo ke sini) sambil saya lihat sudah ada yang memukuli, tapi belum berdarah seperti di video," ujar Adang menirukan teriakan sekelompok suporter Persib saat kejadian.
4 dari 6 halaman
Kesaksian pedagang bakso ynag sudah lama berjualan di stadion
Ia sudah lama berdagang di Stadion GBLA, terutama saat Persib berlaga atau acara lain di GBLA. Saat itu, ia membawa cucu dan istrinya. Melihat kejadian itu, sebagai orangtua, ia kemudian berusaha melerai sekuat tenaga.
"Saya berusaha melerai karena kasihan saya lihat dia sendirian. Apalagi dia dipukuli dari segala arah, saya halangi juga mereka yang memukuli," ujar Adang.
"Tapi saat saya sedang hentikan mereka yang memukuli, ada lagi yang memukuli dari arah lainya. Saya berusaha hentikan mereka yang memukul dari segala arah, tapi sayanya yang didorong-dorong sama mereka."
"Saya berusaha melerai karena kasihan saya lihat dia sendirian. Apalagi dia dipukuli dari segala arah, saya halangi juga mereka yang memukuli," ujar Adang.
"Tapi saat saya sedang hentikan mereka yang memukuli, ada lagi yang memukuli dari arah lainya. Saya berusaha hentikan mereka yang memukul dari segala arah, tapi sayanya yang didorong-dorong sama mereka."
5 dari 6 halaman
Usaha pedagang bakso melerai pengeroyokan
Karena kuatnya dorongan mereka, tubuh renta Adang Ali pun tumbang dan akhirnya tersungkur di aspal beton di dekat pintu Gerbang Biru Stadion GBLA. Ia mengaku tak tega melihat Haringga dikeroyok oleh puluhan orang.
"Saya kecapean, tubuh saya didorong-dorong hingga akhirnya saya tak sadarkan diri dan pingsan," ujar Adang.
6 dari 6 halaman
Adang pinsan saat melerai pengeroyokan terhadap Haringga
Ia baru sadar setelah pingsan kurang dari 30 menit dan saat ia sadar, ia sudah tidak melihat korban dan hanya melihat darah di samping roda baksonya.
"Pas saya bangun, korban sudah tidak ada, katanya meninggal dan dibawa ambulance. Mangkuk bakso saya habis semua," ujar Adang.
"Saya sedih sekali saat itu, menyesal tidak bisa melerai."
Sementara itu, rekontruksi menghadirkan delapan tersangka dan dua saksi. Adang Ali dan Dede Supriadi.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.