1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Fakta-fakta kecelakaan maut di Boyolali, inilah isi postingan terakhir korban sebelum tabrakan

Penulis : Moana

15 Oktober 2018 12:09

Kecelakaan maut terjadi di Boyolali

Planet Merdeka - Masyarakat kembali dikejutkan dengan kabar kecelakaan maut. Kali ini terjadi di Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu, 13 Oktober 2018 sekitar pukul 16.15 WIB. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Semarang-Solo tepatnya di Dukuh Pomah RT 004 RW 001, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah.

Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 7 orang meninggal dunia. Kecelakaan ini sendiri melibatkan sebuah bus pariwisata dan mobil Isuzu Panther. 7 korban yang meninggal merupakan penumpang dari mobil Isuzu Panther. 

2 dari 10 halaman

1. Supir bus diduga kehilangan kendali

Kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan oleh supir Arif Hartanto (46) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Semarang ke timur arah Solo. Dan pada saat tiba di pertigaan Wika, Mojosongi, Arif mencoba menghindari kendaraan yang akan berbelok ke kiri.

Tapi, nahasnya ia kehilangan kendali sehingga bus oleng ke kanan hingga melewati median jalan. Tabrakan pun tak bisa terhindarkan antara bus tersebut dengan mobil Isuzu Panther berpelat nomor AD 8447 KS yang dikemudikan oleh Dwi Bagus Windarto (26).

Namun, dugaan sementara dari hasil olah TKP menunjukkan kecelakaan maut itu terjadi akibat rem dan setir bus tidak berfungsi. Hal itu disampaikan langsung oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng, AKBP Catur Gatot Efendi.

"Dugaan sementara kondisi bus yang harus perlu di cek lagi, seperti rem tidak berfungsi, setir tidak berfungsi (saat kejadian)," katanya.
3 dari 10 halaman

2. Para korban sedang dalam perjalanan pulang usai hadiri pernikahan

Ketujuh korban kecelakaan maut yang meninggal dunia tersebut diketahui merupakan warga Jetaksari, Kecamatan Ampel, Boyolali. Dan ternyata rombongan mobil Isuzu Panther ini diketahui tengah dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara pernikahan kerabat mereka di Wonogiri. Tak hanya itu, para korban memutuskan untuk bertamasya setelah menghadiri pernikahan karena jarang berkumpul.

"Jadi itu memang dadakan rencana untuk berlibur. Mungkin karena mumpung bisa ketemu lengkap, mereka memutuskan untuk bertamasya sekalian," papar Witono, kerabat korban.
4 dari 10 halaman

3. Dua korban adalah pengantin baru

Dua korban bernama Yasinta Ayundari (25) dan Dwi Bagus Windarto (26), ternyata mereka adalah sepasang suami istri. Dan yang lebih menyedihkan keduanya ini merupakan pengantin baru. Keduanya diketahui melangsungkan pernikahan pada 31 Agustus 2018 lalu.
5 dari 10 halaman

4. Sopir Isuzu Panther pamit tak akan pulang

Bagus dan Yasinta yang merupakan pasangan suami istri harus menjalani hubungan jarak jauh lantaran keduanya bekerja di kota yang berbeda. Bagus sendiri bekerja di perusahaan swasta yang berada di Kecamatan Masaran, Sragen. Sementara itu sang istri berprofesi sebagai guru di sebuah sekolahan yang berada di wilayah Kecamatan Ampel, Boyolali.

Sepupu Bagus yang bernama Hartono, mengungkapkan jika pria berusia 26 tahun ini berpamitan pada orang tuanya untuk menjenguk sang istri pada Jumat (12/10/2018) pagi. Saat pamit, Hartono menyebutkan Bagus mengatakan pada sang ibu bahwa ia sementara tidak akan pulang.

“Bu, saya nggak balik, langsung bablas ke Boyolali,” kata Hartono mengulang pesan Bagus kepada orangtuanya sebelum berangkat.
6 dari 10 halaman

5. Korban sempat unggah foto di Instagram sebelum kecelakaan

Sebelum kecelakaan maut terjadi, ternyata Bagus sempat mengunggah sebuah foto di akun Instagram miliknya. Hal ini diungkapkan juga oleh Hartono. Hartono mengatakan bahwa Bagus sedang menghadiri acara pernikahan.

“Mas Bagus sempat memposting di Instagram bahwa dia sedang menghadiri acara pernikahan,” kata Hartono.
7 dari 10 halaman

6. Identitas korban

Kecelakaan maut itu mengakibatkan 7 orang tewas dan dua orang terluka. Para korban adalah penumpang mobil tersebut dan merupakan satu keluarga. Mereka adalah warga Dukuh Jetaksari, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali. Para korban sudah dievakuasi ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Korban luka dirawat di IGD, sedangkan yang meninggal dunia, di kamar mayat.

"Informasi yang kami dapat, para korban merupakan satu keluarga," kata Radito Risangadi, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Surakarta.

Dan berikut identitas korban meninggal yang diperoleh dari RSUD Pandan Arang
1. Dwi Bagus Windarto (26)
2. Yasinta Ayundari (25)
3. Arini (51)
4. Slameto (50)
5. Nia (20)
6. Sikam (70)
7. Atmorejo (75)

Sedangkan korban yang mengalami luka dan selamat dari kecelakaan maut itu adalah Trio Margo Sudarsono (17) dan Trio Cahyo Sudarsono (17). Keduanya merupakan anak kembar yang juga warga Dukuh Jetaksari, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali.
8 dari 10 halaman

7. Hasil olah TKP

Pada Minggu (14/10/2018), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah bersama Satlantas Polres Boyolali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalan Semarang-Solo tepatnya di Dukuh Pomah RT 004 RW 001, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng, AKBP Catur Gatot Efendi, di sela-sela memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi terjadinya kecelakaan tersebut mengatakan bahwa dugaan

"Dugaan sementara kondisi bus yang harus perlu di cek lagi, seperti rem tidak berfungsi, setir tidak berfungsi (saat kejadian), " ujarnya.

Namun, Catur pun mengatakan bahwa pihaknya masih akan mendalami faktor penyebab kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang penumpang tersebut. Pasalnya, dugaan itu baru sebatas keterangan dari sopir bus.

"Pas mau nyalip dari lajur kiri pindah ke lajur kanan, tidak ada hambatan apa-apa. Kok tahu-tahu nyelonong ke pembatas jalan sampai menabrak (Isuzu Panther). Juga tidak ada bekas pengereman," jelas Catur.
9 dari 10 halaman

8. Olah TKP menggunakan Laser 3D

Olah TKP yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jawa Tengah bersama Satlantas Polres Boyolali menggunakan alat Laser 3D (tiga dimensi) tersebut. Pasalnya dengan menggunakan alat tersebut nantinya akan dapat diungkapkan gambaran kejadian kecelakaan maut itu. Mulai dari sebelum, saat kejadian hingga posisi akhir kendaraan yang terlibat kecelakaan.

"Alat ini kan teliti sekali. Satu persatu akan direkam semua," ujar Catur.

"Semuanya akan bisa diketahui melalui rekaman lensa tiga dimensi. Misalnya kecelakaan dimulai dari sini, terus kecelakaan dan sesudahnya, posisi kendaraan ada di mana, semuanya akan kelihatan nanti," ujarnya.

Catur juga menambahkan bahwa dengan menggunakan alat tersebut akan memberikan gambaran bagi penyidik dalam memproses berkas perkara kecelakaan lalu lintas.

"Ini salah satu untuk melengkapi penyidik dalam memproses berkas perkara lakalantas," imbuh dia.
10 dari 10 halaman

9. Pernyataan dari Kasatlantas Polres Boyolali

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Febriyani Aer juga mengatakan hal yang sama dengan AKBP Catur Gatot Efendi. Penyebab kecelakaan saat ini masih diselidiki. Namun nenurut pengakuan sopir, saat di TKP dia mau mengerem tidak berfungsi, kemudian dia oleng ke kannan karena stangnya tiba-tiba stag, terkunci.

Dugaan sementara dari hasil olah TKP yang telah dilakukan ditambah dengan keterangan dari sopir bus, bahwa pada saat di TKP dengan kecepatan 50-60 km/jam itu menghindari motor yang akan menyeberang jalan. Kemudian dia oleng, pada saat itu rem tidak berfungsi.

"Kemudian stirnya juga mengalami stag, terkunci sehingga dia banting ke kanan, melompati median jalan, masuk ke (lajur jalan) arah yang berlawanan dan terjadilah lakalantas dengan menabrak mobil Isuzu Panther," terang Febriyani.

Febriyani juga mengatakan bahwa bus tersebut juga dalam keadaan laik jalan. Bus itu sendiri dibeli pada tahun 2015 lalu dan KIR-nya masih berlaku. Bus tersebut baru saja menjalani uji KIR sekitar satu setengah bulan lalu.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya