Hanya Karena Hal Sepele, Suami Tega Bunuh Istri Dan Bayinya yang berusia 40 hari
Penulis : Moana
5 Maret 2019 10:27
Ibu dan bayinya ditemukan tewas
Planet Merdeka - Lagi-lagi peristiwa pembunuhan kembali terjadi di Indonesia. Seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri. Peristiwa ini terjadi di Lingkungan Ciore Waseh RT 008/002, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Bukan hanya menghabisi nyawa istrinya, pelaku yang diketahui bernama Amir (30) ini tega membunuh bayinya yang baru berusia 40 hari. Korban bernama Anis (30) serta bayinya bernama Atarayan Rizki. Keduanya ditemukan tewas berlumuran darah di dalam kamar.
Sempat disarankan untuk bercerai
Berdasarkan informasi yang didapat, diketahui bahwa sebelum terjadinya pembunuhan, tersebut warga sekitar lokasi kejadian telah berulang kali mendengar dan melihat keributan antara pelaku dengan korban.Bahkan, pihak keluarga juga sudah pernah menyarankan agar keduanya lebih baik bercerai, akan tetapi hal itu ditolak pelaku.
Korban menolak berhubungan intim
Puncaknya, pembunuhan ibu dan anak tersebut dipicu karena hal sepele. Pelaku marah karena korban menolak ajakan untuk berhubungan intim.Korban ditemukan tak bernyawa
Menurut keterangan kerabat korban yakni Lilis Khumairiyah, awalnya mertua pelaku sempat mendengar tangisan pelaku pada dini hari. Namun pada saat itu tak ada yang tahu jika ternyata korban telah dibunuh oleh suaminya. Kemudian, keluarga mendobrak pintu kamar korban dan pelaku yang terkunci dari dalam. Dan suaminya hanya diam dan menangis.“Saya gak tau ada pembunuhan. Tahunya saat korban sudah bersimbah darah diranjang, dan suaminya itu diem saja nangis. Yang pertama ngeliat kakak, jam 3 ngedenger suara nangis suaminya itu,” ungkap Lilis.
Jasad korban diautopsi
Sementara itu, pihak kepolisian setelah mendapatkan informasi mengenai hal itu langsung mendatangi TKP. Pihak kepolisian langsung melakukan oleh TKP guna penyidikan.Sedangkan jasad kedua korban dibawa ke RSUD Dr Drajat Prawiranegara untuk dilakukan autopsi. Dan saat ini pelaku telah ditahan pihak Kepolisian Resort (Polres) Cilegon, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Mertua dengar pelaku menangis
Sementara itu, Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir M.SI melalui Kabid Humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi Priadinata SIK membeberkan kronologi kejadiannya. Berdasarkan informasi di tempat kejadian, pada saat orangtua korban (saksi) bangun tidur sekitar jam 04.30 WIB dan hendak melaksanakan salat subuh, terdengar suara tangisan pelaku Ami, di dalam kamar.“Kemudian (saksi) mengetuk pintu kamar dan membukanya, setelah terbuka posisi korban sudah terbaring disamping lemari dan ranjang tidur dengan berlumuran darah serta luka sobek di bagian muka tepatnya mata sebelah kiri” Ungkap AKBP Edy Sumardi.
Pelaku diamankan
Lebih lanjut, masih menurut keterangan saksi, seketika itu pula (saksi) langsung memberitahu adik korban dan saudaranya. Mereka kemudian melaporkan ke Ketua Rt dan menghubungi Anggota piket Polsek Pulomerak, Polres Cilegon segera datang.“Tidak lama kemudian anggota piket polsek Pulomerak bersama Bhabinkamtibmas langsung mendatangi TKP, mengamankan pelaku dan melakukan olah tempat kejadian perkara” Imbuhnya.
Mertua curiga dengan jawaban pelaku
Dari lokasi kejadian, saksi yang merupakan orangtua korban kemudian bertanya kepada pelaku. Saat itu pelaku menjawab bahwa istrinya (Anis) kesetrum listrik.“Ada Apa, koq kamu menangis subuh subuh begini dan kenapa anakku anis 30 tahun, tergeletak di lantai dengan bersimbuh darah ?,” tanyanya.
“Melihat kondisi korban yang berlumuran darah, dengan rasa curiga saksi langsung memanggil Pak RT dan Menghubungi Bhabinkamtibmas, untuk segera melihat kejanggalan itu. Bhabinkamtibmas tiba di lokasi bersama Polisi Piket Polsek Pulomerak bersama pak RT” Lanjut AKBP Edy.
Terlibat cekcok
Sementara itu Kapolres Cilegon, AKBP Rizki Prakoso SIK, melalui Kapolsek Pulomerak Supandriatna, menyatakan bahwa berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan dari pelaku, diketahui bahwa kejadian ini berawal dari cekcok mulut antara korban dan pelaku pada saat dini hari menjelang subuh.“Pelaku ingin mengajak korban untuk berhungan intim, namun korban menolak karena korban yang merupakan istrinya dan baru saja melahirkan anak lelakinya, yang belum genap 40 hari," ujarnya.
Dihabisi nyawanya dengan cara dipukul
Diduga karena hasratnya yang terlalu tinggi dan mendapat penolakan dari istrinya, itulah yang kemudian membuat pelaku kalap dan tega memukuli korban hingga luka luka di bagian kepala hingga akhirnya tewas."Kuat dugaan, korban di habisi nyawanya oleh pelaku dengan cara di pukul, namun ia belum bisa mengetahui persis penyebab kematian, sedangkan tentang kematian anak bayinya, juga belum bisa dipastikan bagaimana cara dia melakukannya, karena pelaku langsung diamankan di Mapolres Cilegon untuk diperiksa lebih intensif," Pungkasnya.
Pelaku dikenal pendiam
Diketahu bahwa pelaku dan korban tersebut ternyata merupakan pegawai di rumah sakit Krakatau Medika (RSKM). Dan selama ini tidak pernah terdengar ada percekcokandalam keluarga mereka. Diketahui pula bahwa pelaku ini dikenal sebagai sosok yang pendiam.Pelaku yang berasal dari Garut ini, baru setahun menjalani rumah tangga dengan korban, dan belum genap 40 hari istrinya melahirkan anaknya. Dan beberapa hari yang lalu, pelaku dan korban sempat mengadakan acara cukuran untuk bayi malang tersebut.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.