1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Mulut dibekap dan sempat terseret motor, bocah SD ini justru berhasil gagalkan aksi penjambretan

Penulis : Moana

20 Agustus 2018 10:37

Anak SD jadi korban kriminalitas di Surabaya

Planet Merdeka - Kejahatan itu bisa terjadi dimana saja dan kapanpun waktunya. Bisa menimpa orang dewasa dan juga bisa menimpa anak-anak remaja bahkan anak yang masih kecil. Seperti yang dialami oleh seorang anak di Surabaya, Jawa Timur ini.

Anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar ini menjadi korban penjambretan. Bukan hanya jadi korban penjambretan, korban berinisial DP (11) ini juga mengalami kekerasan dari pelaku. 

2 dari 6 halaman

Mulut korban dibekap

Pelajar kelas V SD ini sempat mendapat kekerasan oleh dua pelaku jambret ketika hendak merampas Smartphone miliknya di jalan Raya Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo Surabaya.

Seorang pelaku jambret bahkan membekap mulut korban dari arah belakang sembari merampas ponsel milik korban. Setelah itu kedua pelaku yang berboncengan tersebut langsung tancap gas dan meninggalkan korbannya di pinggir jalan.
3 dari 6 halaman

Aksi heroik korban hingga terseret

Spontan korban berupaya menghentikan pelaku yang berupaya kabur melarikan diri mengendarai motor Beat L-3929-BD warna biru kombinasi putih. Aksi heroik korban memegang besi jok belakang motor untuk mencegah kedua pelaku kabur.

Karena tidak kuat menahannya akhirnya gegaman tangan korban pun terlepas. Namun, korban masih berusaha sekuat tenaga supaya bisa menghentikannya. Korban pun kembali memegang plat nomor motor pelaku.

"Korban terseret hingga beberapa meter hingga terjatuh menderita luka-luka," ujar Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Iptu Mudjian.
4 dari 6 halaman

Pelaku menabrak tiang listrik dan mencoba kabur

Mudji sapaan akrab pria ini Mega meski sempat menyeret korban kedua pelaku tetap memacu kendaraannya motornya. Motor pelaku oleng hingga jatuh menabrak tiang listrik di pinggir jalan. Karena panik di kejar warga kedua pelaku meninggalkan motornya di pinggir jalan.

"Pelaku lari ke kampung berhasil ditangkap warga bersama anggota yang berada di dekat lokasi kejadian," ungkapnya.

Sebelumya kedua pelaku babak belur dihajar warga. Dari tangan kedua pelaku Polisi menyita satu ponsel Xiaomi 4A milik korban dan satu motor milik pelaku. Sedangkan, korban harus menderita luka lecet pada tubuh bagian belakang dan kedua kaki serta tangan kirinya. Luka-luka itu ia dapatkan saat berusaha menghentikan dan terseret motor pelaku telah mendapat perawatan medis di RS Jemursari.
5 dari 6 halaman

Identitas pelaku

Diketahui, identitas kedua pelaku begal handphone itu bernama Setiawan Wibowo (30) warga Wonokromo dan Oktavianto Risky (21) tinggal di kos Pagesangan Jambangan Surabaya.

"Pelaku merampas ponsel korban saat berada di pinggir jalan," ujar Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Iptu Mudji.

Polisi akhirnya berhasil mengevakuasi kedua pelaku dari amuk massa yang marah dengan perbuatan kedua pelaku tersebut.

"Kedua pelaku masih diperiksa untuk mengembangkan dugaan adanya lokasi kejahatan maupun perkara lainnya," kara Mudji.
6 dari 6 halaman

Pengakuan ibu korban

DR (34), ibu bocah SD yang jadi korban jambret di kawasan Siwalankerto, Surabaya mengatakan anaknya tak bisa tidur usai kejadian. Pada Jumat (17/8/2018) malam, usai kejadian penjambretan, DR mengatakan anak keduanya IB (11) bercerita tentang hal yang dialaminya.

DR bercerita bahwa awalnya sang anak sedang duduk-duduk sambil memainkan handphone milik ayahnya. Kemudian datang dua orang tak dikenal memakai helm. Satu diantaranya membawa motor. Sedangkan seorang lainnya menghampiri bocah tersebut dan mendekap korban dari belakang.

"Anak saya ini duduk, awalnya dia nggak saya tanya. Tadi malam dia nggak bisa tidur, terus cerita lagi kalau ada laki-laki. Dia bilangnya mas-mas datang didekap dari belakang diambil handphonenya," cerita DR.

Dikatakan DR, pihaknya sudah mendatangi kantor polisi saat pelaku jambret tertangkap warga dan polisi di sekitar lokasi.

"Sudah lapor, disuruh visum juga," kata DR.

Sebelum kejadian, korban diketahui sempat pamit pada DR untuk memberi pakan ternak ayam di sekitar rumahnya. Setelah itu, anaknya tersebut membeli pulsa handphone dan bakso di sebuah warung yang berjarak 500 meter dari rumahnya.

"Sebelumnya pamit ngasih pakan terus beli pentol dan pulsa. Bawa handphone setelah salat Jumat itu. Saya juga nggak nyangka," ujar DR.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya