1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Nasib memilukan istri dan buah hati Zoya korban tuduhan maling yang dibakar

Penulis : Moana

13 April 2018 08:59

Bayi tersebut justru memprihatinkan karena lahir dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Planet Merdeka - Kasus persekusi yang menimpa pria bernama Muhamad Aljahra atau Zoya sempat membuat publik geger. Bagaimana tidak? Zoya dituduh mencuri amplifier atau pengeras suara di masjid di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Tubuhnya dibakar hidup-hidup oleh massa dan ia pun tewas.

Kini setelah 8 bulan berlalu, kasus Zoya ini masih tak bisa hilang dari ingatan semua orang. Pasalnya pihak kepolisian juga sudah menetapkan beberapa orang yang diduga sebagai pelaku dan provokrator pembakaran Zoya. Bukan hanya itu sosok perekam video yang sempat menjadi viral sesaat sebelum Zoya dibakar juga tak luput dari pemeriksaan polisi.

Tepat pada 1 Agustus 2017 lalu, mungkin hari itu menjadi hari yang tragis bagi Zoya dan keluarganya. Siti Zubaidah, istri Zoya, saat sang suami mengalami kejadian tragis seperti itu, ia sedang mengandung buah hati mereka berdua. Usia kandungan Zubaidah waktu itu 7 bulan. 

Zubaidah pun mengaku tak pernah menyangka suaminya melakukan tindak pidana. Di mata Zubaidah, Zoya dikenal sebagai sosok suami yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Selain itu, Zoya juga adalah seorang sosok yang sangat taat beribadah bahkan sangat rajin menjalankan Salat. 

2 dari 4 halaman

Bayi yang dikandung Zubaidah meninggal

Beberapa bulan setelah tewasnya Zoya akibat amukan massa, Zubaidah pun melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Zahra Aulia. Hanya saja kondisi bayi tersebut justru memprihatinkan karena lahir dalam keadaan sudah meninggal dunia. Zubaidah melahirkan putri kecilnya itu pada 8 oktober 2017 lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Bayi perempuan itu pun sudah dimakamkan di samping makam Zoya.

3 dari 4 halaman

Bertahan hidup dari bantuan para relawan

Pada, Rabu, 11 April 2018 lalu, Zubaidah diundang ke acara talk show yang dipandu oleh Najwa Shihab. Zubaidah pun mengatakan bahwa ia menjalani hidupnya dengan bantuan dari para relawan kepada dirinya dan juga keluarganya.

Selepas tewasnya Zoya, Zubaidah pun kehilangan sosok tulang punggung keluarganya. Kini Zubaidah dan buah hatinya hanya bisa bertahan hidup dengan bantuan dari orang lain yang peduli dan memperhatikannya.

4 dari 4 halaman

Harapan Zubaidah

Dalam acara tersebut, Zubaidah pun mengutarakan harapannya atas tewasnya sang suami akibat diamuk oleh massa. Tentu kesedihan mendalam masih terasa di hati Zubaidah dan keluarganya. Apalagi ia harus berjuang sendiri untuk membesarkan anak pertamanya.

Zubaidah mengaku jika dirinya masih sulit untuk menjelaskan kepergian Zoya kepada buah hatinya. Karena menurutnya Zoya sering Salat bersama anaknya. Dan hal itu sering ditanyakan oleh sang anak juga kepadanya tentang keberadaan sang ayah.
Namun Zubaidah sepertinya tak mau terus berlarut-larut dalam kesedihannya. Karena kehidupan harus terus berjalan, dan motivasi untuk membesarkan buah hatinya menguatkan Zubaidah untuk menghadapi cobaan ini.

Zubaidah pun hanya bisa berharap, aksi main hakim sendiri di negeri ini tak lagi terulang. Apalagi sampai menghilangkan nyawa seseorang seperti yang dialami oleh Zoya. Ia pun mengatakan cukup Zoya saja lah yang menjadi korban kekejian dan keberingasan massa.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya