Ka'bah Akan Tetap Di Tengah
Penulis : Aleolea Sponge
2 Maret 2017 10:10
Kabah adalah kiblat umat islam, secara harfiah kiblat berarti arah.
Planet Merdeka - Sebagai umat muslim, diketahui bahwa salah satu rukun Islam yang terakhir yakni menunaikan ibadah haji. Oleh karena itulah, bagi seluruh umat Islam di dunia, kiranya jika sudah mencukupi baik mental maupun finansial untuk bertandang ke tanah suci, maka semoga diberi kelancaran ketika menunaikannya. Berbicara mengenai hal ini, jika ditanya apa yang ingin dilihat di tanah suci, pastilah jawaban pertama adalah Kabah.
Kabah adalah kiblat umat islam, secara harfiah kiblat berarti arah. Sebuah tempat yang berada disekitar area Masjidil Haram di Makkah. Ka’bah juga menjadi pusat umat islam saat beribadah, karena kabah lah kiblat umat islam saat sholat. Hal tersebut sesuai dengan sebuah ayat Al Quran yang menjelaskan tentang Kabah sebagai kiblat umat islam.
“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Kabah” (QS. Al Baqarah: 144)
Lalu, kenapa manusia mengelilingi Kabah?
Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik, mengapa umat Islam mengelilingi kabah saat haji dan umrah. Dan Inilah Jawaban Zakir.
Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Kabah. Dan ketika peta geografi dunia pertama kali adalah muslim yang membuat itu pertama kali. Adalah Al Idrisi pada tahun 1154 yang membuat peta dunia, bahkan muslim yang membuat peta dunia itu. kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Kabah berada di tengah-tengah.
Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Kabah masih tetap berada di tengah-tengah.
Jadi di bagian mana pun kamu berada di dunia, jika kamu berada di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat, jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Kabah dan Kabah adalah kiblat.
Sekarang, ketika kamu pergi umrah, ketika pergi haji, kita melakukan thawaf mengelilingi Kabah. Kita berjalan mengelilingi kabah. Kenapa kami berjalan mengelilingi Kabah? Pada dasarnya adalah karena Tuhan Pencipta. Dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam melakukan itu.
Kamu bertanya, apa alasan logisnya? Ini tidak disebutkan dalam Quran dan hadits. Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan mengelilinginya? Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah. Kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik tengah. Jika kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Dan pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu anhu ketika mencium Hajar Aswad yang ada di Kabah, “Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya.” Jadi tidak ada muslim yang menyembah Kabah.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.