Kisah Pilu Wanita Hamil 9 Bulan Tewas Tertimbun Bangunan Rumah 3 Lantai saat Gempa M 5,6 Guncang Cianjur
Penulis : Joernoy
23 November 2022 09:19
Wanita Hamil 9 Bulan Tewas Tertimbun Bangunan saat Gempa M 5,6 Guncang Cianjur
Gempa bumi menelan ratusan korban jiwa di Cianjur, Jawa Barat. Seorang wanita yang sedang hamil sembilan bulan, DS (22), meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Ibu muda itu tertimbun bangunan rumahnya yang berlantai 3 di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. DS tengah berada di dalam dapur rumahnya saat gempa bumi terjadi.
DS yang sedang hamil sembilan bulan tersebut tertimbun bangunan tiga lantai di kediamannya, pada saat gempa bermagnitudo 5,6 menggoyang Cianjur, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB.
Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra wanita mengungkapkan, korban yang diketahui bernisial DS (22) tersebut dalam kondisi mengandung sembilan bulan.
"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," ujarnya.
Korban tertimbun di kediamannya yang berada di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lebih lanjut, Chandra Winata mengungkapkan, saat gempa terjadi korban sedang berada di dapur rumahnya.
Sedangkan suaminya saat itu berada di teras rumah, sehingga saat terjadi gempa, korban yang tak sempat melarikan diri akhirnya tertimbun reruntuhan bangunan rumah berlantai tiga.
"Menurut keterangan dari suami baik tetangga korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istrinya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," tuturnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD Cimacan, sayang nyawanya tak tertolong.
Sekitar 151 warga masih hilang pada gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Hal itu membuat kinerja dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus bekerja lebih ekstra lagi.
Bahkan, pihak BNPB juga menargetkan tanggap darurat bencana tersebut akan selesai dalam waktu 7 hari. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dalam masa tanggap darurat fokus kegiatan yang dilakukan adalah pencarian dan evakuasi korban itu prioritas. Tercatat, masih ada sekitar 151 warga yang dilaporkan hilang.
"Tanggap darurat ini bisa cepat selesai mudah-mudahan 7 hari sudah clear sudah tidak ada lagi yang harus dicari, sehingga nanti masyarakat ini bisa tidak tinggal lagi di tenda," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Cianjur yang disaksikan melalui youtube BNPB, Selasa (22/11/2022).
Ia berharap masa tanggap darurat ini akan dimaksimalkan semua pihak yang terjun untuk mencari korban dalam kondisi apapun, serta bisa dilakukan identifikasi.
"Mudah-mudahan kita akan berusaha semaksimal mungkin semua korban ini bisa ditemukan baik dalam kondisi selamat maupun kondisi meninggal dunia," ungkap dia.
Lebih jauh ujar Suharyanto, semua bergerak tanpa komando dan dalam melakukan kegiatan penanganan pengungsi bisa terarah.
"Semuanya tidak sendiri-sendiri termasuk dalam bantuan kepada masyarakat baik yang datang dari Pemerintah Pusat, Kementerian lembaga, unsur swasta," harap dia.
Kemudian dalam tanggap darurat juga dipastikan masyarakat terus didampingi agar tidak merasa menderita secara sendirian.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.