Kondisinya membaik, pengakuan anak terduga teroris di Sidoarjo bikin bengong
Penulis : Aleolea Sponge
16 Mei 2018 08:54
Pengakuan anak terduga bom bunuh diri di Sidoarjo
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi tiga anak terduga pelaku ledakan bom di Rusunawa di Sidoarjo yang selamat pada Senin (14/5/2018). Pada Selasa (15/5/2018), ketiga anak tersebut adalah AR (15), dan FH (11), H (11).
Diketahui, ledakan bom di kamar lantai lima Blok B No. 2 Rusunawa, Wonocolo, Sidoarjo ini merupakan salah satu rentetan ledakan bom di Surabaya. Kamar itu ditinggali oleh satu keluarga dengan enam orang, yakni ayah, ibu, dan empat orang anak.
Akibat ledakan tersebut, Anton (47) yang merupakan kepala keluarga tewas bersama istrinya, puspita Sari (47) dan anak sulungnya, Halyah (17). Ketiga anak lainnya selamat dan mengalami sejumlah luka. Seperti luka pada paha sebelah kiri dan hidung.
Dalam insiden tersebut, AR anak kedua dibantu oleh warga sekitar menyelamatkan kedua adiknya dari ledakan untuk dibawa ke RS Siti Khodijah. Sementara saat ini sudah di rujuk ke RS Bhayakara Polda Jawa Timur.
2 dari 5 halaman
Pengakuan sang anak
Ketika dikunjungi oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, AR menceritakan kehidupan sehari-hari ayahnya.
Yakni berprofesi sebagai penjual jam tangan online. Kebiasaan sang ayah selain berjualan adalah mendengarkan ceramah melalui internet.
3 dari 5 halaman
Sering diajak Jihad
RA menuturkan jika ayahnya sering mengajaknya untuk berjihad. Akan tetapi ia selalu menolak dengan alasan tidak sesuai dengan pemikirannya.
Tak hanya itu, ia juga menolak ajakan sang ayah lantaran menganggap apa yang dilakukannya bertolak belakang dengan ajaran islam.
4 dari 5 halaman
Rakit Bom dari Internet
Dalam kesempatan ini, AR juga mengkonfirmasi soal bom yang meledak di kediamannya.
Menurut AR, bom tersebut merupakan hasil rakitan sang ayah. AR mengatakan jika selama ini ayahnya belajar merakit bom melalui internet dan YouTube.
5 dari 5 halaman
Tak Paham
AR mengaku selama ini dirinya tak mengerti jika yang dirakit ayahnya adalah sebuah bom. Ia baru mengetahuinya saat terjadi ledakan di kamar yang ia tinggali bersama keluarganya.
Diberitakan sebelumnya, Sebuah bom rakitan meledak di Rusunawa Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur malam ini, Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 21.15 WIB. Ledakan tersebut langsung membuat penguni rusun panik dan berlarian ke luar.
Seorang penghuni rusun mengaku sempat melihat kondisi keluarga Anton. Saat itu, Anton masih hidup tapi kondisinya cukup parah.
Diketahui, Anton tewas usai ditembak mati petugas lantaran memegang pemicu bom saat dilakukan penyergapan. Selain itu, di kamar pelaku juga ditemukan sebuah ransel hitam berisi sejumlah bom.
Saksi mata, Kasmadi menuturkan bentuk bom tersebut bulat seperti botol air mineral.
"Bentuknya bulat, seperti botol air mineral. Ada sumbunya juga terlihat keluar dekat tangan pria yang tergeletak itu," kisahnya.
Para penghuni rusun mengaku tak begitu mengenal Anton dan keluarganya. Keluarga Anton diketahui sangat terutup, mereka hanya berinteraksi dengan keluarga Anton saat pembayaran iuran bulanan rusun saja.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.