1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Kronologi Lengkap Jenazah ABK Muhammad Alfatah Dilarung ke Laut, Telepon Terakhir Setahun Lalu dan Sakit Parah

Penulis : Aleolea Sponge

22 Januari 2020 12:31

Kronologi Lengkap Jenazah ABK Muhammad Alfatah Dilarung ke Laut

Kronologi lengkap ABK bernama Muhammad Alfatah yang jenazahnya dilarung ke laut setelah dinyatakan meninggal dunia.

Foto-foto Muhammad Alfatah mendadak viral di media sosial seiring pemberitaan yang menyatakan jika jenazahnya terpaksa dilarung ke laut untuk menghindari ABK lain tertular.

Seperti dikabarkan, Muhammad Alfatah asal Enrekang, Sulawesi Selatan meninggal di atas Kapal Long Xing 902 karena sakit saat berlayar melintasi Samudara Pasifik.

2 dari 7 halaman

Alfatah mengalami sakit serius

Mayatnya dibuang ke laut karena daratan masih jauh dan ketakutan penyakitnya menular ke kru kapal lainnya. Laki-laki yang akrab dipanggil Alfatah tersebut adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara pasangan Hardin dan Rali'.

Alfatah lulus dari SMK Pelayaran Lintas Nusantara di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ia kemudian ikut berlayar sejak tahun 2017 lalu. Surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang diterima oleh keluarga menjelaskan bahwa Alfatah sakit pada 18 Desember 2019 lalu saat melaut.
3 dari 7 halaman

Sempat mendapatkan perawatan

Kaki dan wajah Alfatah disebut membengkak dengan nyeri dada dan nafas pendek. Alfatah sempat mendapatkan pengobatan dan mengkonsumsi obat. Namun penyakitnya tak kunjung membaik.

27 Desember 2019 sekitar pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802. Rencananya kapan tersebut akan berlabuh di Samoa, sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik dan Alfatah segera di bawa ke rumah sakit setelah mendarat.
4 dari 7 halaman

Nyawa Alfatah tak bisa diselamatkan

Sayangnya nyawa Alfatah tak bisa diselamatkan. Delapan jam setelah dipindahkan, pemuda asal Enrekang tersebut meninggal dunia. Jenazahnya lalu dibuang ke laut karena daratan masih jauh dan takut penyakitnya menular ke kru kapal lainnya.
5 dari 7 halaman

Terakhir komunikasi setahun lalu

Rasyid, kakak kandung Alfatah mengaku mengetahui kematian adiknya dari media sosial. Saat itu ia melihat sebuah foto yang sangat mirip dengan adiknya. Dari keterangan yang ia baca, ABK yang meninggal karena sakit tersebut jenazahnya dibuang ke laut.

Tak lama kemudian, keluarga menerima sebuah Surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang menyebut Alfatah telah meninggal dunia.

"Pas viral bersamaan itu ada surat datang," ujarnya.
6 dari 7 halaman

Keluarga merasa terpukul

Rasyid enggan berspekulasi mengenai kebenaran penyebab kematian adiknya yang disebut meninggal karena sakit di atas kapal.

"Kami tidak ingin berpikir macam-macam terkait penyebab kematiannya, karena sudah diikhlaskan," katanya.

Namun Rasyid mengaku keluarga sebenarnya sangat berharap jenazah Alfatah dibawa pulang ke kampung halamannyya di Enrekang,

"Kami sangat ingin melihat jenazahnya, tapi mungkin itu sudah hal yang mustahil," kata Rasyid, Senin (20/1/2020).

Menurutnya keluarga telah menggelar salat gaib di rumah mereka untuk mendoakan Alfatah.
7 dari 7 halaman

Penjelasan soal melarung jenazah di laut

Dilansir dari wikipedia tentang burial at sea, pemakaman jenazah di laut dengan cara dilarung adalah hal yang biasa dan menjadi tradisi yang dilakukan di kapal laut atau pesawat terbang.Sebelum dilarung, jenazah mendapatkan penghormatan dan dilakukan upacara yang layak sesuai dengan agama yang dianut.

Upacara biasanya dilakukan dengan cara penguburan di dalam peti mati, dijahit dengan kain lalu dilarung ke laut. Sebagian juga melarung abu kremasi jenazah dari sebuah kapal.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya