Kronologi lengkap teror bom di Polrestabes hingga fakta penting terkuak di celana dalam anak pelaku
Penulis : Aleolea Sponge
15 Mei 2018 09:17
Kronologi lengkap Bom di Polrestabes Surabaya
Dalam peristiwa ini ada empat orang tewas, empat polisi dan enam masyarakat dirawat di rumah sakit.
Berikut kronologinya :
"Empat orang pelaku dipastikan meninggal di tempat kejadian. Sedangkan anak kecil selamat," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (14/5/2018).
- Tiba-tiba bom meledak
Empat pengendara motor langsung tergeletak begitu bom meledak.
- Saat itu juga ada empat polisi yang menjaga terkapar.
- Selain itu juga ada 6 masyarat yang berada di depan pintu masuk ikut jadi korban ledakan.
- Korban luka-luka dilatikan ke RS.
Luapan emosi Wali Kota Risma
Sekalipun ada yang mengatakan anak pelaku tersebut pernah mengatakan ingin mati syahid bagi Risma anak tersebut tidak benar mengerti artinya.
Bagi Risma anak-anak harusnya dilindungi sebab mereka belum banyak mengerti bukan malah dikorbankan.
"Anakku sampai sudah punya anak itu kalau dia sakit saja aku nangis. Kok malah diajak mati," kata Risma.
Agama tidak ada yang mengajarkan kekerasan walaupun dulu ada perang disebabkan alasan yang jelas dan dengan terbu
"Dulu juga perangnya ada lawan, hadap hadapan ini gak ada perang, perang lawan siapa saya gak ngerti," kata Risma.
Fakta terungkap dari celana dalam
Sepeda motor yang depan berboncengan, sementara motor yang di belakangnya dikendarai seorang pria yang membonceng seorang diduga anak kecil dan seorang wanita. Saat diberhentikan, tiba-tiba terjadi ledakan besar.
Bom bunuh diri itu dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua sepeda motor yakni Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.
Keluarga tersebut beranggotakan lima orang, empat di antaranya tewas di tempat dan satu anak kecil kelahiran 2010 hidup dan kini dalam kondisi luka. Anak kecil tersevut diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
AKBP Roni Faisal Saiful Faton merupakan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya. Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.
"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.
Begitu anak berdiri, kata Roni, dirinya kemudian berlari dan menyambar anak perempuan berumur sekitar 7 tahunan.
"Saya langsung angkat anak itu. Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci. Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam tayangan Kompas TV
Saat menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam. Nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.
Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial. Saat ini, sang anak dilarikan di rumah sakit.
Masih belum dipastikan apakah anak tersebut ialah anak dari terduga pelaku bom bunuh diri.
Namun anak itu dipastikan bersama dengan seorang perempuan yang berada di belakang motor yang alami ledakan.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.