1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Membela Jessica pembunuh Mirna

Penulis : Marselinus Gual

3 Oktober 2016 21:18

Planet Merdeka - Malam yang dilematis bagi Mirna ketika mendapati handphonenya dikirim pesan oleh Jesica. Mereka harus bertemu di Kafe Ceria besok pagi pukul 9.00 WIB. Mirna tahu itu bukan waktu yang tepat untuk bertemu Jesica, sahabatnya itu. Tapi isi pesan Jesica seperti berkuatan magis, menarik logika dan kata hati kecilnya. Ada satu hal yang mereka bahas. Sesuatu yang sangat rahasia bahkan paling rahasia di antara hubungan mereka selama ini.

Pertemuan itu pun terjadi. Jesica datang sejam dari waktu yang dijanjikan. Detak jantungnya sangat tak normal, bahkan melewati irama jarum detik. Dia tidak sabar, sesekali melihat keluar siapa tahu Mirna sudah datang.

Pukul sembilan lebih lima belas menit Mirna datang. Jesica senang, Mirna membaca pesannya semalam jika dia datang harus seorang diri. Tapi terkejut ia ketika melihat seorang lelaki mengejar Mirna. Di depan matanya, lelaki itu mengecup pipi pipi Mirna. Jesica jadi cemburu tapi dia menyimpannya dalam hati.

Mirna dilihatnya tersenyum ketika lelaki itu hilang. Tapi rasa cemburu itu tetap bergejolak. Jesica mengambil sesuatu dari dalam tas dan menyimpannya di lembaran tisu. "Aku harus membalas rasa cemburu itu," katanya dalam hati.

"Maaf, aku telat," kata Mirna. "Apa yang ingin kamu katakan?

Jesica menunggu waktu yang tepat. Dia tidak ingin terburu-buru. Rencana itu sudah matang. Dia tidak ingin hancur berantakan karena rasa cemburu yang muncul itu.

Baca selengkapnya...

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mizelo-gual

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya