Mengenal Lebih Dekat Profil Pendeta Gilbert Lumoindong yang Dikecam Warganet karena Dinilai Terlalu Bela Ferdy Sambo
Penulis : Joernoy
29 September 2022 08:55
Sosok Gilbert Lumoindong, Pendeta yang Disorot karena Bela Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J
Nama Gilbert Lumoindong mendadak jadi sorotan khalayak di tengah kasus kematian Brigadir J. Pendeta kenamaan itu menjadi perbincangan warganet setelah dirinya dinilai terlalu membela mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Candrawathi.
Pembelaan tersebut disampaikan Gilbert usai bertemu dengan Putri Candrawathi untuk mendengar kronologis kejadian. Berdasarkan cerita Putri, Gilbert mengatakan, tak ada niat Ferdy Sambo membunuh Brigadir Yosua Hutabarat.
Bahkan, jenderal bintang dua itu tak sekalipun memerintahkan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) untuk membunuh Brigadir J.
"Bharada E diperintahkan menembak maksudnya bukan membunuh tetapi hanya menyadarkan supaya dia mau mengakui perbuatannya. Kemudian pembunuhan itu terjadi," kata pendeta Gilbert dalam sebuah video di saluran Youtubenya.
"Ada upaya memanggil ambulans karena gak mau cerita ini diketahui publik dan sangat memalukan," ujarnya.
Atas pernyataan tersebut, Gilbert pun dikecam warganet. Lantas siapakah sosok Gilbert?
Mengutip berbagai sumber, Gilbert lahir pada 26 Desember 2022 dan memiliki nama lengkap Gilbert Emanuel Lumoindong.
Gilbert dan istrinya Reinda Mamangkey adalah pemimpin atau gembala sidang Jemaat pada Gereja Bethei Indonesia, Glow Fellowship Centre, di Jakarta. Gilbert mulai lebih dikenal umat kristiani ketika dirinya bergabung dalam pelayanan Gospel Overseas (GO) Studio.
Mengutip Wikipedia, saat masih kecil, Gilbert sempat mengalami sakit saraf pada otaknya yang ia derita sampai usia 10 tahun sebelum kemudian ia sembuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Pada usia 17 tahun Gilbert mulai aktif sebagai pengkhotbah di beberapa organisasi pemuda Kristen. Gilbert kemudian kuliah di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990. Ia kemudian melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.
Gilbert sempat menjadi ketua Gospel Overseas pimpinan John Hartman pada tahun 1993 sampai 1997, dan juga ia sempat menjadi jemaat di Gereja Tiberias Indonesia, sebelum akhirnya ia memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry pada tahun 1998.
Untuk menunjukkan toleransi antar umat beragama, Gilbert sempat menunjukkan foto bersama antara dirinya dengan tokoh umat Islam Rizieq Shihab dan Yusuf Mansur pada tahun 2014. Saat ini ia masih aktif sebagai pengkhotbah baik di stasiun TV maupun radio dan memimpin sekitar 18.000 jemaat yang tergabung dalam GBI Glow Fellowship Centre.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.