1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Mengerikan! Menolak membunuh, tapi suku ini malah suka makan daging manusia

Penulis : Moana

19 Maret 2018 14:18

Bagi orang Hindu Aghori salah satu sekte Hindu yang diyakini berusia 1000 Tahun, beberapa di antaranya dianggap sebagai Sandhus, yang dalam bahasa sansekerta berarti orang baik. Mereka hidup untuk mencapai kesempurnaan, biasa disebut moksa, yang berarti pembebasan dan menyatu dengan sang pencipta. Namun tak seperti Sadhus pada umumnya, Aghori justru mengikuti jalan radikal dan kontroversial untuk bisa menuju moksa atau kesempurnaan itu. 

Dilansir dari Ancient Origins, orang-orang Sadhu Agori ini digambarkan sebagai manusia yang menggunakan secarik cawat untuk menutupi alat kelaminnya. Kemanapun mereka pergi selalu membawa tengkorak manusia. Bahkan ketika mereka melakukan ritual-ritual mereka akan duduk dekat api unggun dalam posisi bersila dan menghisab cerobong besar. 

Tak hanya itu, mulut mereka juga mengunyah daging sambil matanya tetap lurus menatap ke arah api unggun. Api tersebut merupakan sisa dari kremasi dan lengkap dengan mayat yang tak habis dilahap oleh si jago merah tersebut. Bahkan sebagian dagingnya pun dimakan oleh pria-pria Aghori dan anjing-anjing yang menemani mereka. Dalam keadaan mengunyah daging mulut mereka pun tak berhenti berkomat kamit dan mengucapkan mantra-mantra. 

Bukanlah rahasia lagi, pemandangan mengerikan ini adalah sebuah hal biasa bagi penganut Sadhu AgoriSadhu Aghori sendiri adalah sekte kecil pemuja Dewa Siwa, konon untuk mencapai moksa mereka harus memakan manusia. Aghori menyembah Siwa atau Mahakala, perusak, dan Shakti atau Kali, dewi kematian. Aghori biasanya ditemukan berada di dekat lokasi kremasi, yang paling terkenal di India yaitu Varanasi. 

Selain itu, mereka juga dapat ditemukan di daerah lain yang jauh lebih terpencil, termasuk gua-gua dingin di Himalaya, hutan lebat di Bengal, dan gurun pasir Gujarat yang panas.  Menurut kepercayaan mereka, pembebasan dapat dicapai hanya dengan menggunakan cara-cara yang dianggap tabu oleh masyarakat Hindu lainnya. Salah satu cara yang sangat mengerikan adalah dengan kanibalisme. Sebenarnya Aghori sendiri tak pernah atau bahkan menolak membunuh seorang manusia hanya untuk mereka makan. 

Jadi, sebagai gantinya, daging mayat diperoleh dari tempat kremasi lalu mereka konsumsi. Daging manusia ini sering dimakan mentah, meski kadang juga dipanggang di atas api terbuka.  Orang-orang Aghori juga berpendapat jika mereka tak pernah melihat kebaikan dan kejahatan, maka mereka juga tak bisa membedakan daging manusia dan daging hewan. 

Selain melakukan sebuah kanibalisme, Sadhu Aghori juga dikenal sering meminum air kencing dan makan kotoran, hal ini bertujuan untuk membunuh ego dan meninggalkan persepsi keindahan sebagai seorang manusia. Aghori juga mengabaikan pakaian selain hanya secaraik cawat mereka terkadang tak mengenakan busana sekalipun. Mereka menganggap hal ini untuk mengatasi rasa malu mereka dan menolak dunia material dan keteraikatan benda-benda meterial. Untuk menghindari penyakit, Aghori bukannya mandi dengan air tapi mereka menggunakan abu sisa kreamsi.

Tengkorak yang selalu mereka bawa kemana-mana ternyata juga memiliki makna lain. Konon Siwa pernah memenggal kepala Brahma dan membawa kepala itu ke mana-mana.  Aghori menjaga dengan baik tengkorak manusia tersebut karena keyakinan bahwa setelah kematian, kekuatan hidup seseorang melekat di puncak tengkorak. Lebih jauh lagi, Aghori ternyata sangat percaya bahwahanya dengan menggunakan mantra dan persembahan tertentu (terutama alkohol), mereka dapat memanggil roh almarhum mereka. 

2 dari 3 halaman

3 dari 3 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya