Menguak 5 fakta baru, Pengakuan mengejutkan pelaku pengeroyokan Haringga Sirla
Penulis : Aleolea Sponge
25 September 2018 09:15
Menguak 5 fakta tewasnya Haringga Sirla
Planet Merdeka - Kabar duka kembali menyelimuti sepak bola Indonesia, kini giliran Haringga Sirla menjadi korban kekerasan supporter sepak Indonesia.
Seorang suporter Persija atau yang biasa disebut The Jak, Haringga Sirla tewas akibat dikeroyok oleh Bobotoh.
Peristiwa itu terjadi pada di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018) lalu. Tepatnya, sebelum laga antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Berikut ini adalah sejumlah fakta yang berhasil dirangkum:
2 dari 6 halaman
1. Kronologi
Suporter Jakarta, Haringga Sirla tewas menjelang laga. Pria asal Cengkareng tersebut meninggal lantaran dikeroyok sejumlah orang di sekitar Gelora Bandung lautan Api (GBLA).
Aksi pengeroyokan tersebut dilakukan oleh oknum Bobotoh yang datang ke Stadion GBLA. Sebelumnya sudah ada larangan The Jak Mania untuk datang ke Stadion GBLA.
Oknum Bobotoh melakukan pengeroyokan dengan menggunakan balok kayu, piring, serta benda-benda lainnya. Dikeroyok massal, Haringgapun meregang nyawa di tempat.
Kabar ini pun akhirnya sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Melansir dari Twitter, Imam Nahrawi berniat untuk turun tangan mengusut tindak kriminal ini.
Berdasarkan penuturan salah satu suporter yang berada di GBLA pukul 13.00, ada salah satu orang yang dikejar oleh oknum suporter Persib Bandung. Oknum suporter Persib tersebut berteriak bahwa orang yang dikejar merupakan anggota The Jak Mania atau pendukung Persija Jakarta.
Korban yang dikejar saat itu sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion. Korban yang saat itu sendirian akhirnya tewas di tempat dengan keadaan yang mengenaskan. Jenazah korban langsung dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
Korban yang dikejar saat itu sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion. Korban yang saat itu sendirian akhirnya tewas di tempat dengan keadaan yang mengenaskan. Jenazah korban langsung dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
Kini sebanyak 10 orang sudah diamankan oleh Polrestabes Bandung karena diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan Haringga Sirila. Menurut keterangan Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana, lima dari 10 orang tersebut sudah mengakui perbuatan yang dituduhkan.
Dari 10 orang tersebut, lima diantaranya sudah mengakui perbuatannya. Sejumlah delapan orang juga diperiksa sebagai saksi kejadian pengeroyokan. Upaya lanjutan dari pihak kepolisian adalah memeriksa rekaman kamera pengawas di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), untuk mengumpulkan informasi tambahan.
3 dari 6 halaman
2. Barang bukti
Sejumlah barang bukti terkait pengeroyokan Haringga Sirila (23) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9/2018) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta diamankan polisi.
Barang bukti tersebut dihadirkan pada konferesi pers pengungkapan delapan orang terlibat kasus pengeroyokan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka pada Senin (24/9/2018).
barang bukti tersebut merupakan alat yang digunakan untuk menganiaya korban. Seperti papan balok setinggi dua meter, sepatu, pecahan piring, balok kayu, pakaian yang dipakai pelaku saat menganiaya.
Bahkan, papan kayu setinggi dua meter itu masih menyisakan bercak darah yang hampir mengering. Tidak hanya itu, diduga bercak darah sudah mengering juga tampak di bagian depan sepatu berwarna putih bagian kiri.
Dalam video rekaman pengeroyokan brutal itu, tampak Haringga yang sudah bertelanjang dada diseret, dilempari beragam benda. Lebih tragis lagi, saat korban sudah tak sadarkan diri, ia diseret dalam kondisi tubuhnya berlumuran darah.
Polisi sudah mengamankan delapan orang dan dijadikan tersangka. Namun, tersangka diyakini bertambah. Saat ini, polisi masih memburu pelaku lain pengeroyok Haringga hingga tewas.
barang bukti tersebut merupakan alat yang digunakan untuk menganiaya korban. Seperti papan balok setinggi dua meter, sepatu, pecahan piring, balok kayu, pakaian yang dipakai pelaku saat menganiaya.
Bahkan, papan kayu setinggi dua meter itu masih menyisakan bercak darah yang hampir mengering. Tidak hanya itu, diduga bercak darah sudah mengering juga tampak di bagian depan sepatu berwarna putih bagian kiri.
Dalam video rekaman pengeroyokan brutal itu, tampak Haringga yang sudah bertelanjang dada diseret, dilempari beragam benda. Lebih tragis lagi, saat korban sudah tak sadarkan diri, ia diseret dalam kondisi tubuhnya berlumuran darah.
Polisi sudah mengamankan delapan orang dan dijadikan tersangka. Namun, tersangka diyakini bertambah. Saat ini, polisi masih memburu pelaku lain pengeroyok Haringga hingga tewas.
4 dari 6 halaman
3. Pengakuan mengejutkan penganiaya Haringga Sirla
Seorang pria dalam video rekaman pengeroyokan brutal terhadap Haringga Sirla (23), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Senin (24/9/2018) sudah ditangkap polisi.
Pria tersebut merupakan satu dari delapan pria yang diamankan polisi. pria tersebut tampak sedang memegang tongkat di dekat pedagang bakso dan berdiri di belakang korban yang duduk sambil dipukul bertubi-tubi oleh sekelompok orang.
Namun di video berdurasi 30 detik itu, tampak seorang pria memukulkan benda mirip pipa besi tersebut ke arah korban.
Belakangan diketahui, pria tersebut berdasarkan keterangan dari Kasatreskrim Polrestabes Bandung diduga bernama Budiman (41).
Dalam video itu, dia tampak berkata sesuatu pada sekelompok orang yang menganiaya korban sambil telunjuknya mengarahkan pada satu arah.
"Bawa kaditu," teriak pria tersebut.
Kemudian, dia memukulkan tongkat mirip pipa besi itu pada bagian kanan tubuh korban. Korban tampak melindungi kepalanya oleh kedua tangannya.
Saat ini, bersama ke delapan pelaku lainnya, ia ditahan di Mapolrestabes Bandung untuk keperluan penyidikan.
Saat press conference kasus itu oleh Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana, pria tersebut dihadirkan.
Dari delapan tersangka yang sudah ditangkap, mereka bernama Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Angara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (31) dan dua pria di bawah umur berinisial Dfa (16) dan Smr (17).
Dari delapan orang yang diamankan, semuanya merupakan suporter Persib berasal dari dalam dan luar Bandung.
5 dari 6 halaman
4. Cara bobotoh ketahu identitas korban
Haringga yang berasal dari Jakarta Barat berangkat dari Ibu Kota menuju Bandung menaiki kereta api Argo Parahyangan. Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Story Haringga.
Haringga Sirla berangkat ke Bandung seorang diri untuk menonton pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta. Ia sempat mengajak seorang temannya, Hilmi, untuk bersama pergi ke Bandung.
Tetapi Hilmi menolak ajakan tersebut karena alasan keamanan. Kejadian nahas pun menimpa Haringga saat berada di sekitar GBLA. Bukannya menyaksikan tim pujaan, ia justru dikeroyok sejumlah orang.
Menurut penjelasan AKBP M Yoris Maulana Marzuki, Haringga bisa ketahuan gara-gara adanya sweeping dari bobotoh di sekitar stadion. Saat sweeping itulah Haringga ketahuan dirinya tercatat sebagai warga Jakarta, dilihat dari KTP yang dibawanya.
Yoris melanjutkan, setelah identitas Haringga diketahui, oknum bobotoh lantas melakukan penganiayaan secara brutal menggunakan helm, balok kayu, kaca piring, dan sebagainya.
Melihat video pengeroyokan terhadap Haringga yang beredar di media sosial, pria berperawakan tambun itu diseret dalam kondisi tak sadarkan diri, tubuhnya pun berlumuran darah. Yoris mengatakan, Haringga kemudian tewas di lokasi kejadian.
Melihat video pengeroyokan terhadap Haringga yang beredar di media sosial, pria berperawakan tambun itu diseret dalam kondisi tak sadarkan diri, tubuhnya pun berlumuran darah. Yoris mengatakan, Haringga kemudian tewas di lokasi kejadian.
6 dari 6 halaman
5. Tanggapan Fadli Zon
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon ikut menyoroti kasus meninggalnya Sirla. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut kejadian meninggalnya suporter karena suporter di Indonesia memiliki rasa cinta terhadap klub begitu tinggi.
"Olahraga sepakbola ini kan menjadi bagian dari budaya rakyat juga, dan biasanya sence of belonging terhadap klub itu sangat tinggi, mirip hooliganism di negara-negara Inggris," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Fadli juga menyebut jika seorang suporter memiliki rasa cinta yang sangat tinggi, maka seharusnya fans tersebut bisa menjaga nama baik klub jtu juga.
"Saya kira sudah mulai ada atributif kepada klub itu yang potensial kepada industri sepak bola, tapi ini harua dimanage agar tidak menimbulkan perkelahian tawuran hingga kekerasan," katanya.
Untuk itu, harus ada pembinaan manajemen bagi para pendukung masing-masing klub sepak bola agar fanatisme para fans bisa membuat klub sepak bola itu bisa hidup dari fans.
"Ini menjadi tantangan supaya tidak terjadi kekerasan itu, jadi ada pembinaan dan bisanya di aturan internasional juga ada sanksi kepada fans yang tidak tertib," katanya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.