Menguak 5 fakta pembunuhan satu keluarga di Bekasi, pengakuan saksi bikin merinding
Penulis : Aleolea Sponge
14 November 2018 09:26
5 fakta soal pembunuhan di Bekasi
Keluarga Diperum Nainggolan ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, diduga jadi korban pembunuhan, Selasa (13/11/2018). Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jika insiden tersebut merupakan pembunuhan, pihaknya menduga ada motif dendam dari si pelaku.
Mereka terdiri dari pasangan suami-istri dan dua anak. Adalah Diperum Nainggolan (ayah, 38), Maya Boru Ambarita (ibu, 37), Sarah Boru Nainggolan (anak, 9), dan Arya Nainggolan (anak, 7) menjadi korban pembunuhan.
Berikut rangkuman fakta-fakta dalam kasus pembunuhan tersebut:
2 dari 6 halaman
1. Korban ditemukan ditempat yang berbeda
Para korban pembunuhan tersebut ditemukan di dua ruangan yang berbeda. Diperum dan Maya ditemukan tewas di ruang televisi rumah kontrakan tersebut. Sementara kedua anaknya, Sarah dan Arya ditemukan tewas di kamar tidurnya.
3 dari 6 halaman
2. Masing-masing korban dibunuh dengan cara yang berbeda
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto mengatakan, Diperum dan Maya mengalami luka akibat pukulan benda tumpul. Sementara Sarah dan Arya tidak mengalami luka tetapi kehabisan oksigen.
Perbedaan kondisi korban menimbulkan kecurigaan bagi Indiarto yang sedang melakukan olah TKP.
"Tadi anggota kami masuk dan betul menemukan beberapa kecurigaan antara lain ada dua jenazah yang berlumuran darah."
"Lalu kami datang, olah TKP dan ditemukan lagi dua mayat lagi yaitu anak dari korban," kata Indarto di lokasi kejadian.
4 dari 6 halaman
3. Motif pembunuhan bukan karena ekonomi
Diketahui, keluarga tersebut merupakan pengelola dari rumah kontrakan. Rumahnya berada di depan rumah kontrakan yang dikelola. Pihak Kapolres Metro masih melakukan olah TKP untuk mencari tahu motif terkait kasus tewasnya satu keluarga ini.
Namun, dipastikan, pembunuhan ini terjadi bukan karena motif ekonomi, sebab tidak ditemukan adanya kehilangan barang berharga.
"Barang seperti kalung dan uang tidak hilang. Tapi kami akan kaji lagi karena ini masih awal."
"Nanti kami akan olah TKP lanjutan bersama dengan ke keluarga untuk mencari tahu apa-apa barang berharga yang tidak ada," ujar Indarto.
"Sementara ini semua motif sedang kami kaji, habis ini akan konsolidasi."
"Sementara ini kami melihat kecenderungannya bukan ekonomi. Tapi semua motif masih kami buka peluangnya," ujar Indarto.
5 dari 6 halaman
4. Keterangan saksi mata
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, seorang saksi bernama Feby Lofa Rukiani melihat gerbang kontrakan terbuka dan televisi di rumah korban menyala pada pukul 03.30 WIB.
Feby Lofa Rukiani adalah orang yang tinggal di kontrakan yang dikelola korban. Namun, saat Feby memanggil seorang korban dari luar rumah, tidak ada jawaban dari korban.
Feby sempat menelepon korban tetapi tidak diangkat. Feby kemudian ke kembali ke kontrakannya. Pada pukul 06.30 WIB, biasanya korban sudah bersiap berangkat kerja.
Akan tetapi, Feby belum melihat korban bersiap-siap pergi kerja. Feby yang curiga dan penasaran akhirnya mencoba membuka jendela rumah korban. Ketika melihat ke dalam rumah, Feby melihat korban sudah tergeletak dan bersimbah darah.
Melihat hal itu, Feby memanggil warga lainnya untuk mengecek korban dan melaporkan kejadian itu ke pihak RT dan kepolisian Sektor Pondok Gede.
6 dari 6 halaman
5. Perkembangan penyelidikan
Dalam proses penyidikan, pihak kepolisian gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota, di-back up Jatanras dan Resmob Polda Metro Jaya. Anjing pelacak turut diturunkan untuk membantu dalam proses penyelidikan itu.
Pemeriksaan terhadap saksi telah dilakukan, dan selanjutnya pihak kepolisian akan berkonsolidasi.
"Saksi-saksi telah kami periksa, tim juga telah olah TKP. Kami habis ini akan konsolidasi," kata Indarto di lokasi, dilansir dari Warta Kota, Selasa (13/11/2018).
"Saksi-saksi telah kami periksa, tim juga telah olah TKP. Kami habis ini akan konsolidasi," kata Indarto di lokasi, dilansir dari Warta Kota, Selasa (13/11/2018).
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.