Menguak 5 fakta Rizki pria yang tewas di patuk ular, dari ritual hingga nasib king cobra
Penulis : Aleolea Sponge
12 Juli 2018 10:45
5 fakta Rizki pria yang di patuk king cobra
Sampai saat ini keluarga masih tak percaya dengan kalau Rizki Ahmad (19), pemuda yang tewas akibat di gigit ular kobra miliknya masih bisa diselamatkan, meski dari pihak rumah sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Senin (9/7/2018) Rizki sudah dinyatakan meninggal dunia.
Berbagai cara dilakukan keluarga agar Rizki bisa hidup kembali. Sebab keluarga percaya kalau Rizki masih mengalami mati suri, sehingga berbagia ritual pun dilakukan.
Berikut 5 fakta terbaru soal kematian Rizki Ahmad hingga upaya keluarga untuk menolong nyawa anggota keluarganya.
2 dari 6 halaman
Hanya Mati Suri
Dikutip dari Banjarmasinpost.com, berbagai ritual yang dilakukan keluarga untuk menyelamatkan Rizki ternyata mengundang penasaran banyak warga.
Mereka yang datang tesebut tidak hanya dari kalangan warga biasa saja, tetapi juga ada ASN yang masih pakai seragam, pejabat, hingga pengurus partai juga ada yang menyempatkan diri datang ke lokasi rumah korban di Jalan Danau Rangas, Kelurahan Bukittunggal Kecamatan Jekanraya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Keluarga Korban, merasa Rizki hanya mengalami mati suri, karena saat ingin dimandikan, tubuhnya hangat dan mengeluarkan peluh, sehingga batal dilakukan memandikan dan penguburannya.
Keluarga Korban berusaha melakukan ritual untuk menghidupkan kembali Rizki Ahmad yang telah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS Doris Sylvanus Palangkaraya dengan meminta bantuan pawang ular hingga beberapa orang.
Hingga, Selasa (10/7/2018) malam kondisi Rizki Ahmad belum ada tanda-tanda siuman secara signifikan, meskipun menurut Pawang Ular yang membantu ritual, Sumiati, urat nadi Rizki sempat berdenyut dan ada kotoran keluar dari dubur Rizki.
3 dari 6 halaman
Tidur Bersama King Kobra
meski keluarga percaya Rizki hanya mati suri, faktanya, tubuh jenazah tetap terbujur kaku, dan sama sekali tidak ada gerakan apapun sehari setelah pelaksanaan ritual yang dilakukan oleh sejumlah pawang ular.
"Saya mendapat permintaan dari orang ghaib yang ada di dalam tempat ritual dilakukan, bahwa penyembuhan Rizki harus dilakukan selama seminggu dengan menempatkan ular King Cobra tidur bersama Rizki dalam kelambu, semoga kondisinya bisa kembali normal," ujar salah satu pawang yang melakukan ritual.
4 dari 6 halaman
Kata Ahli Forensi
Ahli forensik Kamar Mayat Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Dr Ricka Zaluchu, menerangkan, tanda-tanda orang yang meninggal, kaku biasanya dimulai 30 menit pertama kematian sampai 2 jam untuk mata, rahang dan ujung-ujung jari tangan dan kaki, kaku secara seluruh tubuh dalam 8 - 16 jam setelah dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kemudian, dalam medis begitu semua tanda kehidupan terhenti maka sudah pastikan manusia sudah tidak bernyawa lagi. Lebih jauh dia mengungkapkan, jika mayat tanpa diberikan formalin akan mulai membusuk dalam 24 jam, setelah dinyatakan korban meninggal dunia.
"Jika mayat yang tidak di formalin, akan muncul tanda-tanda pertama tubuhnya membengkak dalam 3 sampai empat hari kematian, kemudian akan dihinggapi lalat dan akan mulai muncul belatung dihari ke 12," ujarnya.
5 dari 6 halaman
Nasib Ular Kobra
Rupanya petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah yang ingin mengambil ular King Cobra yang telah mematuk Rizki Ahmad.
Namun usaha mereka gagal karena Pihak keluarga Rizki Ahmad meminta waktu kepada petugas BKSDA agar ular King Cobra yang telah menewaskan Rizki Ahmad tersebut jangan diambil dulu.
Hal itu dikarenakan karena ritual penyembuhan Rizki belum berakhir.
Petugas BKSDA Kalteng, Abdul Karim, saat ingin mengambil ular King Cobra milik almarhum Rizki Ahmad , mengatakan, pihaknya sudah datang ke rumah Rizki Ahmad dan meminta ular tersebut.
"Tapi pihak keluarga minta waktu, agar ular tersebut jangan diambil dahulu, karena masih dipakai ritual pihaknya hingga tujuh hari, jadi kami membatalkannya, tapi mereka janji bertanggungjawab atas apapun yang terjadi terkait ular tersebut," ujarnya.
Selain itu, pihak keluarga juga berjanji akan menyerahkan sendiri ular King Cobra yang mematuk Rizki hingga tewas tersebut, ketika ritual penyembuhan terhadap Rizki telah selesai.
Selain itu, pihak keluarga juga berjanji akan menyerahkan sendiri ular King Cobra yang mematuk Rizki hingga tewas tersebut, ketika ritual penyembuhan terhadap Rizki telah selesai.
6 dari 6 halaman
Asal Usul Ular Kobra Rizki Ahmad
Ular King Cobra itu ditangkap korban saat banjir melanda bantaran Sungai Kahayan, Palangkaraya, akibat meluapnya sungai tersebut, Rabu (2/5/2018).
Ular King Cobra sepanjang tiga meter dan masih berbisa dengan tiga taring di mulutnya itu tersangkut di jaring ikan yang dipasang warga di bawah rumah yang terendam banjir.
Saat itu, pemilik rumah ketakutan, sehingga akhirnya Rizki Ahmad yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan tak jauh dari lokasi penemuan ular dipanggil untuk membantu.
Putra dari Suwardi Duyen dan Arbainah ini, kemudian menangkap ular tersebut tanpa rasa takut, hingga akhirnya ular King Cobra itu dipelihara dan dilatih hingga jinak.
Anggota Tagana Palangkaraya, Sugeng Wahono, mengatakan jika dirinya bersama korban berusaha melepas ular King Cobra itu.
"Saat menangkap ular King Cobra yang terperangkap banjir saat itu, dia memang tidak terlihat rasa takut, bahkan kami diminta membentangkan King Cobra tersebut, di tengah banjir selutut anak-anak saat itu," ujar Sugeng, Minggu (8/7/2018).
Saat itu, rencananya ular sepanjang tiga meter itu ingin diserahkan ke BKSDA, tetapi belakangan korban ingin memeliharanya sendiri.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.