1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Miris, Sedang hamil wanita ini di tinggal suami dan jadi PSK

Penulis : Aleolea Sponge

22 Juli 2017 09:17

Bagi sebagian orang, kehidupan di kota besar memang terlampau keras.

Misalnya seperti hidup di Surabaya.

Sejumlah pendatang tampaknya memang mengalami kesulitan untuk bertahan hidup di Surabaya.

Sehingga, tidak jarang dari mereka yang melakukan hal nekat hanya untuk sekedar bertahan hidup.

Tepatnya melakukan tindakan kriminalitas.

Perbuatan kriminal itu bisa dilakukan siapa saja, baik pria maupun wanita.

Khusus untuk wanita, sebagian di antaranya ada yang sampai nekat menjual diri.

Itu seperti yang baru-baru ini terjadi.

STR (31), seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK), tidak henti-hentinya menangis saat dirinya diamankan petugas dari Tim Asuhan Rembulan Malam II ke truk Satpol PP hingga pendataan di kantor Satpol PP Surabaya, Jumat (21/7/2017) dini hari.

STR terjaring razia saat menjajakan dirinya di sekitar bantaran rel kereta api Stasiun Tandes, Surabaya.

Dari pengakuannya kepada TribunJatim.com saat ditemui di kantor Satpol PP Surabaya, STR terpaksa menjual diri setelah ditinggal oleh sang suami yang pergi entah ke mana.

"Saya sudah ditinggal suami sejak masih mengandung anak kami, suami saya tiba-tiba pergi dan sampai sekarang tidak ada kabar," ucapnya lirih dengan berlinangan air mata.

STR baru satu bulan bekerja sebagai kupu-kupu malam di sekitaran Stasiun Tandes.

Tarif yang dipasangnya saat melayani para pria hidung belang juga dianggapnya tidak mahal.

Sebab, untuk sekali main, STR hanya mematok harga sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu.

"Cuma 30 ribu, kadang kalau banyak pelanggan ya bisa sampai 80 ribu sehari. Ya beginilah susahnya membeli susu buat anak saya yang masih umur satu setengah tahun," imbuh STR pelan seraya mengusap air matanya dengan jaket yang ia bawa.

STR terpaksa mengadu nasib di Surabaya karena susahnya mencari pekerjaan di kampungnya, Jabung, Malang.

Selain itu, STR juga merasa malu saat harus kembali ke kampung halamannya. 

Sebab, itu terkait dengan kondisi yang sedang menimpanya saat ini.

"Awalnya saya ke sini karena ikut suami yang asli orang Sampang, Madura buat cari kerja. Tapi malah ditinggal entah ke mana, saya juga malu untuk pulang ke rumah orang tua di kampung," lanjutnya.

Sehari-hari, ibu satu anak ini harus bolak-balik menggunakan angkot dari kosnya di daerah Kendung, Surabaya ke Stasiun Tandes tempatnya mencari pelanggan.

"Naik angkot dari kos ke tempat kerja, anak saya bawa karena nggak ada lagi yang menjaga. Kalau ada pelanggan yang memanggil, anak saya titipkan ke warung-warung kopi sekitar. Kalau sudah selesai, saya balik lagi untuk menemui anak laki-laki saya," ujarnya masih dengan mata berkaca-kaca.

Akibat perbuatannya itu, saat ini STR hanya bisa menyesalinya.

Untuk saat ini, STR terpaksa dibawa ke Liponsos Surabaya karena dirinya tidak memiliki penjamin untuk menjemputnya pulang.

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya