1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Curhatan Pilu Gibran saat Sang Nenek Wafat

Penulis : Aleolea Sponge

26 Maret 2020 10:37

Curhatan Pilu Gibran

Planet Merdeka - Gibran Rakabuming Raka mencurahkan isi hatinya soal meninggalnya sang nenek di media sosial. Hal itu seperti yang dipantau dari beberapa postingannya di Instagram pribadi @gibran_rakabuming, (26/3/2020).

Gibran mengungkapkan beratnya dirinya dan keluarga setelah ditinggal oleh sang nenek untuk selamanya.

2 dari 8 halaman

ibu Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada pukul 16.45 WIB, Rabu (25/3/2020). Ibu Sujiatmi meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah. Dalam postingan terbaru, Gibran pun mengutarakan kesedihannya lewat beberapa ilustrasi gambar di Instagram.

3 dari 8 halaman

Ada 3 buah foto yang dibagikan Gibran di media sosialnya. Ketiga foto berisi momen ketika sedang bersama dengan sang nenek hingga fotonya saat menengadahkan tangan dan berdoa.

Mirip bentuk ilustrasi di komik, ada tulisan keterangan di atas gambar yang ditambahkan secara sengaja oleh Gibran Rakabuming Raka. Kakak kandung Kaesang dan Kahiyang itu mengaku akan selalu merindukan sosok neneknya.

“Kami akan rindu nasihat-nasihatmu. Sugeng tindak, Eyang….” bunyi tulisan di atas gambar ilustrasi Gibran yang sedang berdoa.

4 dari 8 halaman

View this post on Instagram

Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir. . Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak. . Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik. . Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup. . Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja.

A post shared by Gibran Rakabuming (@gibran_rakabuming) on Mar 25, 2020 at 8:58am PDT

Foto lainnya menggambarkan momen yang pernah dirasakan oleh Gibran kala meminta restu kepada sang nenek. Gibran dirangkul oleh neneknya dan diberikan nasihat khusus.

“Begitu cepat Eyang pergi menghadap-Nya, saat kami membutuhkan nasihat-nasihatnya” tulis Gibran lagi.

Dalam foto ilustrasi terakhir, Gibran menampilkan momen ketika dirinya dan sang nenek sedang berjalan bersama. Dalam keterangan, Gibran mengaku bahwa neneknya itu adalah sosok yang selalu menjadi panutan keluarga.

6 dari 8 halaman

Empat tahun sang nenek berjibaku dengan sakit yang ia derita hingga akhirnya kini harus tutup usia. Menurut Gibran, neneknya adalah sosok yang begitu jadi panutan.

Dirinya mengaku bahwa sang nenek tidak pernah absen soal ibadahnya kepada Tuhan. Sikap rendah hati hingga tidak pernah mau membebani keluarga menjadi titik berat Gibran melepas sang nenek.
7 dari 8 halaman

Ia mengaku sangat kehilangan dan mengharap semua masyarakat Indonesia mau memaafkan sang nenek hingga turut mendoakannya.

“Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir.”

“Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak.”

“Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik.”

“Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup.” tulis Gibran.

8 dari 8 halaman

View this post on Instagram

Empat tahun Eyang Noto gerah, tapi tak pernah menunjukkan rasa sakitnya kepada anak-cucunya. Beliau masih berusaha mendatangi pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain, bahkan kadang naik becak sendirian, atau meminta diantar sopir. . Eyang Noto tidak pernah mau membebani anak-cucunya untuk beragam aktifitas beliau. Puasa dan shalat tahajudnya tak pernah putus, untuk mendoakan kami semua anak-cucunya, agar menjadi orang yang berguna untuk orang banyak. . Kami sangat kehilangan atas kepergian beliau. Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan semasa hidup, menerima semua amal baik dan dikaruniakan surga terbaik. . Kami memintakan maaf atas kekurangan dan kekhilafan almarhumah semasa hidup. . Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja.

A post shared by Gibran Rakabuming (@gibran_rakabuming) on Mar 25, 2020 at 8:59am PDT

Hal lain juga sempat dibagikan Gibran soal pemakaman yang akan dilakukan keluarga. Gibran turut membagikan himbauan dan menyinggung soal prosesi pemakaman neneknya di tengah wabah corona. Seperti diketahui bersama, wabah corona sedang mengintai masyarakat Indonesia.

Aktivitas pemakaman dibuat tidak sama seperti prosesi biasanya. Wabah corona yang saat ini masih dihadapi Indonesia menjadi alasan keluarga Presiden Jokowi untuk tidak memakamkan sang nenek seperti prosesi biasanya.

Disampaikan Gibran di captionnya.

“Bukan berarti keluarga melarang, tapi dengan tanpa mengurangi rasa hormat, dan mengikuti kebijakan pemerintah terhadap situasi tanah air, saya menyarankan untuk mendoakan dari rumah saja.” tutupnya dalam kolom caption foto terakhir.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya