1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Pengakuan mengejutkan mantan karyawan Lion Air yang selamat dari kecelakaan 14 tahun lalu

Penulis : Moana

31 Oktober 2018 14:53

Pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan Tanjung Karawang

Senin (29/1018) pagi, Indonesia diterpa kabar mengejutkan tentang pesawat Lion Air JT610 yang dikabarkan hilang kontak sejak 06.33 WIB. Pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu lepas landas pada pukul 06.10 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta menuju ke Pangkal Pinang. Dan sesuai jadwal pesawat tersebut akan mendarat pada pukul 07.10 WIB.

Namun, ketika beberapa menit setelah lepas landas, sang pilot yakni Captain Bhavye Suneja sempat meminta untuk return to base. Setelah meminta hal tersebut, pesawat JT610 itu hilang dari pantauan radar. Dan setelah 3 jam barulah diketahui bahwa pesawat yang mengangkut 181 penumpang tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. 

2 dari 9 halaman

Tim SAR membawa 33 kantong jenazah

Pesawat itu sendiri mengangkut 189 orang yang terdiri dari 178 penumpang orang dewasa, 1 penumpang anak, 2 penumpang bayi, serta 8 awak kabin termasuk pilot, co-pilot dan flight attendant.

Hingga, Selasa (30/10/18) sore Tim SAR gabungan berhasil membawa 33 kantong jenazah. Kantong-kantong jenazah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri guna identifikasi korban.

Selain membawa kantong jenazah, Tim SAR juga menemukan barang-barang lain, seperti kartu identitas para korban, pakaian, tas, dsb. Tim SAR juga sudah berhasil menemukan beberapa serpihan pesawat yang mengambang maupun yang berada di dalam laut.
3 dari 9 halaman

Area pencarian diperluas

Rabu (31/10/28), Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian. Tim SAR melakukan pencarian dengan memperluas area sekitar 15 mil laut dari lokasi sebelumnya. Tim SAR juga dibantu dengan 4 kapal yang dilengkapi peralatan canggih sonar bawah laut. Diantaranya KRI Regel dan kapal Barunajaya.

Sementara itu, sebanyak 35 kapal juga akan membantu proses pencarian korban di permukaan air. Nugroho juga mengatakan bahwa Tim SAR akan melakukan penyelaman untuk mencari para korban dan juga serpihan pesawat yang diduga berada di kedalaman laut.
4 dari 9 halaman

Laura Lazarus mantan pramugari Lion Air beri pengakuan mengejutkan

Sementara itu, pada Selasa (30/10/18) kemarin, mantan pramugari Lion Air memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan ketika diundang di Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne. Wanita cantik itu menceritakan kejadian pada tahun 2004 lalu, dimana pesawat Lion Air tergelincir.

Wanita itu adalah Laura Lazarus. Laura menjadi salah satu flight attendant di penerbangan pesawat Lion Air JT538. Namun, nahas pesawat tersebut tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah. Akibat insiden itu, 26 penumpang meninggal dunia, 55 orang mengalami luka berat dan 63 orang lainnya mengalami luka ringan.
5 dari 9 halaman

Laura terlempar dari tempat duduknya

Laura sendiri ternyata merupakan salah saru dari 55 orang yang mengalami luka berat. Laura pun menceritakan bahwa sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi, dirinya sempat merasa tak enak. Dan seketika itu, ia mendengar suara yang sangat kencang. Laura pun mengatakan bahwa ia terlempar dari tempat duduknya di dalam pesawat. Ia mengaku terlempar hingga ke sayap pesawat.

"Dan gak lama kemudian, saya dengar bunyi 'braak' kenceng banget, dan bersamaan dengan itu saya dan tempat duduk saya terus terlempar, saya terdorong sampai ke sayap padahal pakai safety belt," tuturnya.

Parahnya lagi, Laura mengaku bahwa dirinya melihat jelas kepala salah satu temannya hancur karena insiden tersebut. Selain itu Laura juga mengatakan bahwa pada saat itu dirinya melihat banyak sekali korban.

"Saya lihat kepala teman saya hancur di situ juga, dan banyak sekali korban jiwa pada waktu itu," katanya.
6 dari 9 halaman

Laura mengalami luka yang cukup berat

Lebih lanjut, Laura pun kemudian menceritakan kondisinya yang pada saat itu mengalami luka yang cukup parah. Laura mengatakan bahwa wajahnya hancur hingga beberapa bagian tubuhnya mengalami patah.

"Muka hancur, tangan copot, pinggang patah, kaki juga patah, betis hilang setengah bagian, dan sekarang daging yang hilang itu diambil dari paha saya, urat yang hilang diambil dari badan belakang," jelasnya.

Meskipun sudah menjalani berbagai perawatan medis, namun hingga saat ini Laura harus berjalan menggunakan bantuan. Laura pun mengatakan bahwa karena insiden tersebut dirinya harus melakukan operasi pada wajahnya. Sebab, saat kecelakaan itu terjadi, tulang pipinya remuk, sehingga ia harus menjalani serangkaian perawatan demi mengembalikan wajahnya seperti semula.
7 dari 9 halaman

Laura mengaku tak tahu statusnya saat bekerja di Lion Air

Dan yang lebih mengejutkan, saat ditanya tentang pekerjaannya di Lion Air, Laura mengaku tak tahu menahu mengenai status pekerjaannya apakah pegawai tetap atau kontrak. Meskipun sudah 14 tahun berlalu usai kejadian tersebut, nyatanya hingga kini Laura masih juga belum tahu mengenai statusnya sebagai karyawan Lion Air. Laura juga mengatakan bahwa statusnya itu menjadi sebuah pertanyaan besar hingga saat ini.

Laura mengaku ketika pertama kali bekerja itu usianya sekitar 17-18 tahun. Dan pada saat itu ia ditawari untuk menjadi seorang pramugari. Tanpa berpikir panjang mengenai resiko yang akan ia hadapi nantinya, Laura pun menerima tawaran tersebut.

"Karena saya itu jadi pramugari usia 17-18 tahun, ketika semuda itu jadi pramugari, tentu saya sangat senang sekali, saya nggak mikirin bakal terjadi kecelakaan seperti ini, jadi saya akui persiapan pun sangat kurang dan minim sekali," tuturnya.
8 dari 9 halaman

Hanya diberi surat 3 lembar

Ketika pertama kali bekerja, Laura mengaku bahwa dirinya hanya diberi surat 3 lembar yang berisi sebuah perjanjian selama bekerja menjadi seorang pramugari. Laura pun mengakui bahwa dirinya sangat kurang dalam pendidikan terutama terkait masalah hukum.

"Dan di sana benar-benar sangat minim sekali untuk pendidikan kami, terutama di masalah hukum, terus terang, ya apa yang diharapkan anak semuda itu, gitu kan, sehingga saat mengalami kecelakaan saya tidak mengerti," jelasnya.
9 dari 9 halaman

Laura dinyatakan sudah resign

Dan parahnya lagi, usai kecelakaan tersebut, di tahun yang sama, Laura dinyatakan sudah resign/ berhenti dari Lion Air. Laura pun mengaku bahwa dirinya tak pernah sama sekali menulis surat resign. Ia pun mengatakan bahwa pada waktu itu surat-surat pentingnya seperti ijazah dan surat kelahirannya ditahan.

"Padahal ijazah dan surat lahir saya masih ditahan di perusahaan itu, tapi saat dicek ternyata tertulis nama saya sudah resign, terus ngapain surat-surat saya ditahan," keluhnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya