Perjuangan wanita renta ini hanya ingin bisa membeli kain kafan
Penulis : Aleolea Sponge
3 April 2017 08:14
Tidak semua orang dapat menikmati masa tuanya dengan hanya bersantai di rumah dan menimang cucu.
Beberapa di antara mereka ada yang masih harus bekerja keras demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Salah satunya adalah Salmi, wanita lanjut usia (lansia) yang tinggal di Desa Tegal Maja, Kecamatan Keragilan, Kabupaten Serang, Banten. Di usianya yang tak lagi muda, Salmi masih harus berjualan sayur keliling dengan penghasilan hanya sekitar Rp 5.000 per hari.
Sebenarnya, cerita miris kehidupan Salmi sudah mulai beredar di media sosial pada Desember 2016 lalu. Namun hingga kini, kisahnya masih viral dan belum ada kabar mengenai kondisinya yang lebih sejahtera.
Ini bermula dari @melvie_siw yang membagikan cerita Salmi di akun Instagramnya. Seperti dikutip dari postingan @melvie_siw, wanita yang sudah berusia lebih dari 80 tahun itu tinggal seorang diri di sebuah gubuk reot berukuran 2×2 meter.
Gubuk tersebut berdiri di atas tanah milik ponakannya yang juga memiliki kondisi perekonomian memprihatinkan. Setiap harinya, Salmi berjalan berkilo-kilometer untuk menjual sayuran.
Ia mengambil sayuran untuk dijual dari warung di dekat tempat tinggalnya. Keuntungan yang ia ambil untuk setiap sayur yang dijual hanya berkisar antara Rp 300 sampai Rp 500.
Dengan keuntungan yang tak seberapa, Salmi hanya bisa mengumpulkan penghasilan kurang lebih Rp 5.000 setiap harinya. Uang sebesar itu tulis @melvie_siw, digunakan untuk membeli beras dan lauk yang hanya cukup untuk satu hari.
Yang lebih membuat terenyuh, Salmi tak menginginkan banyak hal meskipun hidup dalam kondisi serba kekurangan. Ketika ditanya apa keinginannya, wanita yang tubuhnya sudah membungkuk itu hanya meminta dibelikan kain kafan, agar tubuhnya segera bisa dimakamkan jika meninggal kelak.
Berikut postingan lengkap @melvie_siw.
#Serang Banten. Sosok mulia ini namanya mbah Salmi usianya lebih dari 80 tahun tapi semangatnya subhnallah meski hidup dalam kemiskinan tapi mbah enggan untuk mengemis. Mbah hidup sebatang kara tanpa suami dan anak.
Mbah tinggal gubuk reot yang berukuran 2x2 meter yang berada di kp Rangkas Desa Tegal Maja Kec. Keragilan RT 10/04 Kab. Serang Banten. Atau di belakang pabrik PT Indah Kiat.
Setiap harinya untuk bertahan hidup mbah berjualan sayuran yang ia ambil dari warung yang berada di dekat rumahnya untuk mbah jual keliling kampung-kampung. Tak banyak untung yang mbah dapatkan mbah hanya mengambil upah 300 hingga 500 perak di setiap sayuran yang ia jual.
Setiap hari mbah bisa membawa pulang uang besarnya Rp 5000 saja. Uang segitu mbah cukup-cukupin untuk makan hari itu mbah beli beras 1/2 liter beras saja, selebihnya mbah gunakan untuk beli garam / ikan asin buat lauk makannha.
Ya Allah berat sekali hidup yang mbah jalani hanya demi bertahan hidup ia rela berjalan kaki berkilo-kilo meter hanya demi beras 1 liter beras setiap harinya.
Masyaallah mbaaaaah. Pas aku bertanya apa yang mbah mau apa yang mbah ingin beli yang selama ini jadi angan-angan mbah. Dan mbah tidak minta apa-apa.
Beliau hanya mau dibelikan 1 paket kain kafan. Hanya itu yang mbah mau, karena mbah takut pas ia meninggal nanti tidak ada yang mengurus jenazahnya karena mbah tidak mempunyai uang sepeser pun jadi ia berharap bisa membeli kain kafan agar pas meninggal nanti mbah langsung dikuburkan saja sambil menangis mbah menceritakan kisah hidupnya yang susah.
Mbah tinggal di tanah milik keponakannya yang keadaan enonominya pun sama-sama susah jadi mbah tidak mau merepotkan ponakanya ataupun orang lain. Selama mbah masih bisa bangun dari tempat tidurnya dan kuat untuk berjalan mbah mencoba mencari makan sendiri tanpa meminta belas kasihan Orang lain.
Mbah percaya setiap langkah yang ia tempuh pasti Allah telah mempersiapkan rezeki buatnya asal kita mau berusaha rezeki pasti selalu ada ucapnya.
Kalau cuma tidur-tiduran aja di rumah gimana bisa makan karena Allah itu tidak suka sama manusia yang malas ucapnya lagi. Ya Allah untuk kita yang masih muda yang kadang suka bermales-malesan lihatlah mbah ini contohlah semangatnya."
Kiriman @melvie_siw ini kemudian diposting ulang oleh sejumlah akun Instagram, termasuk @respek_peduli_serang pada Sabtu (1/4/2017). Akun tersebut hendak menggalang donasi, membuatkan rumah yang layak huni bagi Salmi.
Hanya saja, TribunJogja.com masih mencoba mengkonfirmasi pengelola akun @respek_peduli_serang, untuk bertanya lebih lanjut soal itu.
sumber
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.