Perlahan misteri jatuhnya pesawat Lion Air JT610 mulai terkuak, KNKT beberkan fakta yang sebenarnya
Penulis : Aleolea Sponge
6 November 2018 08:59
Perlahan fakta dibalik jatuhnya pesawat Lion Air mulai tekuak
Planet Merdeka - Sejak jatuhnya pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan Karawang sampai saat ini perlahan misteri jatuhnya Lion Air mulai terkuak hal ini disampaikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Basarnas bersama sejumlah relawan hingga saat ini masih mencari korban Lion Air JT610 yang belum ditemukan setelah jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) lalu.
2 dari 8 halaman
Sebagian puing pesawat Lion Air JT610 sudah ditemukan
Sagian puing pesawat Lion Air JT610 dan tubuh korban sudah ditemukan oleh Basarnas yang melakukan pencarain di Tanjung Karawang. Begitu juga dengan satu bagian kotak hitam yang berisi catatan data penerbangan (FDR) Lion Air JT610.
3 dari 8 halaman
Basarnas menambah waktu pencarian
Basarnas pun memutuskan untuk menambah jangka waktu pencarian korban selama tiga hari hingga 7 November 2018. Tim DVI Polri juga sudah berhasil mengidentifikasi 27 jenazah penumpang Lion Air JT610.
Sementara itu, dari sejumlah barang yang ditemukan KNKT mengaku telah berhasil mengunduh data penerbangan pesawat Lion Air berjenis Boeing 737 Max 8 ini.
4 dari 8 halaman
Terungkap fakta baru
Dengan ditemukannya potongan pesawat yang besar, bagian roda dan turbin pesawat, misteri jatuhnya Lion Air JT 610 mulai terkuak. Masyarakat sempat berspekulasi bahwa pesawat Lion Air JT 610 ini meledak di udara dan saat mencapai laut sudah berupa puing-puingnya saja.
5 dari 8 halaman
Fakta baru diungkap KNKT
Namun, fakta berbeda diungkapkan oleh KNKT setelah melakukan serangkaian penyelidikan penyebab jatuhnya peswat. Menurut KNKT, pesawat tersebut masih dalam keadaan mesin yang aktif sesaat sebelum jatuh ke laut.
Data tersebut, didapat KNKT dari investigasi di bagian mesin Lion Air yang berhasil ditemukan oleh Basarnas.
6 dari 8 halaman
Pesawat Lion Air JT610 tidak meledak di udara
Soerjanto menegaskan bahwa pesawat Lion Air JT 610 tidak meledak di udara. Investigasi sementara KNKT menunjukkan adanya kemungkinan pesawat hancur saat bertubrukan dengan laut.
"Berbeda ya. Kalau meledak di atas, (sebelum menyentuh air), tentu serpihan pesawatnya luas. Tapi ini tidak. Jadi, pesawat ini jatuh dan hancur saat bersentuhan dengan air," tegas Soerjanto.
Untuk lebih jelasnya, KNKT masih harus menganalisa data unduhan dari kotak hitam Lion Air.
7 dari 8 halaman
Analisa membutuhkan waktu yang sangat lama
Analisa akan dilakukan mulai hari ini, Senin (5/11/2018). Proses analisa ini akan berjalan cukup lama agar semua data bisa dipastikan validitasnya.
Pihaknya juga berharap data dari kotak hitam itu akan bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat secara jelas.
Disisi lain, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati hingga Senin (5/11/2018), berhasil mengidentifikasi 13 jenazah korban pesawat Lion Air PK-LQP.
Pihaknya juga berharap data dari kotak hitam itu akan bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat secara jelas.
Disisi lain, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati hingga Senin (5/11/2018), berhasil mengidentifikasi 13 jenazah korban pesawat Lion Air PK-LQP.
8 dari 8 halaman
Berhasil identifikasi 27 jenazah
Komandan Tim DVI Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan total, hingga saat ini, Tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 27 jenazah.
"Sampai dengan kemarin DVI telah berhasil mengindentifikasi 14 penumpang. Alhamdulillah hari ini lebih dari 10 penumpang berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi yang kita lakukan tadi sore," ujar Lisda dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Senin (5/11/2018).
Berikut 13 nama jenazah yang berhasil diidentifkasi DVI Polri hari ini.
1. Reni Aryanti, perempuan, 51 tahun, berhasul diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
2. Muhammad Ravi Andrian, laki-laki, 24 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
3. Eryanto, laki-laki 41 tahun, berhasil diidentufikasi melalui pemeriksaan DNA;
2. Muhammad Ravi Andrian, laki-laki, 24 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
3. Eryanto, laki-laki 41 tahun, berhasil diidentufikasi melalui pemeriksaan DNA;
4. Vera Junita, perempuan 22 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
5. Resti Amelia, perempuan 27 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
5. Resti Amelia, perempuan 27 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
6. Fifi Hajanto, perempuan, 42 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
7. Dede Anggraini, perempuan, 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
8. Petrus Rudolf Sayers, laki-laki 58 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;
9. Eka Suganda, laki-laki 49 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;
10. Niar R Soegiyono, perempuan 39, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;
11. Sudibyo Onggo Wardoyo, laki-laki 40 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari;
12. Hendra, laki-laki, 39 tahun, berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA;
13. Mito, laki-laki 37 tahun, berhasil diidentifikasi melalui sidik jari (anggota kepolisian berdinas di Bangka Belitung).
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.