1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Puisi Cinta Habibie Untuk Ainun dan Indonesia

Penulis : Ronz

12 September 2019 15:27

Kepergian sang istri saat itu membuat dirinya sempat tertatih menjalani hidup

Planet Merdeka - Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie, tutup usia, Rabu (11/9). Kepergiannya mengingatkan sebagian masyarakat tentang kisah cinta Habibie kepada mendiang istrinya yang terlebih dahulu pergi meninggalkannya.

Kepergian sang istri saat itu membuat dirinya sempat tertatih menjalani hidup tanpa sosok sang istri, Ainun. Namun dirinya berusaha keras untuk bangkit dari keterpurukan walau kehilangan separuh jiwanya.

Beragam cara ia lakukan untuk mengalihkan pikiran, yang akhirnya dilakukan dengan cara menulis puisi untuk Ainun. Ia mempersembahkan puisi untuk mendiang istri saat mengenang wafatnya Ainun, Juni 2015 seperti dikutip dari fimela.com.

2 dari 4 halaman

Puisi untuk Ainun


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada.Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku

-Bacharuddin Jusuf Habibie-

Habibie dan Ainun menikah pada 12 Mei 1962. Mereka membina rumah tangga dengan perjalanan hidup naik turun selama 48 tahun. Kini, waktunya Habibie untuk bertemu dan sang pujaan hati, Ainun.

3 dari 4 halaman

Puisi Habibie untuk Indonesia.

Tidak hanya untuk Ibu Ainun, Habibie juga membuat sebuah puisi untuk Indonesia yaitu "Sumpahku". Dalam alah satu cuplikan program wawancara dengan BJ Habibie, Ia membacakan sebuah puisi karyanya.

Puisi itu, disebut dibuatnya di masa muda. Ketika itu, ia masih berkuliah di Jerman. Ia sempat mengalami sakit parah, hingga kemudian dirawat di rumah sakit.

Berbulan-bulan Habibie terbaring di ruang inap. Di sela terkapar dan siuman, ia menulis sebuah puisi pendek yang menggugah.

Puisi itu disebutnya, menjadi ungkapan hatinya, soal rasa cintanya pada Tanah Air Indonesia yang dirindunya.

4 dari 4 halaman

Berikut ini isi puisi yang dibuat Habibie :

Sumpahku

Terlentang, jatuh, perih kesal,

Ibu Pertiwi, engkau pegangan Janji pusaka dan sakti

Tanah tumpah darahku

Makmur dan suci

Hancur badan

Tetap berjalan

Jiwa besar dan suci

Membawa aku padamu

Padamu IndonesiaMakmur dan suci"

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya