1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Sadis, para pekerja disuruh jongkok dan tangannya diikat kemudian diberondong tembakan hingga tewas

Penulis : Moana

7 Desember 2018 15:47

31 pekerja jembatan tewas dibunuh KKB

Minggu, 2 Desember 2018, Indonesia dikejutkan dengan peristiwa tragis yang terjadi di Papua. 31 orang pekerja jembatan di Nduga dan seorang anggota TNI tewas usai dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

31 pekerja yang meninggal tersebut merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya. Pembunuhan 31 pekerja itu terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

2 dari 10 halaman

Beberapa pekerja sempat menyelamatkan diri

Ketika kejadian tersebut, ternyata 8 orang pekerja lainnya sempat kabur untuk menyelamatkan diri mereka. Yan Pieter mengatakan bahwa awalnya hanya 24 pekerja yang dibunuh di kamp pembangunan jembatan. Kemudian 8 orang lainnya melarikan diri ke rumah salah satu keluarga anggota DPRD.

“Informasinya 24 orang dibunuh di kamp. Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri,” ungkapnya.
3 dari 10 halaman

Salah seorang pekerja selamat sudah dievakuasi

Dan salah seorang pekerja yang selamat kemudian menceritakan kronologi pembantaian yang dilakukan oleh KKB. Ia adalah Jimmi Aritonang. Jimmi sendiri kini sudah dievakuasi oleh personel gabungan ke Wamena, Ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Jimmi sendiri merupakan satu dari banyaknya pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang tewas dibunuh oleh kelompok bersenjata di Papua.
4 dari 10 halaman

Tanggal 1 Desember 2018 pekerja memutuskan untuk tak bekerja

Jimmi pun kemudian menceritakan kronologi penyerangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata itu pada aparat. Menurut keterangannya pada tanggal 1 Desember 2018 seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk tak bekerja.

Menurut Jimmi hari itu bertepatan dengan adanya upacara peringatan yang diklaim sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM). Acara tersebut dilakukan oleh KKB dan dilanjutkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.
5 dari 10 halaman

25 pekerja digiring dengan tangan terikat dan dikawal sekelompok orang bersenjata

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi pun kemudian menceritakan kembali keterangan yang diberikan oleh Jimmi. Dari keterangan Jimmi, Aidi mengungkap bahwa sekitar siang hari, beberapa orang dari kelompok bersenjata mendatangi kamp tempat para pekerja. Mereka kemudian menyuruh 25 orang pekerja untuk keluar kamp. Setelah itu mereka digiring menuju sebuah tempat dengan tangan yang terikat dengan kawalan orang-orang bersenjata.

“Sekira pukul 15.00 WIT, kelompok KKB mendatangai Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar, selanjutnya digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang KKB bersenjata campuran standar militer,” ungkapnya.
6 dari 10 halaman

Dengan tangan terikat disuruh jongkok dan kemudian ditembaki

Dan pada tanggal 2 Desember 2018, seluruh pekerja kemudian disuruh berjalan kaki menuju ke bukit Puncak Kabo yang merupakan lokasi pembantaian. Dan ditengah perjalanan mereka kemudian disuruh membuat 5 saf dan berjalan dalam keadaan jongkok. Mereka pun kemudian girang-girang sambil menari-nari dan berteriak. Mereka kemudian secara sadis memberondong para pekerja tersebut dengan tembakan. Beberapa orang pekerja langsung tewas seketika. Namun, beberapa diantaranya berpura-pura mati.

“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua. Mereka kemudian secara sadis menembaki para pekerja. Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah,” ungkap Aidi, sebagaimana disampaikan Jimmi.

7 dari 10 halaman

Sempat melarikan diri, namun dikejar dan dibunuh

Setelah berhasil melakukan aksinya, KKB tersebut melanjutkan perjalanannya menuju bukit Puncak Kabo dan mereka meninggalkan para korban begitu saja. Dan dari beberapa korban yang ditembaki ada 11 orang yang berpura-pura mati. Dan mereka pun kemudian mencoba untuk melarikan diri.

Namun, sayangnya, KKB melihat mereka melarikan diri dan kemudian mengejar mereka. Beberapa orang kemudian tertangkap dan tewas di tangan mereka, namun 6 orang lainnya berhasil melarikan diri.

“Namun malangnya, mereka terlihat oleh KKB sehingga mereka dikejar. Lima orang tertangkap dan dibunuh oleh KKB (meninggal di tempat), enam orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua. Dua orang diantaranya belum ditemukan, sedangkan empat orang diantaranya, termasuk saksi Jimmi Aritonang, selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua,” ungkapnya.
8 dari 10 halaman

Menyerang pos TNI dan salah satu anggota gugur

Beberapa orang KKB kemudian pada tanggal 3 Desember 2018 sekitar pukul 05.00 WIT mendatangi Pos TNI 755/Yalet. Pos itu merupakan tempat Jimmi dan teman-temannya berlindung. Mereka pun melakukan penyerangan, hingga salah satu anggota TNI yakni Serda Handoko ditembak dan gugur.

“Rupanya mereka tetap melakukan pengejaran. Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota Yonif 755/Yalet, Serda Handoko membuka jendela, lalu ditembak dan meninggal dunia,” tambah dia.
9 dari 10 halaman

Komandan pos memilih untuk mundur

Sebenarnya saat itu, para anggota TNI sempat melawan dengan tembakan. Namun, karena situasi yang tak memungkinkan, komandan pos tersebut pun memutuskan untuk mundur. Dan selain Serda Handoko yang gugur, salah seorang anggota yakni Pratu Sugeng, juga mengalami luka tembak di lengannya.

“Saat itu anggota di pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT. Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada 4 Desember sekitar pukul 01.00 WIT, Danpos memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan. Saat itulah salah seorang anggota, Pratu Sugeng, tertembak di lengan,” ujar Aidi.
10 dari 10 halaman

Tim gabungan berhasil menduduki Puncak Kabo

Aidi kemudian menegaskan bahwa sejak tanggal 4 Desember 2018 pukul 07.00 WIT Satgas gabungan dari TNI dan Polri berhasil menduduki Puncak Kabo dan melaksanakan penyelamatan serta melakukan evakuasi terhadap korban selamat maupun tewas.

“Jadi, kalau mendengar keterangan saksi korban yang masih hidup (Jimmi), jumlah korban yang dipastikan meninggal dunia dibantai oleh KKB di lereng bukit puncak Kabo adalah 19 orang,” imbuhnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya