1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Selain kasus Vera Oktaria, ini 5 kasus mutilasi yang paling tragis di Indonesia

Penulis : Queen

14 Mei 2019 12:21

Heboh kasus mutilasi Vera Oktaria

Pada 10 Mei 2019, warga Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumsel digegerkan oleh penemuan mayat perempuan dalam keadaan termutilasi. Mayat perempuan yang dimutilasi dan ditemukan di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Sabtu (11/5/2019) adalah Vera Oktaria (20) yang sehari-harinya bekerja di Indomaret Jalan Jenderal Sudirman 3, Palembang.

2 dari 21 halaman

Vera dimutilasi kekasihnya sendiri

Tewasnya korban bernama Vera Oktaria diduga telah dibunuh oleh kekasihnya sendiri. Dugaan itu diperkuat setelah mendapat keterangan dari pihak keluarga yang menyatakan bahwa korban kerap mendapat ancaman akan dibunuh oleh sang kekasih jika memutuskan hubungannya.

3 dari 21 halaman

Pelaku menghilang

Selain itu, kekasihnya yang bernama Prada DP yang kini menghilang dan masih dalam pencarian pihak kepolisian. Kisah tragis pembunuhan dan mutilasi ini bukanlah yang pertama kali terjadi.
4 dari 21 halaman

5 kasus pembunuhan serta mutilasi paling tragis di Indonesia

Sebelumnya beberapa insiden pembunuhan disertai mutilasi juga terjadi dan sempat menggegerkan warga setempat. Berikut 5 kasus pembunuhan serta mutilasi paling tragis di Indonesia, bahkan sampai ada yang kesurupan sebagai petunjuknya:
5 dari 21 halaman

1. Mutilasi suami karena cemburu

Kasus pembunuhan serta mutilasi pernah dilakukan oleh seorang wanita bernama Sri Rumiyati. Sri Rumiyati resmi menjadi terdakwa kasus pembunuhan serta memutilasi suaminya sendiri pada tahun 2008 lalu. Dilansir dari Kompas.com, tersangka melakukan pembunuhan sadis karena didasari rasa sakit hati terhadap korban yang sering melakukan kekerasan dan lebih memperhatikan istri pertamanya yang berada di Lampung.

6 dari 21 halaman

Sri mutilasi suami dalam keadaan sadar

Anggota Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Iriawan menuturkan, kondisi psikologis ataupun kesehatan fisik tersangka tergolong sehat, termasuk saat melakukan pembunuhan terhadap Hendra.

7 dari 21 halaman

Tubuh korban dibuang terpisah

Sebagian potongan tubuh korban bernama Hendra ditemukan di beberapa tempat. Dua kantong ditinggalkan Yati di bus Primajasa arah ke Bandung. Tiga kantong lainnya dalam satu kardus ditinggalkan di sebuah bus Prima Asli jurusan Cirebon, dua kantong lagi ditinggalkan di Bus Patas Mayasari, dan satu kantong plastik berisi kepala ditinggalkan di belakang jok pengemudi taksi berwarna putih.
8 dari 21 halaman

2. Mutilasi kekasih yang sedang hamil

Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkap kasus pembunuhan mutilasi yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan, Jumat (22/4/2016). Korban dimutilasi untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

9 dari 21 halaman

Pelaku memiliki anak istri

Krishna juga menjelaskan, pelaku yang diketahui bernama Agus alias Kusmayadi memiliki hubungan kekasih dengan korban, Nur Atikah (NA). Agus juga diketahui telah memiliki anak dan istri di Surabaya.

10 dari 21 halaman

Motif pembunuhan

Selama korban menjalin kasih dengan pelaku, korban diketahui hamil dan terus menerus minta dinikahi. Namun pelaku terus-menerus menghindar, hingga akhirnya pelaku kesal dan membunuh korban dengan cara dicekik. Usai dicekik pelaku lalu memutilasi korban untuk menghilangkan jejak.
11 dari 21 halaman

3. Oknum polisi mutilasi dua anak kandung

Peristiwa memilukan kala Petrus Bakus (27), tega memutilasi putri kandungnya, Amora (4) dan putranya, Fabian (3). Tragedi itu terjadi di Kompleks Asrama Mapolres Melawi, Gg Darul Falah, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Jumat (26/2/2016) dini hari.

12 dari 21 halaman

Potongan tubuh anaknya berserakan di atas kasur

Polisi berpangkat Brigadir, Petrus Bakus, tega menghabisi kedua buah hatinya, putrinya Amora (4), dan putranya Fabian (3). Tidak hanya membunuhnya, Brigadir Petrus juga memotong tubuh anak-anaknya menjadi beberapa bagian. Potongan tubuh berserakan di atas tempat tidur.

13 dari 21 halaman

Motif oknum polisi tega mutilasi anaknya

Brigjen Arief Sulistyanto, Kapolda Kalbar saat itu. Kasus itu terungkap berdasarkan informasi dari istri tersangka, Windri Hairin Yanti. Brigadir Petrus sering marah-marah dalam sepekan terakhir. Tersangka mengaku melakukan pembunuhan terhadap anak-anaknya dengan sadar dan tidak menyesal. Motif pelaku karena ada bisikan yang memerintahkan untuk persembahan kepada Tuhan.

14 dari 21 halaman

Pelaku divonis bebas

Petrus Bakus disebut gangguan jiwa sehingga hakim memvonis bebas pelaku. Tak terima dengan vonis hakim, Windri yang merupakan istrinya marah-marah bahkan ia takut jika Petrus menyerangnya.

15 dari 21 halaman

4. Mutilasi anak jalanan

Baekuni alias Babe terkenal sebagai sosok pembunuh kejam dan sadis. Selama bertahun-tahun, ia menghabisi delapan anak jalanan yang kemudian dimutilasi.

16 dari 21 halaman

Babe dijatuhi hukuman mati

Pada 20 Desember 2010, Babe dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Sadisnya, sebelum membunuh, pria yang dikenal sebagai koordinator anak jalanan itu kerap menyodomi korbannya. Bahkan, salah satu korban yang ia bunuh masih sempat disodomi meski telah menjadi mayat.

17 dari 21 halaman

Pengakuan Babe

Babe mengaku menikmati penderitaan korbannya saat tengah sekarat. Baekuni menjerat korbannya dengan tali sampai mati lemas. Tindakan itu dilakukan karena anak-anak itu menolak disodomi. Setelah korban meninggal, barulah Baekuni melampiaskan nafsunya. Baekuni lalu memotong tubuh korban dan membuang bagian tubuh korban ke beberapa tempat.
18 dari 21 halaman

Total 14 anak yang dibunuh Babe sejak tahun 1993

Baekuni ditangkap 9 Januari 2010, sehari setelah penemuan potongan jasad Ardiansyah di Jembatan BKT Cakung, Jakarta Timur. Selama pemeriksaan yang dilakukan polisi Babe diketahui telah membunuh 14 anak di beberapa wilayah sejak tahun 1993.
19 dari 21 halaman

5. Ryan Jombang memutilasi 11 Korban

Very Idham Henyansyah alias Ryan asal Jombang, Jawa Timur telah membunuh 11 orang. Dikutip dari Surya.co.id, Ryan memang sebuah fenomena sehingga layak masuk dalam catatan sejarah kelam. Nama Ryan, setidaknya di Indonesia, akan dikenang sama kejam dan sama jahatnya dengan Jack the Ripper, Ted Bundy, dan kawan-kawannya, para pembunuh berantai dunia.

20 dari 21 halaman

11 orang dimutilasi Ryan

Tahun 2008 Ryan menjadi tersangka pembunuhan 11 orang di Jombang dan Jakarta. Paling tidak, pemberitaan yang "berlebih" itu telah menguak sedikit siapa sosok Ryan dan siapa saja sosok 11 korban yang "dihabisi" di Jakarta (satu orang) dan di Jombang (10 orang).

21 dari 21 halaman

Motif Ryan tega mutilasi korban

Bahkan, motif pembunuhan berantai juga sudah terkuak yaitu cemburu dan materi/ekonomi. Motif cemburu terungkap dalam kasus mutilasi terhadap teman dekatnya Heri Santoso hingga tujuh potongan di Depok, lalu dibuang di Jl Kebagusan, Jakarta (12/7/2008). Sementara itu, dalam kasus pembunuhan 10 orang di belakang rumah orangtua Ryan di desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jatim, selama kurun 2006-2008 terbukti bermotif materi/ekonomi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya