1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Sering digunakan, tak disangka ternyata kertas bungkus berwarna cokelat ini bahaya untuk kesehatan

Penulis : Moana

19 November 2018 09:57

Kertas bungkus cokelat berbahaya untuk kesehatan

Ketika orang membeli makanan dan akan dibawa pulang, tentu makanan itu akan dibungkus. Dan kebanyakan bungkus yang digunakan adalah kertas cokelat. Namun, siapa yang menyangka, bahwa ternyata kertas yang biasa digunakan untuk membungkus makanan itu sangat berbahaya untuk kesehatan. 

Memang sekilas kertas itu terlihat biasa. Dan sangat membantu ketika seseorang membeli makanan untuk dibawa pulang dengan cara dibungkus. Dan juga memudahkan pedagang ketika melayani pembelinya. Namun, kembali yang harus diketahui adalah soal bahayanya kertas tersebut untuk kesehatan tubuh seseorang. 

2 dari 7 halaman

Macam-macam makanan yang dibungkus

Diantara banyak makanan yang ada di Indonesia ini, beberapa diantaranya selalu dibungkus dengan kertas tersebut ketika pembelinya ingin membawa pulang. Diantaranya ada gorengan, sate, nasi padang, mie ayam, nasi goreng, rujak, pecel dan lain sebagainya.

3 dari 7 halaman

Mengandung BPA berbahaya

Kertas bungkus cokelat yang berlapis plastik tipis ini menjadi pengganti daun pisang yang biasanya digunakan sebagai bungkus makanan. Dibalik harganya yang murah dan kepraktisannya ternyata ada bahaya yang mengancam kesehatan. Sejumlah penelitian menyebut bahwa dalam kertas tersebut mengandung BPA berbahaya untuk tubuh.

BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah makan. Dan bahan itu bukan hanya digunakan untuk membuat wadah dari bahan plastik saja melainkan juga kertas.

4 dari 7 halaman

Awalnya untuk wadah kaleng

Sebelum digunakan untuk wadah makanan dari plastik dan kertas ternyata, BPA ini awalnya digunakan untuk wadah yang berbahan kaleng. Hal itu agar kaleng tersebut tak mudah berkarat.

5 dari 7 halaman

Digunakan juga di tisu toilet hingga struk belanja

Dilansir dari WebMD, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health, mengatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi. Dan ternyata bubuk BPA itu digunakan untuk melapisi kertas supaya bisa tahan terhadap panas. Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA ternyata juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.

6 dari 7 halaman

Sangat berbahaya dan memicu munculnya penyakit

Lisman Suryanagara dari Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), memberikan peringatan pada masyarakat agar bisa lebih selektif dan berhati-hati dengan kertas bungkus cokelat atau kertas bungkus yang dibuat dari daur ulang untuk membungkus makanan.

Lisman juga menambahkan bahwa bahan yang umum digunakan sebagai pembungkus makanan dari masa ke masa diantaranya adalah keramik, kaca, plastik, aluminium foil, hingga yang berbahan dasar kertas.

Lisman juga mengatakan bahwa zat kimia yang terkandung di dalam kertas bungkus tersebut bisa berdampak negatif bagi tubuh. Dan parahnya lagi bisa memicu berbagai penyakit di antaranya kanker, kelenjar getah bening, gangguan reproduksi hingga mutasi gen.

7 dari 7 halaman

Ciri-ciri kertas bungkus yang aman

Dan untuk alternatif, masyarakat bisa menggunakan bungkus makanan berkategori food grade yang 100 % terbuat dari serat alami. Adapun ciri-ciri pembungkus makanan yang aman adalah tampilannya yang nampak putih bersih. Selain itu tak ada bintik dalam pembungkus tersebut serta tak tembus jika terkena minyak. Bukan hanya itu, karton food grade juga sangat ramah lingkungan dan bisa terurai.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya