Setelah Meninggal Dalam Hitungan 0 Menit Hingga 1 Tahun Inilah Yang Terjadi Pada Tubuh Manusia
Penulis : Aleolea Sponge
16 Maret 2017 11:28
Sudah merupakan sunnatullah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, begitu juga halnya dengan manusia.
Lalu bagaimana proses kematian yang pasti dialami setiap manusia tersebut?
Apa yang akan dialami tubuh kita saat nyawa meninggalkan raga.
Saat kematian datang menjemput, sebelum mati Anda akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan bergetar.
Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi
0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.
1 Menit
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
3 Menit
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.
4 – 5 Menit
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.
7 – 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.
1 – 4 Jam
Rigor Mortis (Fase Dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.
4 – 6 Jam
Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.
6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.
24 – 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.
36 – 48 Jam
Rigor Mortis Berhenti, Tubuh anda selentur penari balerina.
3 – 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
8 – 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
Beberapa Minggu
Rambut, Kuku, Dan Gigi dengan mudahnya terlepas.
Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair.
Satu Tahun
Selain tulang-belulang tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh anda. Sekarang Anda adalah saingan Twiggy dan Calista Flockhart. Anda yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yang menyedihkan.
BACA JUGA: 5 Ayat Al Qur'an Ini Wajib Dijadikan Motivasi Kamu Untuk Menjalani Hidup
1.Proses Pembusukan Tubuh Manusia
Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat.
Lalu, bagaimana proses pembusukan tubuh dilakukan dari tubuh utuh hingga tinggal tengkorak? Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia.
Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi.
Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, bisa berasal dari udara, tanah, ataupun air.
Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease.
Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya.
Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati. Semakin lama, otot-otot semakin habis dimakan bakteri.
2. Tetap Hidup
Setelah nyawa meninggalkan raga, tubuh manusia ternyata belum sepenuhnya mati, walau jantung telah berhenti berdetak dan otak tidak bekerja lagi.
Ternyata ada bagian-bagian tertentu dari tubuh kita yang tetap hidup.
Berikut beberapa anggota tubuh yang masih berfungsi walau nyawa telah lepas dari badan seperti dikutip dari dw.com:
3. Kuku dan Rambut
Secara umum diketahui bahwa setelah mati, kuku dan rambut terus tumbuh untuk sementara waktu.
Namun, hal ini sebenarnya tidaklah demikian. Kuku dan rambut pada orang yang sudah meninggal akan terlihat bertambah panjang bukan karena terus tumbuh.
Tapi ini karena kulit kehilangan kelembaban dan mengerut. Memang bisa dikatakan bertambah panjang, tapi tidak tumbuh.
4. Kulit
Bagian tubuh yang benar-benar terus tumbuh adalah kulit. Otak berhenti bekerja saat jantung tidak berdetak lagi. Ini karena sel otak tidak menerima asupan oksigen.
Namun kebutuhan oksigen kulit sangatlah rendah, sehingga mampu terus berkembang. Karena merupakan bagian terluar dari tubuh, kulit bisa langsung mengambil sedikit oksigen dari udara.
Sehingga kulit tetap "hidup“ untuk beberapa hari.
5. Sistem Pencernaan
Satu bagian dari otak bekerja terus menerus untuk mengatur buka tutup otot katup kandung kemih.
Ketika orang meninggal, bagian otak tersebut juga turut mati, sehingga otot menjadi kendur, menyebabkan katup kemih terbuka. Efek yang sama juga terjadi pada anus.
Proses buang air besar pada orang yang sudah meninggal lebih kerap terjadi karena juga didorong oleh penumpukan gas dalam tubuh.
6. Otot
Otot tubuh masih memiliiki refleks tertentu yang tidak melibatkan otak. Hal ini dapat menyebabkan kedutan, kejang atau gerakan yang tampak seolah jenazah masih hidup.
Salah satu contohnya adalah apa yang disebut sebagai “Lazarus Sign”. Ini merupakan refleks spinal yang menyebabkan lengan bangkit bergerak. Gerakan ini dapat berlangsung selama beberapa detik.
7. Organ Suara
Sebenarnya yang terdengar dari mulut orang yang sudah meninggal bukanlah suara yang dihasilkan oleh organ suara.
Suara atau bunyi keluar dari jenazah dikarenakan adanya penumpukan gas dan kontraksi otot yang menyebabkan paru-paru terpompa sehingga menghembuskan udara keluar lewat mulut.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.