1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Tak hanya pelecehan seksual pasien cantik national hospital ternyata ada kasus lain yang mengerikan

Penulis : Aleolea Sponge

27 Januari 2018 09:44

Kasus pelecehan seksual di Rumah Sakit National Hospital, Surabaya, Jawa Timur ternyata tak hanya terjadi pada pasien oleh perawat bernama Junaidi. Seorang dokter berinisial R pada rumah sakit swasta tersebut dilaporkan melakukan pelecehan seksual calon perawat, beberapa waktu lalu.

"Sekarang perkaranya lagi digelar untuk menentukan penyidikan selanjutnya. Kemungkinan pekan depan dr R yang dilaporkan, akan dipanggil untuk menghadap penyidik," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (26/1/2018).

Mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini membenarkan jika penyidik menangani 2 perkara yang kini lagi viral melalui media sosial.

"Terkait pelecehan seksual berinisial W ditangani Polrestabes Surabaya dan R yang diduga mencabuli calon perawat saat menjalani tes kesehatan ditangani di Subdit IV Renakta Polda Jatim," katanya menandaskan. Untuk menentukan apakah R akan dijerat sebagai tersangka atau tidak dalam kasus dugaan pelecehan seksual, penyidik belum bisa menentukan sekarang. Pasalnya, penyidik harus mencari serangkaian bukti dan saksi kunci serta saksi lain.
"Mudah-mudahan saksi kunci tidak ada yang mempengaruhi," tegasnya.

Kenapa laporan yang dilakukan korban pada Agustus 2017 baru direspons sekarang?

"Saksi-saksi yang ada belum mengarah pada keterangan kunci. Tentunya penyidik harus bekerja, menggali informasi untuk menguaknya," paparnya.

Penyidik juga masih mencari second opinion terkait standar operasional prosedur perekrutan di National Hospital dengan rumah sakit lain karena masing-masing rumah sakit memiliki standar operasional prosedur yang berbeda.
Dokter R yang dibidik dalam kasus ini, kata Kombes Frans Barung sudah dikonfrontasi tapi belum dipanggil secara hukum.

"Setelah dilakukan gelar perkara untuk penentuan tersangka, maka R langsung dipanggil untuk diperiksa," tandasnya.
Seperti diketahui, selain dokter R berurusan dengan penyidik Polda Jatim, R juga digugat secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Pada PN Surabaya, sudah berlangsung mediasi dan jika tidak ada jawaban akan dilanjutkan dalam persidangan.
Temui Istri Sebelum Ditangkap, Polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satuan Reserse dan Kriminal, Polrestabes Surabaya menangkap Junaidi, Jumat (26/1/2018).

Junaidi adalah terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien berjenis kelamin wanita. Dia ditangkap di sebuah hotel di Surabaya, tempatnya menginap semalam. Kapolrestabes Surabaya, Komisaris Besar Rudi Setiawan mengatakan, sebelum menginap di hotel, Junaidi sempat ke Malang, Jawa Timur untuk menemui istrinya.
Saat kembali ke Surabaya, dia kemudian tidur di hotel.

Polisi juga sempat mencari pelaku di rumah kost, namun ternyata rumah kostnya telah ditinggal sejak sebulan lalu.
Yang Diucapkan Sebelum Melecehkan. Dugaan pelecehan terjadi saat korban yang berjenis kelamin wanita dibius karena menjalani operasi.

Saat itu, korban sedang berada di ruang pemulihan. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan mengatakan, korban dilecehkan saat dalam keadaan kurang sadar karena masih dalam pengaruh obat bius.

Perawat sepertinya tahu jika korban dalam keadaan kurang sadar sehingga nekat berbuat menjijikkan.
"Kalau dia sadar, pasti melawan," ujar Rudi.

Suami korban, Yudi Wibowo Sukinto saat melaporkan kasus ini di Mapolrestabes Surabaya mengatakan, pelaku memegang buah dada istrinya 2 hingga 3 kali.

"Setelah operasi kan bajunya setengah tela**ang, diraba pa**daranya 2 hingga 3 kali. Istri saya merasa," ujar pengacara terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso tersebut. Sebelum meraba buah dada korban, pelaku sempat mengecek apakah korban sadar atau tidak.

"Dia ditanya, orang dari mana, ibu dari mana? Ngecek kesadaranya apa sudah pulas tidur, tapi istri saya tidak berdaya," tutur Yudi.

Dalam unggahan video tersebut, pemilik akun menyertakan keterangan (caption), "Pantaskah seorang pasien yang lemah tak berdaya mendapatkan perlakuan pelecehan seperti ini ?!."

Saat video diputar, terlihat dia menangis dan mengaku tidak bisa tidur hingga makan karena terpukul.

"Saya nggak bisa tidur, nggak bisa makan. Saya nangis. (Pukul) setengah 4 saya baru bisa tidur, itu pun nggak pules. Saya terhina," demikian dikatakan wanita berparas ayu tersebut.

Lalu, di hadapan oknum perawat sekaligus terduga pelaku, korban memaksa dia mengakui perbuatannya.

"Kamu ngaku dulu, apa yang kamu perbuat. Kamu ngaku dulu. Kamu ngaku dulu depan in," ujar korban bernada keras di ranjang pasien saat tangannya masih dipasangi selang infus.

Tanpa membantah, oknum perawat berseragam itu lalu mengakui perbuatannya.

"Iya memang saya khilaf. Saya minta maaf," kata dia.

Menonton video tersebut dan mendengar pengakuan oknum perawat, sejumlah pemilik akun melalui kolom komentar akun diduga milik korban pada Instagram ramai-ramai menulis komentar.

Pemili akun @nourhakna menulis komentar, "Pengen banget bogem tu cowok."

Pemili akun @artymonica menulis komentar, "Bisa 2 tahun penjara nih si pelaku."

Baca: Ngeri, Beredar Foto Jika Beginilah Kondisi Polisi Terduga Penembak Pengawal Prabowo di RS

Baca: 4 Hari Usai Kejadian, Terungkap Kenapa Briptu AR Berani Tembak Pengawal Prabowo Hingga Tewas

Baca: Inilah Sosok Jenderal yang Pernah Diikuti Terduga Penembak Fernando Wowor, Bukan Jenderal Biasa

Pemili akun @jonipotatoo menulis komentar, "Hrsnya dia minta maaf sama mbak, d depan istri dan orang tuanya serta keluarganya,biar malu sama keluarganya atas apa yg dia perbuat ke mbak."

Pemili akun @fanny_desfriany menulis komentar, "Sedih dan sakit hati saya melihatnya mbak, lbh baik dilaporkan biar dipecat dan dipenjara. Perawat macam apa ky gitu."

Pemili akun @arri_munandaarr menulis komentar, "Pelecehan seksual, klo cuma minta maaf gitu aja ga' cukup, kasih pelajaran atau tindakan biar kapok."

Pemili akun @azi.maheso menulis komentar, "Sikat bu, bawa ke ranah hukum. Bukan2 ngompor2i, tapi buat memberikan pelajaran buat dia dan pihak rumah sakit dalam membina staff nya. Jangan mau damai bu."

Pemili akun @eka_midosnes96 menulis komentar, "Laporin aja ke pihak yg berwajib Police, Negara kita Negara Hukum biar dia diHukum sesuai dgn Perbuatannya Biar tau rasa  Perawatyah merawat, bukannya malah digi2in."

Pemili akun @fitrifitri46 menulis komentar, "Mbak2 aku yg perawat jadi ikut malu, ikut merasakan gmna sakitnyaa di lecehkan. Udah laporkan aja biar gak bikin jelek nama perawaat, perawat kog gak punya etikaa sama sekali."

Pemili akun @darrenjunius.g menulis komentar, "Gila parah banget laporin aja biar gak ada lg kejadian yang sama."

Pemili akun @jessicaamadea menulis komentar, "Laporin aja mba ...mba nya baek bgt masih bs salaman. Duh kalo saya sih udh saya gampar itu orang."

Pemili akun @juwitawisdom menulis komentar, "Tuk bos rumah sakit segera pecat perawat ini biar agar wanita yang lain tidak menjadi korban dan dia tidak layak menjadi perawat. Bahaya tuh kalau tiba2 dia horny mungkin memperkosa pasien wanita sedang di bius." 

"Tuk keluarga korban , perawat ini harus di hukum.. Saya Jijik banget dengan perawat pria ini , sangat layak di pecat dan dihukum . tidak cukup dengan minta maaf , kalau semua cukup dengan minta maaf maka dia mungkin akan mengulangi lagi . Napsu sex pria itu kok ga bisa dikontrol padahal Uda usia lebih 17 tahun tahun Makanya otak itu jangan mikir sex 24 jam setiap hari ."

"Saya empati tuk korban ini."

Pemili akun @syarifmaulanamalikibrahim menulis komentar, "Perawatnya harus masuk jeruji besi. Rumah Sakitnya harus dibekukan selama 10tahun. Baru bakal dapat efek jera."

Pemili akun @newhopeofme menulis komentar, "Saya nonton ini, langsung ngelus dada. Ngeliat berita wanita dilecehkan, saya sebagai sesama wanita seperti ikut dilecehkan juga. Banyak cerita dari org disekitar saya yg kena pelecehan, sampai ada yg trauma. Dan itu bakal "berbekas" disepanjang hidupnya. Tolong proses hukum, mbak! Biar kapok nih manusia mesum cabul najis."

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya