Terjebak Hanya di Dalam Kamar, Mahasiswa Asal Indonesia di Wuhan, China Minta Segera Dievakuasi
Penulis : Moana
27 Januari 2020 16:23
Akses Kota Wuhan ditutup
Sejak virus Corona muncul dan belum diketahui obat yang bisa menyembuhkannya, pihak pemerinta China pun menutup akses Kota Wuhan. Kota Wuhan sendiri merupakan asal dari virus Corona yang telah membunuh 80 orang tersebut.
Bukan hanya itu, virus itu juga sudah menjangkit ribuan orang. Akibat virus itu, sejumlah pusat perbelanjaan dan supermarket yang ada di Wuhan pun tutup. Warga pun takut untuk keluar rumah. Bahkan warga harus merayakan Tahun Baru Imlek di rumah mereka masing-masing.
2 dari 7 halaman
Mahasiswi asal Indonesia terjebak di dalam kamar
Dan akibat hal ini, seorang mahasiswa asal Indonesia pun terpaksa bertahan di dalam kamarnya. Seorang mahasiswa bernama Rio Alfi membagikan ceritanya melalui sebuah video. Rio membagikan kondisi kota yang ditinggalinya itu kini yang telah ditutup.
Rio pun bercerita bahwa stok makanan mulai menipis dan harga sembako di Wuhan naik. Rio juga berharap dapat segera dievakuasi ke kota yang lebih aman dari virus Corona.
Rio pun bercerita bahwa stok makanan mulai menipis dan harga sembako di Wuhan naik. Rio juga berharap dapat segera dievakuasi ke kota yang lebih aman dari virus Corona.
3 dari 7 halaman
Tak ada aktivitas
Dalam video, Rio bercerita, Wuhan kini sudah ditutup selama tiga hari. Tak ada aktivitas di kota tersebut. Segala macam aktivitas manusia hingga transportasi umum pun ditutup.
"Saya masih berada di Wuhan, sudah tiga hari Wuhan di Locked Down, transportasi umum sudah ditutup baik kereta, bus, subway dihentikan sementara waktu," paparnya.
"Saya masih berada di Wuhan, sudah tiga hari Wuhan di Locked Down, transportasi umum sudah ditutup baik kereta, bus, subway dihentikan sementara waktu," paparnya.
4 dari 7 halaman
Tak bisa menggunakan sepeda listrik
Lebih lanjut, Rio juga mengungkap keterbatasan beraktivitas menggunakan sepeda listrik seperti biasanya. Mulai hari ini, mahasiswa dilarang menggunakan sepeda listrik kecuali mendapat izin dari pihak kampus. Itupun harus melewati sejumlah prosedur seperti registrasi.
"Kemungkinan tidak bisa lagi pakai sepeda listrik," paparnya.
"Kemungkinan tidak bisa lagi pakai sepeda listrik," paparnya.
5 dari 7 halaman
Hanya berdiam diri
Dengan keterbatasan akses tersebut, Rio pun mengaku hanya bisa terdiam di kamar sembari menunggu kabar baik dari pihak berwenang. Demikian juga berdasarkan arahan dari pihak kampus agar mahasiswa tak tertular virus Corona.
"Jadi instruksi dari kampus memang disarankan untuk berdiam diri di kamar masing-masing dan menghindari tempat-tempat keramiaan supaya tidak terjangkit virus corona dan menjaga kebersihan. Apabila keluar rumah harus pakai masker, setelah dari luar harus mencuci tangan, sebelum makan harus mencucui tangan,” ujarnya.
"Jadi instruksi dari kampus memang disarankan untuk berdiam diri di kamar masing-masing dan menghindari tempat-tempat keramiaan supaya tidak terjangkit virus corona dan menjaga kebersihan. Apabila keluar rumah harus pakai masker, setelah dari luar harus mencuci tangan, sebelum makan harus mencucui tangan,” ujarnya.
6 dari 7 halaman
Ketersediaan makanan menipis
Rio juga mengatakan bahwa saat ini Wuhan sudah membangun rumah sakit baru untuk menangani virus Corona yang telah menewaskan 80 orang tersebut. Sementara 93 mahasiswa Tanah Air masih berada di Wuhan dan tidak bisa pulang ke Indonesia.
Untuk kebutuhan selama Wuhan ditutup, Rio mengungkap bahwa ketersediaan makanan di kota itu mulai menipis. Rio juga mengatakan bahwa harga-harga makanan di Wuhan sudah mulai naik terutama sembako.
"Bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa kemungkinan tidak mencukupi ya (membeli sembako)," ucapnya.
Untuk kebutuhan selama Wuhan ditutup, Rio mengungkap bahwa ketersediaan makanan di kota itu mulai menipis. Rio juga mengatakan bahwa harga-harga makanan di Wuhan sudah mulai naik terutama sembako.
"Bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa kemungkinan tidak mencukupi ya (membeli sembako)," ucapnya.
7 dari 7 halaman
Belum ada langkah konkrit dari KBRI
Informasi yang ia terima dari pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok di Wuhan, KBRI hingga kini masih belum memberikan langkah konkrit untuk para mahasiswa, contohnya seperti evakuasi ke kota yang lebih aman. Pihak KBRI, kata Rio masih belum memberikan keputusan terbaru untuk para pelajar Indonesia di sana.
"Kami semuanya berharap jadi dapat solusi yang terbaik, bisa dievakuasi di kota yang lebih aman lagi. Nah untuk sementara yang terbaik berdiam diri di kamar tidak kemana-mana, jadi memang seperti itu," kata dia.
"Kami semuanya berharap jadi dapat solusi yang terbaik, bisa dievakuasi di kota yang lebih aman lagi. Nah untuk sementara yang terbaik berdiam diri di kamar tidak kemana-mana, jadi memang seperti itu," kata dia.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
-
Tungguin Presiden Salat Jumat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Duduk Santui Di Emperan Masjid
-
Tidak Percaya Dengan Eksekutif, Anggota Dewan Siramkan Air Mineral Lalu Baku Hantam
-
Awan Dengan Warna Pelangi Antara Tajub Dan Heran
-
Misteri Jodoh, Abang-Abang Ternyata Pernah Jumpa Istri Pertama Kali Sebelas Tahun Yang Lalu Saat KKN
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Generative AI dan hubungannya dengan masa depan SEO
18 Juni 2023 20:26
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.