Tutup Usia, Inilah Pesan Terakhir BJ Habibie

Pesan BJ Habibie

Sebelum meninggal dunia, BJ Habibie ternyata sempat menitipkan pesan terakhirnya pada sang sahabat, Arief Rachman. BJ Habibie pun memberikan pesan khusus pada Arief yang merupakan seorang pakar pendidikan di Indonesia. Arief mengungkap bahwa BJ Habibie memberikan pesan agar dunia pendidikan Indonesia semakin maju dan berkembang.

"Kamu tidak hanya jadi pengajar, tapi juga pendidik. Didiklah bangsa ini sebaik-baiknya," kata Arief mengutip ulang perbincangannya dengan BJ Habibie.

Pesan untuk kondisi bangsa

Arief juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga persatuan. Tetap menjunjung tinggi Pancasila sebagai tonggak bangsa Indonesia.

"Jangan lupakan Pancasila dan ilmu sebagai tonggak bangsa," tutur Arief.

Kemudian Arief juga menambahkan pesan BJ Habibie mengenai kondisi bangsa.BJ Habibie menitipkan pesan agar bangsa Indonesia tak bercerai berai.

"Ketika beliau bisa bicara, beliau menitipkan supaya bangsa ini tidak tercerai berai," ujar Arief.

Semua keluarga mendampingi hingga BJ Habibie menghembuskan nafas terakhir

Sementara itu, adik kandung BJ Habibie, Sri Soedarsono menyampaikan jika sang kakak berpulang setelah seluruh anggota keluarganya telah berkumpul.

"Semua komplit. Dia menunggu sampai semua komplit, cucu, anak," ujar Sri.

Setelah semua anggota sudah hadir, Sri mengatakan jika mereka turut mendampingi saat jenazah BJ Habibie saat dimandikan di RSPAD Gatot Soebroto.

BJ Habibie dimakamkan di TMP Kalibata

Jenazah BJ Habibie dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Habibie dikebumikan Kamis siang pukul 14.00 WIB, Kamis (12/09/2019). BJ Habibie dimakamkan di kavling slot 120, tepat di sebelah slot makam Ibu Negara Ainun Habibie. Upacara pemakaman dipimpin oleh Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.

"Kami juga sudah koordinasi dengan garnisun, sudah disiapkan slot tempat pemakaman di sebelahnya almarhumah ibu Ainun Habibie, jadi seingat saya di slot 120 dan 121," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Presiden pertama yang dimakamkan di TMP Kalibata

Berbeda halnya dengan pemakaman Presiden RI sebelumnya yakni almarhum Ir. Soekarno, Soeharto dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang tak dimakamkan di TMP Kalibata, namun di tempat kelahiran maupun di tempat keluarganya masing-masing.

Seperti yang diketahui, Presiden RI ke-1 Sukarno yang meninggal pada 21 Juni 197 dimakamkan di sebuah kawasan di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan, Blitar, Jawa Timur. Kemudian Presiden RI ke-2 Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun tepatnya di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Soeharto yang tutup usia pada 27 Januari 2008 dimakamkan bersama almarhumah istrinya Siti Hartinah atau Tien Soeharto serta kedua orangtua Tien.

Sementara itu, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 2008, dikebumikan di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.