1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Video: Tak Bisa Lebaran Bersama Ibu, Polisi Ini Malah Curhat ke Sandal Wanita

Penulis : Aleolea Sponge

3 Juli 2017 14:45

Melihat polisi yang bertubuh kekar dan terkadang harus bersikap tegas, nyatanya tak akan mampu mengalahkan rasa rindu kepada seorang ibu. Terbukti hal ini pun dilakukan oleh seorang polisi yang tak bisa merayakan lebaran bersama keluarga, akhirnya melakukan hal ini.

Lebaran kerap dijadikan momentum untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak suadara. Namun tidak demikian dengan polisi lalulintas (polantas). Di saat warga mudik dan berlebaran bersama keluarga, para polantas justru sibuk mengatur arus lalulintas. Mereka bekerja pagi, siang dan malam untuk mengatur arus mudik maupun arus balik.

Kondisi tersebut kerap menjadi keluhan tersendiri bagi polisi. Seperti yang dilakukan seorang polisi, Brigadir Bayu saat bertugas di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Bayu yang sedang bertugas di tikungan Gunung Mas Puncak, tampak duduk di sebuah kursi plastik. Ia memegang sandal wanita, lalu menempelkannya ke telinga sebelah kanan. Ia seolah-olah menelpon ibunya yang sedang berlebaran.

“Hallo, assalamualaikum Mah, muhun mah iya maaf Mah minalaidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin ya mah. Mohon maaf ini anaknya belum bisa pulang karena jalur Puncak masih macet,” ucapnya.

Ia mengatakan, dirinya belum bisa berkumpul bersama keluarga lantaran masih sibun mengatur arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor.

“Banyak yang wisata, banyak yang main, banyak yang jalan-jalan sama arus balik nanti mah. Iya ga apa-apa kalo opor ayam udah abis, ketupat juga udah abis nanti masak nasi goreng ajah sama telor,” imbuhnya.

“Sama ajah suasananya mah suasana Lebaran. Iya ga apa-apa yang penting mamah sehat. Doain juga semua polisi di puncak biar pada sehat. Salam buat keluarga ya mah ya. Assalamualaikum,” pungkasnya.

Beginilah aksi polisi yang curhat ke sandal wanita lantaran tak bisa berlebaran bersama sang ibu.

2 dari 2 halaman

Meskipun kocak, akan tetapi jika diperhatikan dengan seksama memang dedikasi mereka untuk bekerja sangat patut diacungi jempol. Mereka yang pada akhirnya harus merelakan tak bisa berkumpul di hari nan fitri bersama keluarga guna mengatur kelancaran lalu lintas para pengendara yang hendak pulang kampung.

Bukan hanya para polisi lalulintas saja, namun juga masih banyak pekerja lain yang tak bisa merayakan hari Idul Fitri bersama keluarga mereka. Lantas, bagaimana menurutmu? Atau mungkin dirimu termasuk ke dalam profesi yang liburan Idul Fitri bersama keluarga harus selalu tertunda?

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya