1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

VIDEO: Dengan Suara Lirihnya, Murid-murid SD di Kalimantan Ini Minta Tas ke Presiden Jokowi

Penulis : Lumia Ranier JE

31 Maret 2017 08:37

Mereka sangat membutuhkan perlengkapan dan peralatan untuk sekolah seperti tas, sepatu, seragam sekolah.

Planet Merdeka - Sebuah foto dan video yang diunggah oleh akun anonym LT di salah satu sosial media pada Senin (27/03/2017) lalu, memperlihatkan betapa menyedihkannya kondisi sejumlah murid sebuah sekolah dasar yang terletak di pedalaman Kalimantan, tepatnya di perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Dalam keterangan beberapa foto tersebut, terlihat kondisi anak-anak Sekolah Dasar Negeri Medeng, Jalan Sekayam, Kecamatan Siding, Kalimantan Barat (Kalbar) sangat memperihatinkan. Mereka sangat membutuhkan perlengkapan dan peralatan untuk sekolah (tas, sepatu, seragam sekolah dll).  

Indonesia masih memiliki sejumlah wilayah terpencil yang belum sepenuhnya terjamah pembangunan yang memadai. Sulitnya akses jalan dan minimnya beberapa fasilitas lain menyebabkan masyarakatnya harus hidup serba seadanya.

Kondisi memprihatinkan mereka diceritakan oleh pemilik akun Instagram @anggitpurwoto baru-baru ini. Dari sejumlah foto dan video yang diunggah Anggit, tampak anak-anak hanya menggunakan seragam kusam, menenteng kantong plastik, dan hanya memakai sandal untuk bersekolah.

Mereka Dengan wajah lugu dan suara lirih, anak-anak itu meminta tas pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Jokowi minta tas." ujar anak-anak dalam video tersebut.

Dengan suara lirihnya, mereka berkata 'Pak Jokowi minta tas'.

Tidakah kalian merasa kasihan. Masih adakah hati nurani kalian. Mereka hanya minta tas, untuk membawa buku-buku yang mungkin bertuliskan mimpi-mimpi kecil mereka, agar mimpi yang mereka tuliskan tidak hancur, hancur terkena lumpur atau koyak kena hujan.

Tidakkah kalian iba. Ilmu yang kau dapat di bangku perkuliahan adalah hak mereka! Gaji yang kau dapat adalah hak mereka.

Tidakkah kalian iba, melihat baju kotor mereka, berjam-jam jalan melewati jalan lumpur.

Tidakkah kalian iba ketika perjuangan mereka, mimpi mereka terhapus sia-sia oleh kejamnya negeri perbatasan. Dengarlah suara lirih mereka Pak," tulis Anggit.

2 dari 3 halaman

3 dari 3 halaman

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : lumia-ranier

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya