1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. HOT NEWS

Kisah Viral Pesta Pernikahan Batal H-1, Pria Sakit Hati Ibunya Dibentak dan Kaget Melihat Kondisi Tenda

Penulis : Joernoy

26 Desember 2022 09:11

Viral Pesta Pernikahan Batal H-1

Planet Merdeka - Pernikahan sejoli di Sumatera Selatan ini batal hanya jelang sehari sebelum acara. Mempelai pria yang memutuskan hubungan karena perkara tenda dan uang.

Sementara keluarga pengantin perempuan menghilang setelah pembatalan tersebut. Calon mempelai pria tersebut adalah Anjas, pria asal Palembang, Sumatera Selatan.

Anjas mengaku membatalkan rencana pernikahannya H-1 acara karena tak terima si calon istri membentak ibu kandung Anjas. Calon mempelai perempuan membentak ibu kandung Anjas karena persoalan uang Rp 700 ribu yang merupakan uang tambahan permintaan pihak wanita, di luar dari kesepakatan uang pokok pernikahan.

2 dari 4 halaman

Video kronologi dari pihak laki-laki

@viaaa_2929 Kami dari pihak laki laki nak sedikit cerito, Wanita matre, yang saat akad nikah uang serahan sdah dikasih oleh Pihak laki laki sebesar 35+- , dan saat akad pun masih banyak mintak tambahan @ gadis baturaja #batalnikahkarnamahar #batalnikahviral #batalnikah#baturajatiktok #baturajapalembang #baturajaupdate #baturajaviral #baturajacity #baturaja_news_update #baturaja#palembang #palembangtiktok #palembanginfo #palembangvirall #brandatiktok #brandatiktokfyp #beranda #brandatiktokfyp ♬ suara asli - Punyanya amattttt✨🤪 - Ig:silviaa_viaaa29

Pernikahan tersebut rencananya digelar pada 18 Desember 2002 lalu, namun pada malam sebelumnya (17/12), Anjas membatalkan pernikahan tersebut. Menurut Anjas, jelang pernikahan, calon mempelai wanitanya ini meminta uang tambahan sebesar Rp 7 juta untuk keperluan perlengkapan resepsi, seperti tenda dan lainnya.

Pihak Anjas pun menyanggupi permintaan tersebut dengan mencicilnya. Namun, saat berkunjung ke rumah calon mempelai wanita di Baturaja, Sumatera Selatan itu, Anjas dan keluarga terkejut meihat persiapan pernikahan jelang H-1 pernikahan.

Kata dia, awalnya pihak wanita menyebut uang tambahan tersebut dibuat untuk kebutuhan tenda dan lain-lain. Namun faktanya, ketika disampai di rumahnya, Anjas tak melihat adanya tenda untuk pernikahan.

"Itu uang tambahan untuk orang tua dia katanya, daktau mungkin kalu untuk tenda, daktaunyo dak katek (tidak ada) tenda," ungkap Anjas.

3 dari 4 halaman

Anjas mengaku syok melihat keadaan tenda yang dipesan bak tenda untuk acara kematian.

"Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," lanjut Anjas.

Keterkejutan Anjas tak cukup sampai di situ. Ia mengaku tak terima dan sakit hati melihat perlakuan calon istrinya terhadap ibunya.

Pasalnya, wanita tersebut sempat mengancam hingga menunjuk sang ibunda tidak sopan. Anjas lantas bersikeras membatalkan pernikahan tersebut pada H-1 Pernikahan pukul 2.00 WIB pagi hari.

"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk) itu wong tuo aku," ujarnya.

Menurut Anjas, perempuan itu pun disebut tak memiliki rasa penyesalan setelah dibatalkan pernikahannya. Ia bahkan membenarkan ketika ditanya kepala desa soal membentak orang tua dari Anjas.

"Katek tejingok (ga ada terlihat penyesalan) dari wajahnya, malah kadesnyo, aku ngomong dio ngebentak orang tua aku, dio ngomong ado emang aku ngebentak, dak katek raso penyesalan dio ngomong cakitu," seru Anjas.
4 dari 4 halaman

Marriage with Anjas was replaced by Akikah . In the house of a woman named D, who is Anjas's fiancé, it turned out that she was holding an Aqiqah. The secretary of Belambangan Village, Renzi, said that the wedding between Anjas and D was supposed to be held on December 18 2022, but was cancelled. The event which was originally a wedding reception was replaced with the bride's niece's akikah.

"So on the 17th, the wedding ceremony was canceled and replaced with the niece's nephew's ceremony," said Renzi.

According to Renzi, the day after the ceremony on December 18, the prospective bride's family fled to another place.

"We don't know where they went because they didn't report, maybe they were embarrassed after the wedding was canceled,"explained Renzi,

Renzi said, the family of the prospective bride was a resident of the village, and not many knew about her daily activities.

After the viral story of Anjas, who failed to get married due to a lack of Rp. 700,000 in cash, now the family of the prospective bride suddenly disappeared, last Saturday (24/12). As seen from his house which is locked and uninhabited.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya