Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Lifestyle

Flexing: Perilaku Pamer yang Hambat Perkembangan Diri

Psikolog ungkap perilaku flexing atau pamer kekayaan justru menghambat perkembangan diri karena fokus pada persepsi orang lain, bukan pengembangan potensi.

Jumat, 28 Mar 2025 20:25:00
#planetantara
Copied!
Flexing: Perilaku Pamer yang Hambat Perkembangan Diri
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diiringi kekhawatiran investor global atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan deflasi di Tiongkok. (©© 2025 Antaranews)
ADVERTISEMENT

Jakarta, 28 Maret 2024 (ANTARA) - Sebuah penelitian terbaru mengungkap sisi negatif dari perilaku flexing atau pamer kekayaan. Psikolog keluarga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Sani B. Hermawan, S.Psi., menjelaskan bahwa kebiasaan ini dapat menghambat perkembangan diri seseorang. Perilaku flexing, yang marak di era digital saat ini, ternyata berdampak buruk bagi individu yang melakukannya.

Menurut Sani, individu yang gemar flexing cenderung terlalu fokus pada persepsi orang lain terhadap dirinya. Mereka lebih mementingkan bagaimana orang lain memandang mereka daripada fokus pada pengembangan diri dan pencapaian potensi optimal. "Orang seperti ini akan sulit berkembang, karena akan selalu fokus pada apa yang orang lakukan terhadap dirinya, bukan sebenarnya hal-hal yang optimal yang efektif yang bisa dia lakukan untuk dirinya," ujar Sani dalam wawancara dengan ANTARA.

Flexing seringkali dikaitkan dengan keinginan untuk terlihat sukses dan mendapatkan pengakuan sosial. Hal ini mendorong individu untuk memamerkan barang-barang mewah, seperti tas, mobil, atau gawai canggih, meskipun belum tentu mampu membelinya. Praktik menyewa barang-barang mewah untuk keperluan flexing pun semakin umum terjadi.

Dampak Negatif Flexing

Sani menekankan bahwa perilaku flexing dapat merugikan diri sendiri, baik secara finansial maupun psikologis. Mengeluarkan uang untuk menyewa barang-barang mewah yang sebenarnya tidak dibutuhkan merupakan pemborosan yang signifikan. Lebih jauh lagi, flexing dianggap sebagai bentuk pembohongan diri sendiri, karena menciptakan citra yang tidak sesuai dengan realita.

"Ini menurut saya hal yang membohongi diri sendiri karena sebenarnya apa yang dia lakukan itu, walaupun boleh-boleh saja, tapi, itu membohongi kenyataannya, begitu," tegas Sani. Kebiasaan ini juga dapat memicu kecemburuan sosial di lingkungan sekitar, terutama dalam keluarga.

Selain itu, flexing dapat menampilkan sisi arogansi seseorang. Memamerkan kekayaan secara berlebihan bisa menciptakan jarak dan kesenjangan dalam hubungan sosial. Sikap ini justru kontraproduktif terhadap pembentukan hubungan yang sehat dan harmonis.

Solusi Mengatasi Perilaku Flexing

Sani menyarankan agar individu yang memiliki barang-barang mewah tidak perlu memamerkannya secara berlebihan. Sikap rendah hati dan tidak perlu flexing akan lebih membangun hubungan yang positif dengan orang lain. "Kalaupun itu punyanya, dia tidak perlu flexing, tidak perlu memamerkan, nanti akan menjadi kecemburuan sosial, juga bisa membuat ada kesenjangan hubungan interaksi antarmanusia dan dia jadi (menunjukkan) banyak faktor arogansinya sebenarnya dibanding (sikap) down to earth (rendah hati)," jelas Sani.

Lebih lanjut, Sani menyarankan agar fokus pada pengembangan diri dan pencapaian potensi optimal. Alih-alih mencari validasi dari orang lain melalui barang-barang materi, lebih baik berinvestasi pada pengembangan skill, pendidikan, atau pengalaman yang bermakna. Hal ini akan membawa kepuasan dan kebahagiaan yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan kepuasan sesaat dari flexing.

Kesimpulannya, perilaku flexing, meskipun terlihat menarik di permukaan, sebenarnya dapat menghambat perkembangan diri dan berdampak negatif pada hubungan sosial. Fokus pada pengembangan diri dan penerimaan diri yang autentik jauh lebih penting daripada mencari validasi melalui pamer kekayaan.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?
  • Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI
  • DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030
  • Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara
  • Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!
  • flexing
  • kecemburuan sosial
  • kesejahteraan mental
  • konten ai
  • perilaku pamer
  • perkembangan diri
  • #planetantara
  • psikologi.
  • sani hermawan
  • universitas indonesia
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
ADVERTISEMENT
Berita Terbaru
  • apbn 2024

    Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?

    20 Mei 2025
  • aksi 205

    Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI

    20 Mei 2025
  • banten

    DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030

    20 Mei 2025
  • bali utara

    Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara

    20 Mei 2025
  • kesejahteraan pmi

    Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!

    20 Mei 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Galon Air Mineral Penyok, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli!

    Air Mineral 19 Mei 2025
  • Viral! Satpol PP Bali Panggil Penari Joget Erotis Gek Wik Usai Videonya Gegerkan Medsos

    dinas kebudayaan bali 19 Mei 2025
  • Heboh! Perpisahan Siswa SMAN 1 Sungai Tabuk di Kelab Malam, Disdikbud Kalsel Turun Tangan

    aturan sekolah 16 Mei 2025
  • Kepsek SMKN 1 Tejakula Terancam Dicopot Usai Perayaan Kelulusan Siswa Viral

    arya wedakarna 14 Mei 2025
  • Jembatan Gantung Limbur Dalam Perbaikan, Pemkab Merangin Imbau Warga Gunakan Jalan Alternatif

    Desa Limbur 14 Mei 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.