Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Lifestyle

Susu Probiotik Tanpa Sukrosa: Kunci Kesehatan Pencernaan Anak

Dokter spesialis anak merekomendasikan susu probiotik tanpa sukrosa untuk menyeimbangkan saluran cerna anak dan mencegah risiko kesehatan jangka panjang.

Jumat, 25 Apr 2025 09:37:00
#planetantara
Copied!
Susu Probiotik Tanpa Sukrosa: Kunci Kesehatan Pencernaan Anak
Dokter spesialis anak merekomendasikan susu probiotik tanpa sukrosa untuk menyeimbangkan saluran cerna anak dan mencegah risiko kesehatan jangka panjang. (©© 2025 Antaranews)
ADVERTISEMENT

Jakarta, 25 April 2024 (ANTARA) - Dalam konferensi pers LACTOGROW di Jakarta, Kamis (24/4), Dr. dr Ariani Dewi Widodo Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak dan Ahli Gastro Hepatologi dari Universitas Indonesia, memberikan anjuran penting bagi para orang tua: pilihlah susu yang mengandung probiotik dan bebas sukrosa untuk kesehatan optimal anak. Anjuran ini muncul karena dampak buruk gula berlebih dan pentingnya keseimbangan mikrobiota usus untuk sistem pencernaan dan kekebalan tubuh anak.

Menurut Dr. Ariani, probiotik berperan krusial dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Ketidakseimbangan bakteri usus dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap gangguan pencernaan, melemahkan daya tahan tubuh, dan bahkan memicu masalah metabolisme. Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang kaya probiotik sangat penting untuk pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Ia juga menjelaskan peran prebiotik, seperti inulin, yang merupakan serat pangan yang membantu pertumbuhan probiotik ini.

Selain menekankan pentingnya probiotik, Dr. Ariani juga mengingatkan bahaya konsumsi sukrosa berlebih. Sukrosa, jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa, memiliki indeks glikemik tinggi, menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Kondisi ini tidak hanya berdampak negatif pada pencernaan, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes pada anak. Oleh karena itu, Dr. Ariani menyarankan agar orang tua memilih susu rendah atau tanpa sukrosa, menggantinya dengan laktosa yang lebih aman dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang ekstrim.

Pentingnya Probiotik untuk Kesehatan Usus Anak

Probiotik, bakteri baik yang terdapat dalam susu, berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem di dalam usus anak. Keseimbangan ini sangat penting karena mikrobiota usus yang sehat akan membantu sistem pencernaan bekerja optimal. Dengan demikian, anak akan terhindar dari masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung. Selain itu, probiotik juga berperan dalam meningkatkan sistem imun anak, sehingga anak lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.

Inulin, sebagai salah satu jenis prebiotik, berperan sebagai makanan bagi bakteri baik (probiotik) di dalam usus. Dengan demikian, inulin membantu pertumbuhan dan perkembangan bakteri baik tersebut. Manfaat inulin tidak hanya sebatas menjaga kesehatan saluran cerna, tetapi juga dapat membantu mencegah sembelit dan bahkan mengurangi risiko kanker usus besar. Oleh karena itu, memilih susu yang mengandung inulin dan probiotik merupakan pilihan cerdas bagi orang tua yang peduli akan kesehatan anak.

Dr. Ariani juga menjelaskan bahwa sukrosa, sebelum dapat diproses menjadi energi, harus dipecah terlebih dahulu menjadi glukosa dan fruktosa. Proses pemecahan ini memerlukan waktu dan energi tambahan dari tubuh. Proses ini berbeda dengan laktosa yang lebih mudah diproses tubuh. Oleh karena itu, memilih susu dengan laktosa sebagai sumber gula akan lebih baik daripada susu dengan sukrosa.

Hindari Sukrosa Berlebih: Cegah Risiko Kesehatan Jangka Panjang

Konsumsi sukrosa yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes. Gula yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan peradangan. Selain itu, sukrosa juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas pada anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kandungan gula dalam susu yang diberikan kepada anak. Memilih susu tanpa sukrosa atau dengan kadar sukrosa yang sangat rendah merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan anak jangka panjang. Dengan memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang, orang tua dapat membantu anak tumbuh sehat dan kuat.

Sebagai tambahan, Dr. Ariani menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter anak untuk menentukan jenis susu yang paling tepat untuk kebutuhan anak. Setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga pemilihan susu harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Dengan demikian, orang tua dapat memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang anak.

Kesimpulannya, memilih susu probiotik tanpa sukrosa merupakan investasi berharga untuk kesehatan pencernaan dan imunitas anak. Dengan memahami pentingnya keseimbangan mikrobiota usus dan menghindari konsumsi gula berlebih, orang tua dapat membantu anak tumbuh sehat dan optimal.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?
  • Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI
  • DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030
  • Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara
  • Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!
  • gaya hidup sehat
  • inulin
  • kesehatan anak
  • kesehatan pencernaan
  • konten ai
  • mikrobiota usus
  • nutrisi anak
  • pertumbuhan anak
  • #planetantara
  • prebiotik
  • sukrosa
  • susu probiotik
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
ADVERTISEMENT
Berita Terbaru
  • apbn 2024

    Kemenkeu Akan Umumkan Pergantian Dirjen Pajak dan Bea Cukai, Siapa Penggantinya?

    20 Mei 2025
  • aksi 205

    Antisipasi Demo Ojol, Polisi Siaga di Depan Gedung DPR/MPR RI

    20 Mei 2025
  • banten

    DPRD Kabupaten Serang Resmi Tetapkan Zakiyah-Najib Sebagai Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2025-2030

    20 Mei 2025
  • bali utara

    Kemenparekraf Desain Paket Wisata 3B untuk Hubungkan Banyuwangi dengan Bali Utara

    20 Mei 2025
  • kesejahteraan pmi

    Miris! Menteri Karding Kecam Penampungan PMI Tak Layak: Jangan Perlakukan Mereka Seperti Hewan!

    20 Mei 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Galon Air Mineral Penyok, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli!

    Air Mineral 19 Mei 2025
  • Viral! Satpol PP Bali Panggil Penari Joget Erotis Gek Wik Usai Videonya Gegerkan Medsos

    dinas kebudayaan bali 19 Mei 2025
  • Heboh! Perpisahan Siswa SMAN 1 Sungai Tabuk di Kelab Malam, Disdikbud Kalsel Turun Tangan

    aturan sekolah 16 Mei 2025
  • Kepsek SMKN 1 Tejakula Terancam Dicopot Usai Perayaan Kelulusan Siswa Viral

    arya wedakarna 14 Mei 2025
  • Jembatan Gantung Limbur Dalam Perbaikan, Pemkab Merangin Imbau Warga Gunakan Jalan Alternatif

    Desa Limbur 14 Mei 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.