Susu Probiotik Tanpa Sukrosa: Kunci Kesehatan Pencernaan Anak
Dokter spesialis anak merekomendasikan susu probiotik tanpa sukrosa untuk menyeimbangkan saluran cerna anak dan mencegah risiko kesehatan jangka panjang.

Jakarta, 25 April 2024 (ANTARA) - Dalam konferensi pers LACTOGROW di Jakarta, Kamis (24/4), Dr. dr Ariani Dewi Widodo Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak dan Ahli Gastro Hepatologi dari Universitas Indonesia, memberikan anjuran penting bagi para orang tua: pilihlah susu yang mengandung probiotik dan bebas sukrosa untuk kesehatan optimal anak. Anjuran ini muncul karena dampak buruk gula berlebih dan pentingnya keseimbangan mikrobiota usus untuk sistem pencernaan dan kekebalan tubuh anak.
Menurut Dr. Ariani, probiotik berperan krusial dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Ketidakseimbangan bakteri usus dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap gangguan pencernaan, melemahkan daya tahan tubuh, dan bahkan memicu masalah metabolisme. Oleh karena itu, pemberian nutrisi yang kaya probiotik sangat penting untuk pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Ia juga menjelaskan peran prebiotik, seperti inulin, yang merupakan serat pangan yang membantu pertumbuhan probiotik ini.
Selain menekankan pentingnya probiotik, Dr. Ariani juga mengingatkan bahaya konsumsi sukrosa berlebih. Sukrosa, jenis gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa, memiliki indeks glikemik tinggi, menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Kondisi ini tidak hanya berdampak negatif pada pencernaan, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes pada anak. Oleh karena itu, Dr. Ariani menyarankan agar orang tua memilih susu rendah atau tanpa sukrosa, menggantinya dengan laktosa yang lebih aman dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang ekstrim.
Pentingnya Probiotik untuk Kesehatan Usus Anak
Probiotik, bakteri baik yang terdapat dalam susu, berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem di dalam usus anak. Keseimbangan ini sangat penting karena mikrobiota usus yang sehat akan membantu sistem pencernaan bekerja optimal. Dengan demikian, anak akan terhindar dari masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan perut kembung. Selain itu, probiotik juga berperan dalam meningkatkan sistem imun anak, sehingga anak lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.
Inulin, sebagai salah satu jenis prebiotik, berperan sebagai makanan bagi bakteri baik (probiotik) di dalam usus. Dengan demikian, inulin membantu pertumbuhan dan perkembangan bakteri baik tersebut. Manfaat inulin tidak hanya sebatas menjaga kesehatan saluran cerna, tetapi juga dapat membantu mencegah sembelit dan bahkan mengurangi risiko kanker usus besar. Oleh karena itu, memilih susu yang mengandung inulin dan probiotik merupakan pilihan cerdas bagi orang tua yang peduli akan kesehatan anak.
Dr. Ariani juga menjelaskan bahwa sukrosa, sebelum dapat diproses menjadi energi, harus dipecah terlebih dahulu menjadi glukosa dan fruktosa. Proses pemecahan ini memerlukan waktu dan energi tambahan dari tubuh. Proses ini berbeda dengan laktosa yang lebih mudah diproses tubuh. Oleh karena itu, memilih susu dengan laktosa sebagai sumber gula akan lebih baik daripada susu dengan sukrosa.
Hindari Sukrosa Berlebih: Cegah Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Konsumsi sukrosa yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes. Gula yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan peradangan. Selain itu, sukrosa juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas pada anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kandungan gula dalam susu yang diberikan kepada anak. Memilih susu tanpa sukrosa atau dengan kadar sukrosa yang sangat rendah merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan anak jangka panjang. Dengan memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang, orang tua dapat membantu anak tumbuh sehat dan kuat.
Sebagai tambahan, Dr. Ariani menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter anak untuk menentukan jenis susu yang paling tepat untuk kebutuhan anak. Setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, sehingga pemilihan susu harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Dengan demikian, orang tua dapat memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang anak.
Kesimpulannya, memilih susu probiotik tanpa sukrosa merupakan investasi berharga untuk kesehatan pencernaan dan imunitas anak. Dengan memahami pentingnya keseimbangan mikrobiota usus dan menghindari konsumsi gula berlebih, orang tua dapat membantu anak tumbuh sehat dan optimal.