1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. OTO

Gelar Juara di Depan Mata, Afridza Munandar Minta Didoakan di Race Terakhir

Penulis : Aleolea Sponge

4 November 2019 11:28

Afridza Munandar Minta Didoakan di Race Terakhir

Planet Merdeka - Sebelum tewas, pembalap Asia Talent Cup (ATC), Afridza Munandar, sempat meminta doa kepada penggemarnya. Bukan tanpa alasan, pria berusia 20 tahun itu berpeluang menjadi juara Asia Talent Cup (ATC) 2019. Sirkuit Sepang, Malaysia merupakan seri terakhir dari enam seri ATC 2019.

2 dari 9 halaman

Afridza Munandar Pembalap yang kompetitif

Afridza Munandar termasuk pembalap yang kompetitif. Ia beberapa kali naik podium. Pembalap kelahiran 1999 ini dua kali menang di Sirkuit Buriram dan Sepang.

Ia dua kali finish kedua (Sirkuit Buriram dan Twin Ring Motegi), dan dua kali berada di podium ketiga (Buriram). Atas kerja kerasnya, Afridza Munandar berada di peringkat ketiga dengan 142 poin.

Tentunya ia datang ke Sirkuit Sepang dengan kans menjadi juara. Ia hanya tertinggal 27 poin dari Takuma Matsuyama yang berada di puncak klasemen.

3 dari 9 halaman

Takdir menentukan akhir yang lain bagi Afridza Munandar

Sedangkan dengan Sho Nishimura yang berada di atasnya, Afridza Munandar hanya berbeda 15 poin.

Momen ketika berada di atas podium sempat dibagikan Afridza Munandar dalam Instagramnya.

Setelah menaklukan Sirkuit Twin Ring Motegi, Afridza Munandar minta doa dan mohon didukung untuk mendapat hasil memuaskan di race terakhirnya.

"Alhamdulillah terima kasih untuk semua yang sudah mendukung saya.

Di race 1 saya berhasil finish di Posisi ke 2, tapi di race ke 2 saya mendapatkan masalah.

Saya tidak melakukan start dengan baik dengan itu saya berada di posisi ke 8 saya mencoba untuk maju ke top group tetapi ketika saya sudah mendekat dengan top group satu pembalap Jepang selalu mengganggu laju saya dan saya pun tertinggal oleh top group.

Tapi tidak apa apa yang terpenting saya mendapatkan points finish posisi 7.

Saya akan berjuang di race terakhir nanti di Malaysia, mohon doa dan dukungannya," tulisnya pada 20 Oktober 2019.

4 dari 9 halaman

Motor yang dikendarainya hilang keseimbangan

Takdir menentukan akhir yang lain bagi Afridza Munandar pada race Sirkuit Sepang yang digelar Sabtu (2/11/2019). Sirkuit Sepang bukan hanya menjadi race terakhir baginya di musim ini namun untuk selama-lamanya.

Afridza Munandar meninggal dalam kecelakaan di tikungan ke 10 saat balapan masih lap pertama. Melansir Bolasport, motor yang dikendarainya hilang keseimbangan setelah menabrak pembalap yang ada di depannya.

Pembalap bernomor 4 itu terjatuh di lintasan.

Pemuda asal Tasikmalaya itu sempat mendapat perawatan medis di sisi lintasan sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur dengan helikopter.

Namun, nyawa Afridzal Munandar tidak tertolong. Berdasarkan unggahannya, Afridzal Munandar termasuk pembalap yang penuh motivasi.
5 dari 9 halaman

Menyadari kesalahannya

Ia menyadari kesalahan yang ia perbuat ketika mengendarai motornya. Kesalahan itu ia coba perbaiki agar bisa kembali berdiri di podium satu.

"Fp 2 saya jatuh di tikungan ke 7 karena high side. Tapi di Qp saya mencoba untuk improve lap time saya dan alhamdulillah untuk pertama kalinya saya bisa pole position P.1 di ATC Round Thailand ini. Mohon doa dan dukungannya," tulisnya setelah berpacu di Chang Arena.
6 dari 9 halaman

Kronologi Kecelakaan

Di media sosial Twitter, video detik-detik kecelakaan Afridza Munandar beredar. Dalam video tersebut, balapan awalnya berjalan sebagaimana mestinya.

Para pembalap bersaing secara sengit, memacu kuda besi tunggangannya agar menjadi yang terdepan. Hal yang tak diharapkan terjadi justru saat balapan baru berjalan satu putaran.

Di tikungan ke 10, Afridza Munandar mengalami crash, motor yang ditungganginya menabrak motor yang ada di depannya. Saat itu, ia berada di urutan keenam. Awalnya, komentator kaget melihat adanya kecelakaan tersebut.
7 dari 9 halaman

Afridza Munandar alami kecelakaan

Komentator itu pun tak langsung mengetahui siapa pembalap yang terlibat kecelakaan itu. Rupanya, Afridza lah yang terlibat kontak dengan pembalap asal Jepang, Shinji Ogu.

Akibat adanya insiden itu, bendera merah dikibarkan. Artinya, balapan harus dihentikan. Afridza kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur. Ia dibawa dengan bantuan helikopter.
8 dari 9 halaman

Prestasi Afridza

Takdir berkata lain, pembalap asal Bogor itu mengembuskan nafas terakhirnya meski pihak rumah sakit sudah melakukan yang terbaik. Para operator ATC 2019 pun mengucapkan berbelasungkawa atas meninggalnya pembalap berusia 20 tahun itu.

"The FIM, Dorna Sport, dan semua yang terlibat dalam Asia Talent Cup menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih (Afridza) Munandar," tulis FIM.

Sebagai informasi, ATC di Sepang adalah seri ke-11. Prestasi Afridza di balapan itu mentereng. Ia sudah berhasil mengumpulkan 142 poin.

Di klasemen, dia juga menempati posisi ketiga.

Sepanjang kompetisi berjalan, Afridza sudah meraih dua kemenangan, dua kali finis di urutan kedua, dan dua kali finis di urutan ketiga.

Kini, semua pihak sepakat balapan dilanjutkan kembali pada Minggu (3/11/2019). Para pembalap juga mengheningkan cipta selama satu menit untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Afridza.
9 dari 9 halaman

Keluarga Terpukul

Duka mendalam masih menyelimuti Ersa Maya Sriwenda (44), ibu kandung Afridza Munandar, pembalap Indonesia yang tewas di Sirkuit Sepang saat menjalani balapan Asia Talent Cup 2019/ATC 2019, Sabtu (2/11/2019) kemarin.

Hingga Minggu (3/11) sore kondisanya masih sangat berduka. Matanya perempuan cantik ini tampak sembab. Sejumlah anggota keluarga terdekat terus mendampinginya. Dia pun belum bisa diajak berbicara.

Saat sejumlah televisi nasional melakukan tayangan live, Ersa langsung menontonnya. Namun ketika muncul tayangan detik-detik kecelakaan anaknya, tangan Erza hanya menggapai-gapai pesawat televisi dengan mimik muka mengundang iba.

Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Hanya mencucurkan air mata yang bisa ia lakukan.

Pemandangan ini membuat keluarga serta para tamu yang tengah melayat ikut larut dalam kesedihan. Beberapa di antara mereka ikut menitikkan air mata.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : aleole

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya