1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. OTO

Alasan Lampu Sein Emak-Emak Nyala ke Kanan tapi Belok ke Kiri

Penulis : Moana

30 Agustus 2017 14:18

Setelah tahu pamahaman emak-emak tentang sein yang salah, Riko mencoba menjelaskan kepada si ibu. Tapi ternyata, dil uar dugaan, si ibu tetap ‘keukeuh’ bahwa logikanya benar.

“Dengan sabar saya pun berusaha menjelaskan fungsi lampu sein kepada ibu tersebut namun si ibu keras kepalanya tetep keukeh dengan pendapat dia dan meminta ganti rugi untuk memperbaiki motor dan belanjaannya yang rusak. Saya tidak terima dan menolak permintaan ibu tersebut menyatakan bahwa si ibu yang salah karena tidak menggunakan lampu sein sebagaimana mestinya.
Orang-orang sekitar pun berusaha menenangkan suasana dan meminta saya untuk sabar dan maklum saja karena Ibu-ibu. Tetapi sikap 'maklum' inilah yg bakal terus membuat Ibu-ibu pengendara reting kanan belok kiri ini makin menjadi. Saya sudah berusaha menjelaskan namun sepertinya penjelasan saya dan beberapa orang sekitar tidak digubris oleh ibu tersebut, sehingga saya memutuskan untuk kembali ke motor saya berniat untuk melanjutkan perjalanan.
"Loh mau kemana kamu?! Tanggung jawab heh!"
Ah, ternyata kepergian saya disadari oleh si ibu. Saya menjelaskan bahwa masalah ini sudah selesai dan saya menolak bertanggung jawab karena yang membuat kejadian ini adalah si ibu itu sendiri, di mana pengetahuan dia masih 'maklum' terhadap penggunaan lampu sein dan saya menyarankan untuk si ibu mrngikuti tes SIM ulang. Sebelum pulang, saya menghampiri motor si ibu yg didorong oleh orang-orang sekitar dan menyalakannya. Jelas saja, indikator lampu sein kanan masih berkelap-kelip. Saya pun berlalu dan meninggalkan ibu tersebut dengan orang-orang sekitar.
Pentingnya pengetahuan dasar bagaimana cara kendaraan bekerja, petunjuk penggunaan lampu indikasi, serta cara berbelok dan mengganti lajur pun telah diajarkan ketika kita mengambil tes mengemudi dan uji SIM. Untuk ke depannya semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, bantulah menjelaskan penggunaan lampu indikator dengan benar, agar kita tidak terus-menerus 'maklum' setiap kali kejadian seperti ini terulang (yang harapannya sih tidak akan terjadi).
Sekian.”
Nah, akhirnya sekarang sudah terungkap ‘kan kenapa emak-emak sering sein kanan tapi belok ke kiri. Mungkin tidak semua emak-emak seperti itu, tapi kayaknya sebagian besar memiliki loginya yang sama dengan si ibu tersebut. Kayaknya jadi PR banget nih buat pemerintah dan polisi untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan sein ini agar kejadian dengan emak-emak seperti ini tidak terjadi lagi.

Sumber

2 dari 4 halaman

Status Facebook Riko Murasakibara mendadak viral karena curhatannya tentang emak-emak ini. Dalam statusnya dia menuliskan,

“Jadi begini...
Guys, boleh minta pertolongannya untuk menjelaskan penggunaan lampu sein yang baik dan benar kepada orangtua atau kerabat di sekitar kita, untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di jalan. Masih banyak pengguna kendaraan yangg ternyata belum mengerti penuh tentang penggunaan lampu sein kendaraan mereka.
Barusan saja kejadian, motor saya menabrak motor seorang Ibu-ibu hingga jatuh. Posisinya yaitu bagian depan motor saya beradu dengan bagian belakang motor ibu tersebut, saya masih sempat mengerem mendadak namun malang ibu tersebut tidak sempat sehingga dia beserta motornya terjatuh.”


Pada awalnya, Riko meminta tolong kepada netizen untuk menjelaskan penggunaan lampu sein yang baik dan benar. Karena pada hari itu dia baru saja mengalami kejadian tidak mengenakkan karena lampu sein. Dan pelakunya tidak lain adalah emak-emak yang memang sudah menjadi rahasia umum sering salah dalam menggunakan lampu sein.

2. Riko menjelaskan kronologi bagaimana kejadian itu bisa terjadi

Riko kemudian melanjutkan curhatannya. Dia menuliskan,

“Kronologi lengkapnya begini; Saya mengendarai motor di lajur kiri, kecepatan saya 20 km/h. Di lajur kanan si ibu membawa motor, saya perhatikan lampu sein dia menyala di sebelah kanan sehingga saya pun beranggapan bahwa dia akan berbelok atau menyebrang ke kanan.

Saya fokus ke depan jalan, namun mendadak Ibu-ibu tadi berbelok ke kiri tepat di depan motor saya. Alhasil tabrakan pun tak terhindarkan meskipun saya sudah menginjak rem namun roda depan motor saya berhantam dengan bodi belakang motor ibu tersebut.”

Jadi, kronologinya, Riko sedang berkendara di sebelah kiri dengan kecepatan rendah karena di sebelah kanannya ada seorang ibu yang menyalakan sein kanan. Karena beranggapan ibu itu mau belok kanan, Riko fokus berjalan ke depan. Tapi tiba-tiba, si ibu tersebut langsung belok kiri tepat di depan motornya. Kejadian yang sangat tiba-tiba itu membuat motor mereka bertabrakan.

3. Akhirnya percakapan ini menguak misteri kenapa selama ini emak-emak sein kanan tapi belok ke kiri. Benar-benar bikin geleng-geleng kepala

3 dari 4 halaman

Masih dalam statusnya, Riko menuliskan percakapan ia dengan ibunya yang mengungkapkan alasan dibalik emak-emak sein kanan tapi belok kiri. Inilah penuturannya,

“Saya otomatis menepikan motor dan segera menolong ibu tersebut, beberapa orang-orang sekitar pun membantu mendorong motor ibu itu ke pinggir jalan. Namun sesaat kemudian ibu tersebut memarahi saya dengan nada kasar.
"Kamu kok nggak ke kanan? Nggak lihat kah saya mau minggir!"
Dengan bingung saya menanyakan apa maksud ucapan si ibu.
"Maaf bu, maksud ibu apa?"
"Nggak liat kah kamu, aku sudah pasang reting kanan gitu!"
"... Ya ibu pasang reting kanan kenapa nggak belok ke kanan, malah mendadak ke kiri?"
"Loh, ya biar kamu bisa ke kanan lah! Saya pasang itu artinya kamu yang ke kanan, aku yang ke kiri!"
Jeng jeng jeng jeng! Ternyata oh ternyata, itulah logika yang tertanam dalam benak emak-emak selama ini. Mereka memasang sein kanan karena ingin orang yang di belakangnya belok ke kanan, karena dirinya ingin belok ke kiri.

4. Cuma bisa elus dada dengan logika emak-emak yang sungguh luar biasa ini. Riko dan masyarakat di sekitar juga hanya bisa geleng-geleng kepala


Riko melanjutkan ceritanya,

“.... Maha besar Tuhan YME dan segala karunia-Nya, jadi beginikah maksud Ibu-ibu bawa motor pasang lampu sein kanan tapi belok ke kiri? Agar kita yg di belakang untuk berbelok mengikuti indikasi lampu sein si Ibu-ibu?”


Logika emak-emak ini sungguh bikin kita cuma bisa geleng-geleng kepala. Entah bagaimana bisa logika tersebut tercipta. Tapi yang jelas, akhirnya satu misteri dari emak-emak ini terungkap juga alasannya.

5. Kalau sudah kayak gini, terus gimana ya? Emak-emak merasa benar dengan pemahamannya tentang sein, tapi padahal salah kaprah

4 dari 4 halaman

Setelah tahu pamahaman emak-emak tentang sein yang salah, Riko mencoba menjelaskan kepada si ibu. Tapi ternyata, dil uar dugaan, si ibu tetap ‘keukeuh’ bahwa logikanya benar.

“Dengan sabar saya pun berusaha menjelaskan fungsi lampu sein kepada ibu tersebut namun si ibu keras kepalanya tetep keukeh dengan pendapat dia dan meminta ganti rugi untuk memperbaiki motor dan belanjaannya yang rusak. Saya tidak terima dan menolak permintaan ibu tersebut menyatakan bahwa si ibu yang salah karena tidak menggunakan lampu sein sebagaimana mestinya.
Orang-orang sekitar pun berusaha menenangkan suasana dan meminta saya untuk sabar dan maklum saja karena Ibu-ibu. Tetapi sikap 'maklum' inilah yg bakal terus membuat Ibu-ibu pengendara reting kanan belok kiri ini makin menjadi. Saya sudah berusaha menjelaskan namun sepertinya penjelasan saya dan beberapa orang sekitar tidak digubris oleh ibu tersebut, sehingga saya memutuskan untuk kembali ke motor saya berniat untuk melanjutkan perjalanan.
"Loh mau kemana kamu?! Tanggung jawab heh!"
Ah, ternyata kepergian saya disadari oleh si ibu. Saya menjelaskan bahwa masalah ini sudah selesai dan saya menolak bertanggung jawab karena yang membuat kejadian ini adalah si ibu itu sendiri, di mana pengetahuan dia masih 'maklum' terhadap penggunaan lampu sein dan saya menyarankan untuk si ibu mrngikuti tes SIM ulang. Sebelum pulang, saya menghampiri motor si ibu yg didorong oleh orang-orang sekitar dan menyalakannya. Jelas saja, indikator lampu sein kanan masih berkelap-kelip. Saya pun berlalu dan meninggalkan ibu tersebut dengan orang-orang sekitar.
Pentingnya pengetahuan dasar bagaimana cara kendaraan bekerja, petunjuk penggunaan lampu indikasi, serta cara berbelok dan mengganti lajur pun telah diajarkan ketika kita mengambil tes mengemudi dan uji SIM. Untuk ke depannya semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, bantulah menjelaskan penggunaan lampu indikator dengan benar, agar kita tidak terus-menerus 'maklum' setiap kali kejadian seperti ini terulang (yang harapannya sih tidak akan terjadi).
Sekian.”
Nah, akhirnya sekarang sudah terungkap ‘kan kenapa emak-emak sering sein kanan tapi belok ke kiri. Mungkin tidak semua emak-emak seperti itu, tapi kayaknya sebagian besar memiliki loginya yang sama dengan si ibu tersebut. Kayaknya jadi PR banget nih buat pemerintah dan polisi untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan sein ini agar kejadian dengan emak-emak seperti ini tidak terjadi lagi.



Sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya