Toni Firmansyah Santai Ditonton Vanenburg: Fokus Persebaya Dulu!
Gelandang Persebaya, Toni Firmansyah, mengaku tak terlalu berharap dipanggil timnas meski penampilannya disaksikan langsung oleh pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg.

Jakarta, 13 April 2024 - Gelandang muda Persebaya Surabaya, Toni Firmansyah, menunjukkan sikap rendah hati usai penampilannya disaksikan langsung oleh pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg. Pertandingan Persebaya melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu lalu, menyita perhatian banyak pihak, termasuk sang pelatih timnas. Toni, yang bermain hampir penuh sebelum digantikan di masa injury time, tetap fokus pada timnya dan tak terlalu memikirkan peluangnya untuk masuk skuad Garuda Muda.
Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut, Toni berduet di lini tengah bersama Gilson Costa dan Mohammed Rashid. Penampilannya menarik perhatian Vanenburg yang hadir bersama pelatih kiper timnas Indonesia, Sjoerd Woudenberg, dan mantan pelatih timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri. Kehadiran para pelatih timnas ini tentu saja menimbulkan spekulasi mengenai pencarian bakat muda untuk tim nasional.
"Dari saya sendiri, saya lebih fokus ke tim dahulu. Kalau misalnya saya dipanggil timnas atau tidak, itu urusan yang di atas, itu saja," ujar Toni dalam jumpa pers pasca pertandingan. Pernyataan ini menunjukkan profesionalisme dan dedikasi Toni terhadap Persebaya, klub yang saat ini dibelanya.
Penampilan Memukau dan Pemain Muda Berpotensi
Pertandingan tersebut memang menjadi ajang unjuk gigi bagi pemain-pemain muda berbakat. Selain Toni, Persija juga menurunkan pemain muda potensial seperti Dony Tri Pamungkas dan Rayhan Hannan. Kehadiran pemain-pemain muda ini menjadi alasan kuat mengapa Vanenburg menyempatkan diri untuk menyaksikan laga tersebut secara langsung. Vanenburg tentunya mencari pemain-pemain terbaik untuk memperkuat timnas U-23.
Toni, pemain berusia 20 tahun yang telah merasakan pengalaman membela Timnas U-20 di Piala Asia U-20, menjadi salah satu sorotan utama. Sementara itu, Dony Tri Pamungkas, rekan Toni di Timnas U-20, bermain di posisi yang tidak biasa, yakni sebagai penyerang sayap, atas instruksi pelatih Persija, Carlos Pena. Meskipun tidak bermain di posisi aslinya, Dony tetap memberikan kontribusi bagi timnya.
Rayhan Hannan, pemain muda Persija berusia 21 tahun, juga mencuri perhatian. Masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-22, Hannan mencetak gol indah memanfaatkan kesalahan kiper Persebaya, Ernando Ari. Gol tersebut menjadi bukti kualitas dan potensi yang dimilikinya.
Satu Poin di Kandang Persija dan Fokus ke Laga Berikutnya
Toni mengungkapkan rasa syukurnya atas satu poin yang diraih Persebaya di kandang Persija. Hasil ini akan menjadi bahan evaluasi bagi tim untuk menghadapi laga selanjutnya melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo. "Semua pemain Persebaya bekerja keras dari mulai menit awal hingga akhir. Patut kita syukuri kita (mendapat) satu poin di Jakarta dan kita akan fokus ke laga selanjutnya," pungkas Toni.
Pernyataan Toni tersebut menunjukkan mentalitas yang kuat dan fokus pada target jangka pendek timnya. Meskipun mendapat perhatian dari pelatih timnas, ia tetap membumi dan mengutamakan kontribusi bagi Persebaya. Hal ini patut diapresiasi sebagai contoh profesionalisme bagi pemain muda lainnya.
Kehadiran Gerald Vanenburg di laga tersebut semakin menegaskan pentingnya kompetisi Liga 1 sebagai ajang pencarian bakat pemain muda potensial untuk tim nasional. Pertandingan Persebaya vs Persija menjadi bukti bahwa Liga 1 Indonesia mampu melahirkan talenta-talenta muda yang berbakat dan siap bersaing di kancah internasional.