29 SMAN di Jatim Jadi Percontohan School Food Care, Wujudkan Ketahanan Pangan!
Dinas Pendidikan Jawa Timur meluncurkan program School Food Care (SFC) di 29 SMAN sebagai upaya strategis mewujudkan ketahanan pangan dan pembelajaran aktif bagi siswa.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Dinas Pendidikan Jawa Timur (Disdik Jatim) baru saja menunjuk 29 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di 24 kabupaten/kota sebagai proyek percontohan program School Food Care (SFC) pada Selasa, 13 Mei 2024. Program ini diluncurkan sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional, bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan sejak dini kepada para siswa. Program SFC memberikan pengalaman nyata bagi murid untuk memahami komoditas pangan, mulai dari budidaya hingga pengelolaan hasil panen. Salah satu sekolah percontohan adalah SMAN 2 Ngawi, yang telah berhasil membudidayakan berbagai komoditas pangan bergizi tinggi di kebun sekolahnya.
Kepala Disdik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa program SFC merupakan upaya strategis dalam menanamkan kesadaran ketahanan pangan sejak usia dini. "Program ini kami gagas untuk memberikan pengalaman nyata bagi murid. Selain mendukung ketahanan pangan di sekolah, SFC juga menjadi ruang belajar aktif untuk memahami berbagai komoditas pangan, mulai dari proses budidaya hingga pengelolaan hasilnya," kata Aries.
Peresmian program ditandai dengan penanaman bibit secara simbolis di SMAN 2 Ngawi dan peninjauan langsung kebun sekolah yang telah menghasilkan berbagai komoditas seperti kacang tanah, kacang hijau, ketela rambat, cabai, tomat, bayam, bunga kol, nanas merah, dan belimbing. Kunjungan tersebut juga mencakup peninjauan sarana dan prasarana sekolah secara keseluruhan.
SMAN 2 Ngawi: Contoh Penerapan School Food Care yang Sukses
SMAN 2 Ngawi terpilih sebagai salah satu sekolah percontohan karena keberhasilannya dalam mengelola kebun sekolah yang menghasilkan beragam komoditas pangan bergizi tinggi. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung program ketahanan pangan. Kepala Disdik Jatim, Aries Agung Paewai, bahkan memberikan apresiasi tinggi terhadap SMAN 2 Ngawi, menyebutnya sebagai sekolah yang mencerminkan pendidikan sesungguhnya karena sarana dan prasarananya yang tertata rapi dan mendukung proses pembelajaran.
Selain program SFC, SMAN 2 Ngawi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang inovatif, seperti karya tulis ilmiah dengan produk eco-enzym dan ekskul robotika yang menghasilkan alat filtrasi dari limbah organik dan mobil kendali. Hal ini menunjukkan komitmen sekolah dalam mengembangkan potensi siswa secara holistik.
Aries Agung Paewai memberikan apresiasi kepada para guru atas dedikasi dan inovasi mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan berkualitas. Ia berharap program SFC dapat diimplementasikan di sekolah lain di Jawa Timur sebagai praktik baik dalam membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan Nasional
Program School Food Care (SFC) yang dicanangkan oleh Disdik Jatim sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek produksi pangan, tetapi juga pada pembelajaran dan edukasi bagi siswa. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses budidaya dan pengelolaan pangan, program ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya ketahanan pangan sejak dini.
Keberhasilan SMAN 2 Ngawi dalam menjalankan program SFC menjadi contoh bagi sekolah lain di Jawa Timur. Penerapan program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kemandirian pangan di Jawa Timur. Disdik Jatim berharap program ini dapat menginspirasi sekolah lain untuk menerapkan praktik serupa.
Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat lebih memahami pentingnya ketahanan pangan dan berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan di masa depan. Program SFC juga memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan bagi siswa.
Program SFC di 29 SMAN ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Jawa Timur. Keberhasilan program ini akan menjadi tolok ukur bagi pengembangan program serupa di masa mendatang.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi siswa, karena program ini mendorong konsumsi makanan sehat dan bergizi yang dihasilkan dari kebun sekolah.
Kesimpulan
Program School Food Care (SFC) di 29 SMAN Jawa Timur merupakan langkah inovatif dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas pendidikan. SMAN 2 Ngawi menjadi contoh keberhasilan implementasi program ini, yang diharapkan dapat menginspirasi sekolah lain di Jawa Timur untuk menerapkan praktik serupa.