Fakta Menarik: Wakapolda Sulut Ungkap Scientific Crime Investigation (SCI) Pilar Penting Kepercayaan Publik Polri
Wakapolda Sulut tegaskan Scientific Crime Investigation (SCI) adalah kunci membangun kepercayaan publik terhadap Polri. Bagaimana SCI mengubah penanganan perkara?

Wakapolda Sulawesi Utara, Brigjen Pol Awi Setiyono, secara tegas menyatakan bahwa pendekatan berbasis ilmu pengetahuan memiliki peran krusial dalam penegakan hukum di Indonesia. Beliau menekankan bahwa Scientific Crime Investigation (SCI) merupakan pilar utama yang fundamental dalam upaya membangun serta menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri secara berkelanjutan. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Polri untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Brigjen Pol Awi Setiyono dalam sebuah acara Coaching Clinic yang diselenggarakan oleh Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Utara. Kegiatan penting ini berlangsung di Manado pada hari Rabu, 14 Agustus, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polda Sulut, seluruh personel Bidlabfor, serta para penyidik dari berbagai jajaran di wilayah hukum Polda Sulawesi Utara. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme terhadap peningkatan kapasitas investigasi.
Menurut Wakapolda, di tengah dinamika era modern yang serba cepat dan kompleks, penanganan perkara tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode konvensional. Diperlukan sebuah pendekatan baru yang secara kuat bersandar pada ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, atau yang dikenal luas sebagai Scientific Crime Investigation (SCI). Pendekatan ini menjamin setiap langkah investigasi didukung oleh bukti yang valid dan akurat, sehingga hasil penyelidikan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan transparan.
Peran Krusial Scientific Crime Investigation (SCI) dan Laboratorium Forensik
Brigjen Pol Awi Setiyono secara spesifik menyoroti bahwa penggunaan metode ilmiah dalam setiap proses investigasi adalah keharusan. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap data yang dikumpulkan bersifat objektif dan setiap alat bukti forensik memiliki validitas yang tinggi. Dalam konteks inilah, keberadaan dan peran Laboratorium Forensik (Labfor) menjadi sangat vital dan tidak tergantikan, berfungsi sebagai tulang punggung dalam mengungkap kebenaran suatu kasus.
Labfor bertugas menganalisis berbagai jenis bukti fisik, mulai dari sidik jari, DNA, hingga jejak digital, menggunakan teknologi canggih dan keahlian khusus. Hasil analisis ini kemudian menjadi dasar kuat bagi penyidik untuk menyusun kronologi peristiwa dan mengidentifikasi pelaku. Dengan demikian, proses hukum dapat berjalan lebih efisien dan menghasilkan putusan yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
Sinergi yang erat antara penyidik di lapangan dan para ahli di Labfor sangatlah esensial. Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat proses identifikasi dan pengumpulan bukti, tetapi juga secara signifikan meningkatkan kualitas penanganan perkara secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan prinsip akurasi dan profesionalisme yang senantiasa diusung dalam setiap tahapan investigasi, memastikan bahwa setiap tindakan penegakan hukum didasarkan pada fakta yang tak terbantahkan.
Meningkatkan Kualitas Penanganan Perkara Melalui Coaching Clinic
Coaching Clinic yang diselenggarakan oleh Bidlabfor Polda Sulawesi Utara mengusung tema yang sangat relevan: "Sinergi, Akurasi, dan Profesionalisme Menuju Penanganan Perkara Berbasis SCI". Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah panggilan nyata bagi seluruh jajaran Labfor dan para penyidik di wilayah hukum Polda Sulawesi Utara untuk bersama-sama meningkatkan kapabilitas dan kompetensi mereka dalam menghadapi tantangan investigasi modern.
Wakapolda berharap, melalui kegiatan coaching clinic tersebut, seluruh personel yang terlibat dapat memperoleh pengetahuan yang aplikatif dan praktis. Materi yang disampaikan mencakup tata cara permintaan bantuan teknis kepada Labfor yang benar dan efisien, serta panduan komprehensif mengenai penanganan awal Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sesuai standar. Penanganan TKP yang tepat sejak awal sangat menentukan kualitas bukti yang akan dianalisis.
Selain itu, prinsip-prinsip penting seperti chain of custody atau rantai bukti juga ditekankan secara mendalam. Pemahaman yang kuat mengenai chain of custody memastikan integritas bukti terjaga dari saat ditemukan hingga disajikan di pengadilan. Pemahaman peran dan spesifikasi masing-masing subbidang di lingkungan Labfor juga menjadi fokus, sehingga kolaborasi antar unit dapat berjalan optimal. Semua ini bertujuan untuk membangun sistem penanganan perkara yang lebih ilmiah, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, yang pada akhirnya akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri.