Anjungan Kalsel Raih Gelar Terbaik di TMII, Budaya Banjar Bersinar di Kancah Nasional
Anjungan Kalimantan Selatan berhasil meraih penghargaan Anjungan Terbaik se-Indonesia di TMII, berkat pelestarian budaya Banjar yang konsisten dan mendapat apresiasi dari Kementerian Kebudayaan RI.
Banjarmasin, 21 April 2025 - Dalam perhelatan akbar HUT ke-50 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Anjungan Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Pengelola TMII secara resmi menetapkan Anjungan Kalsel sebagai yang terbaik se-Indonesia, sebuah pengakuan atas komitmen dan keberhasilannya dalam melestarikan budaya Banjar yang kaya dan unik. Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Fadli Zon, kepada Wakil Gubernur Kalsel, H. Hasnuryadi, di Jakarta Timur pada Minggu, 20 April 2025.
Penghargaan ini bukan hanya sebuah kebanggaan bagi Provinsi Kalimantan Selatan, tetapi juga bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat. Wakil Gubernur H. Hasnuryadi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan tersebut, ia juga menekankan peran penting Gubernur H. Muhidin dalam mendorong dan mendukung berbagai kegiatan budaya Banjar yang ditampilkan di TMII. "Alhamdulillah, kita menerima penghargaan dari Kementerian Kebudayaan RI oleh Bapak Fadli Zon. Mengenai penghargaan anjungan terbaik 1 untuk Kalimantan Selatan di momen HUT ke-50 TMII dalam Pesta Rakyat Nusantara ini," ungkap Wagub Hasnuryadi.
Prestasi gemilang ini diraih setelah melalui proses penilaian yang ketat terhadap 16 nominasi anjungan daerah lainnya. Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi bagi seluruh daerah untuk menampilkan keunikan budaya masing-masing. Keberhasilan Kalsel menjadi yang terbaik menunjukkan kualitas dan kekayaan budaya Banjar yang mampu memikat hati para juri dan pengunjung TMII. Penghargaan ini juga menjadi bukti nyata komitmen Kalsel dalam pelestarian budaya secara berkelanjutan.
Rumah Adat Bumbungan Tinggi dan Kekayaan Budaya Banjar
Keberhasilan Anjungan Kalsel tidak terlepas dari daya tarik utama yang ditampilkan, yaitu Rumah Adat Bumbungan Tinggi. Rumah adat ini menjadi representasi yang kuat dari nuansa budaya suku Banjar di Bumi Lambung Mangkurat. Selain itu, anjungan Kalsel juga menampilkan keberagaman budaya di Kalimantan Selatan, mencakup suku Banjar dari pesisir dan suku Dayak dari pedalaman. Hal ini menunjukkan kekayaan budaya Kalsel yang beragam dan unik.
Anjungan Kalsel berhasil menampilkan perpaduan harmonis antara arsitektur tradisional, seni pertunjukan, dan kearifan lokal. Semua unsur tersebut disajikan dengan apik dan mampu memikat pengunjung TMII. Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus melestarikan dan mempromosikan budaya lokalnya.
Penghargaan Pradana Nitya Budaya TMII Award yang diterima Kalsel merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas peran besar setiap anjungan daerah dalam menampilkan wajah budaya Nusantara kepada dunia. Penghargaan ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pelestarian budaya secara berkelanjutan.
Pesta Rakyat Nusantara dan Apresiasi Budaya
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian acara Pesta Rakyat Nusantara yang digelar TMII dalam rangka HUT ke-50. Acara ini berlangsung meriah dengan berbagai atraksi seni budaya Nusantara, kirab budaya, pesta kuliner, dan penampilan musisi ternama Indonesia. Pesta Rakyat Nusantara menjadi ajang perayaan budaya yang semarak dan memperkuat rasa kebangsaan.
Wakil Gubernur Kalsel menerima Piala Emas bergilir, piagam penghargaan, dan uang pembinaan senilai 100 juta rupiah dari Kementerian Kebudayaan RI. Momen penerimaan penghargaan ini menjadi sejarah baru bagi Kalsel dan budaya Banjar. Keberhasilan ini diharapkan dapat semakin mengharumkan nama Kalsel di kancah nasional dan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah.
Selain Kalsel, sejumlah daerah lain juga turut berpartisipasi dalam Pesta Rakyat Nusantara dan berkompetisi dalam penilaian anjungan terbaik. Daerah-daerah tersebut antara lain Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Papua, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I Yogyakarta dan DKI Jakarta. Kompetisi ini semakin memperkuat semangat persatuan dan kesatuan Indonesia.
Dengan diraihnya penghargaan ini, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Kalsel untuk terus mengembangkan dan melestarikan budaya Banjar. Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi dan menampilkan potensi budayanya di tingkat nasional.
Penghargaan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Dengan menjaga dan melestarikan budaya, kita turut menjaga identitas dan jati diri bangsa.