OJK Kalteng Bekali Mahasiswa Baru UIN Palangka Raya dengan Literasi Keuangan: Pahami Prinsip 2L Legal dan Logis
OJK Kalteng berikan edukasi literasi keuangan mahasiswa baru UIN Palangka Raya, ajarkan prinsip 2L (Legal dan Logis) agar cerdas memilih produk keuangan. Simak tips pengelolaan keuangan yang efektif!

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) baru-baru ini menggelar program edukasi penting bagi lebih dari seribu mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Palangka Raya. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa dengan pemahaman komprehensif mengenai produk keuangan. Inisiatif ini krusial agar mereka mampu memilih instrumen finansial yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Edukasi ini dilaksanakan di Palangka Raya, dengan kolaborasi antara OJK dan Bank Indonesia (BI). Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan literasi keuangan mahasiswa. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka menghindari jebakan produk keuangan yang tidak sehat atau merugikan di masa depan.
Kepala Bagian Pengawasan PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Kalteng, Andrianto Suhada, menegaskan pentingnya prinsip "2L" dalam memilih produk keuangan. Prinsip ini, yakni Legal dan Logis, menjadi kunci utama untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan finansial para mahasiswa.
Pentingnya Prinsip Legal dan Logis dalam Produk Keuangan
Dalam menghadapi berbagai tawaran produk keuangan, seperti investasi atau pinjaman online, prinsip Legal dan Logis menjadi sangat fundamental. Legalitas suatu produk memastikan bahwa layanan tersebut memiliki izin resmi dari otoritas terkait dan beroperasi sesuai peraturan yang berlaku. Sementara itu, aspek logis menekankan pada rasionalitas dan masuk akal tidaknya keuntungan atau syarat yang ditawarkan.
Andrianto Suhada menjelaskan bahwa banyak mahasiswa mungkin belum sepenuhnya memahami tips dan trik memilih produk keuangan yang sehat. Edukasi yang diberikan OJK ini dirancang untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut. Mahasiswa diajak untuk kritis dan tidak mudah tergiur oleh tawaran yang terlalu menggiurkan namun berisiko tinggi.
Pemahaman mendalam tentang prinsip 2L ini akan membentengi mahasiswa dari praktik penipuan atau produk keuangan ilegal. Dengan demikian, mereka dapat membuat keputusan finansial yang cerdas dan bertanggung jawab. Literasi keuangan mahasiswa yang kuat adalah investasi jangka panjang bagi masa depan mereka.
Mengelola Keuangan di Masa Kuliah: Tantangan dan Solusi
Transisi dari kehidupan sekolah menengah ke dunia perkuliahan seringkali membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Banyak mahasiswa baru yang untuk pertama kalinya menerima uang saku secara bulanan dari orang tua atau wali mereka. Kondisi ini berbeda jauh dari kebiasaan sebelumnya yang mungkin terbiasa dengan sistem harian atau mingguan.
Perubahan pola penerimaan uang ini seringkali menimbulkan tantangan tersendiri dalam mengelola anggaran pribadi. Mahasiswa perlu belajar bagaimana merencanakan pengeluaran, menabung, dan mengalokasikan dana untuk berbagai kebutuhan selama satu bulan penuh. OJK menyadari tantangan ini dan memberikan solusi praktis.
Banyak mahasiswa yang antusias meminta tips dan trik mengenai cara mengelola uang saku yang diberikan. OJK pun memberikan panduan praktis untuk membantu mereka. Panduan ini mencakup strategi efektif agar uang yang diterima dapat mencukupi kebutuhan dan bahkan dialokasikan untuk tujuan jangka panjang.
Metode Efektif Pengelolaan Keuangan ala OJK
Salah satu tips pengelolaan keuangan yang diberikan OJK adalah metode alokasi 10-20-30-40. Metode ini merupakan panduan sederhana namun efektif untuk membantu mahasiswa mengatur pengeluaran mereka secara proporsional. Penerapan metode ini diharapkan dapat membentuk kebiasaan finansial yang baik sejak dini.
Berikut adalah rincian metode 10-20-30-40 yang disarankan OJK:
Dengan menerapkan metode ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih disiplin dalam mengelola keuangan mereka. Edukasi ini juga secara bersamaan memberikan pemahaman tentang cara memilih produk-produk keuangan yang tepat, mendukung terciptanya generasi muda yang melek finansial dan bertanggung jawab.