OJK Bali: Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah untuk Ibu Rumah Tangga
OJK Bali berkolaborasi dengan Baznas Bali dan Bank Syariah Indonesia memberikan edukasi keuangan syariah kepada ibu rumah tangga dan UMKM di Bali untuk meningkatkan pengelolaan keuangan.

Denpasar, 20 Maret 2024 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, dalam upaya meningkatkan literasi keuangan syariah, baru-baru ini menyelenggarakan edukasi khusus bagi ibu rumah tangga (IRT) dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali. Kegiatan yang bertajuk 'Gerak Syariah' ini bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bali dan Bank Syariah Indonesia, berlangsung di Denpasar dan menyasar peningkatan pemahaman pengelolaan keuangan berbasis syariah untuk investasi dan pengembangan usaha.
Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menekankan pentingnya edukasi ini. "Masyarakat perlu lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan memilih produk keuangan yang sesuai kebutuhan," ujarnya. Ia menambahkan bahwa edukasi ini dimulai dari lingkup keluarga, sebagai pondasi utama dalam pengelolaan keuangan yang baik. Lebih lanjut, ia juga menyinggung pentingnya sifat fathonah, yaitu cerdas, sebagai kunci keberhasilan dalam mengelola keuangan.
Edukasi ini dianggap krusial mengingat angka literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan syariah nasional baru mencapai 39,11 persen, sementara inklusi keuangan syariah hanya 12,88 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan indeks literasi dan inklusi keuangan konvensional yang masing-masing mencapai 65,08 persen dan 73,55 persen.
Pentingnya Literasi Keuangan Syariah bagi UMKM
Ketua Baznas Provinsi Bali, Yunus Naim, memberikan apresiasi atas pelaksanaan edukasi ini. Ia berharap program ini dapat membantu masyarakat dan pelaku UMKM di Bali mengelola keuangan secara lebih efisien dan efektif, baik untuk investasi maupun operasional usaha. Hal ini sejalan dengan tujuan OJK untuk menciptakan ekosistem industri jasa keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Edukasi yang diberikan mencakup berbagai aspek pengelolaan keuangan syariah, mulai dari perencanaan keuangan keluarga, manajemen aset, hingga pemilihan produk keuangan syariah yang tepat. Para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip syariah dalam berinvestasi dan berbisnis.
Dengan jumlah UMKM di Bali yang mencapai 442.848 unit usaha hingga tahun 2023 (data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali), mayoritasnya usaha mikro (388.279 unit), program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.
Program ini juga menekankan pentingnya pemahaman tentang produk-produk keuangan syariah yang tersedia, seperti tabungan, investasi, dan pembiayaan. Dengan demikian, masyarakat dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.
Dukungan Terhadap Inklusi Keuangan
OJK berharap program edukasi ini dapat berkontribusi pada peningkatan inklusi dan literasi keuangan syariah di Bali. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan syariah, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dan memanfaatkan produk-produk keuangan syariah untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ke depannya, OJK berencana untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi keuangan syariah kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, khususnya IRT dan UMKM, memiliki akses dan pemahaman yang cukup tentang keuangan syariah.
Kerja sama yang baik antara OJK, Baznas Bali, dan Bank Syariah Indonesia diharapkan dapat terus berlanjut untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan ekonomi syariah di Bali.
Dengan meningkatnya literasi keuangan syariah, diharapkan masyarakat dapat lebih optimal dalam mengelola keuangan dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.