Apindo Rakerkonas ke-34: Dorong Kebijakan Ekonomi Tak Lagi Top-Down, Wujudkan 'Indonesia Incorporated'

Apindo Rakerkonas ke-34 akan menjadi forum strategis bagi pelaku usaha untuk menyuarakan aspirasi, memastikan kebijakan ekonomi nasional tidak lagi top-down, dan mendorong semangat 'Indonesia Incorporated'.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) akan menggelar Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) ke-34 pada 4-6 Agustus 2025 di Bandung. Forum ini bertujuan untuk memastikan perumusan arah kebijakan nasional tidak lagi bersifat top-down. Apindo ingin kebijakan tersebut lebih berbasis pada realitas dan kebutuhan para pelaku usaha di lapangan.

Mengusung tema "Indonesia Incorporated", Apindo menegaskan komitmen dunia usaha untuk menjadi mitra aktif pemerintah. Kemitraan ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif, efisien, dan berdaya saing global. Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, menyatakan ini adalah kesempatan untuk mengonsolidasikan pelaku usaha dari seluruh Indonesia.

Rakerkonas ini akan menjadi ajang penting bagi para pengusaha untuk tidak hanya mengidentifikasi tantangan, tetapi juga menggali peluang-peluang ekonomi di masa depan. Dialog solutif dengan pemerintah diharapkan dapat terjalin guna mempersiapkan Indonesia menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Dunia usaha nasional saat ini menghadapi kondisi yang penuh tantangan, terutama sektor industri padat karya. Sektor ini berada di persimpangan jalan dan berpotensi kehilangan daya saing jika tidak mendapatkan perlindungan serta insentif yang memadai dari pemerintah. Padahal, industri ini selama ini menjadi penyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Tekanan ekonomi domestik yang melemah, ketidakpastian arah kebijakan, serta gejolak eksternal turut memperberat kondisi. Meskipun demikian, dunia usaha tetap menunjukkan optimisme dan harapan di tengah situasi sulit ini. Hal ini terlihat dari capaian realisasi investasi yang terus meningkat.

Realisasi investasi pada triwulan II-2025 mencapai Rp477,7 triliun, meningkat dari triwulan I yang sebesar Rp465,2 triliun. Secara kumulatif, total investasi sepanjang semester I-2025 telah mencapai Rp942,9 triliun. Angka ini setara dengan 49,5 persen dari target tahun 2025, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,2 juta orang.

Penyebaran investasi juga menunjukkan pemerataan yang signifikan, dengan 49,5 persen di Jawa dan 50,5 persen di luar Jawa. Data ini mengindikasikan bahwa geliat ekonomi tidak lagi terpusat hanya di wilayah tertentu. Kondisi ini menjadi bukti ketahanan dan potensi pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

Dalam menghadapi situasi penuh tekanan, Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, menekankan bahwa dunia usaha tidak cukup hanya menjadi penonton. Pelaku usaha harus bertransformasi menjadi mitra aktif pemerintah dalam menyelesaikan berbagai tantangan nasional. Kemitraan ini esensial untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi.

Rakerkonas ke-34 ini dirancang sebagai ruang konsolidasi strategis antara pelaku usaha nasional dan daerah. Forum ini juga menjadi ajang dialog yang solutif dengan pemerintah. Tujuannya adalah memastikan Indonesia benar-benar siap menjemput visi Indonesia Emas 2045.

Apindo memandang Rakerkonas bukan sekadar pertemuan organisasi biasa. Acara ini merupakan ruang strategis untuk memperkuat semangat "Indonesia Incorporated". Semangat ini mendorong kolaborasi aktif antara dunia usaha dan pemerintah. Kolaborasi ini penting dalam merespons tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Forum ini akan menjadi wadah bagi pelaku usaha untuk menyuarakan solusi konkret dan membangun konsensus bersama pemerintah. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan akan lebih relevan dan efektif. Ini mencerminkan keinginan Apindo untuk berkontribusi lebih besar dalam perumusan kebijakan.

Rakerkonas Apindo ke-34 di Bandung akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan menteri Kabinet Indonesia Maju. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengarkan aspirasi dunia usaha. Ini juga menjadi kesempatan bagi pelaku usaha untuk berinteraksi langsung dengan pembuat kebijakan.

Beberapa menteri yang direncanakan hadir meliputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri UMKM, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Ekonomi Kreatif. Dialog langsung ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara kebijakan dan realitas lapangan.

Selain itu, akan ada sesi Dialog Ekonomi yang mempertemukan pelaku usaha dari seluruh Indonesia dengan ekonom senior. Tokoh seperti Wijayanto Samirin (Ekonom Senior dan Dewan Pakar Apindo) dan Raden Pardede (Tim Asistensi Menko Perekonomian RI dan Dewan Pakar Apindo) akan turut serta. Diskusi ini diharapkan memperkaya perspektif dan solusi.