Deep Learning: Revolusi Pembelajaran Bermakna di Indonesia
Penerapan deep learning di Indonesia sebagai pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang menyenangkan, membawa perubahan positif namun juga tantangan.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pada 21 April, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Indonesia tengah gencar mengimplementasikan pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kebutuhan perubahan metode pembelajaran di era transformasi digital agar pendidikan lebih adaptif dan relevan dengan abad ke-21. Pendekatan ini dipilih karena dinilai mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan kontekstual bagi siswa.
Deep learning dalam konteks pendidikan menekankan pemahaman konsep secara mendalam, berpikir kritis, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Berbeda dengan istilah yang sama di bidang kecerdasan buatan, deep learning di dunia pendidikan lebih fokus pada pengembangan kemampuan siswa secara holistik. Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan belajar yang terintegrasi dalam proses pendidikan.
Implementasi deep learning melibatkan pelatihan guru untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih aktif dan menekankan proyek berbasis masalah serta refleksi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, misalnya, telah mengintegrasikan deep learning ke dalam kurikulum lokal sambil menunggu arahan kebijakan kurikulum dari pusat. Keberhasilan penerapannya telah terlihat di beberapa daerah, seperti Belitung Timur, di mana siswa menjadi lebih aktif, kritis, dan kreatif.
Implementasi Deep Learning di Indonesia: Tantangan dan Peluang
Penerapan deep learning di Indonesia telah menunjukkan dampak positif, seperti peningkatan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, mencatat siswa menjadi lebih aktif dan mampu menyelesaikan masalah secara kreatif. Hal senada disampaikan Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI, Jejen Musfah, yang menilai pendekatan ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan memotivasi siswa untuk terus belajar.
Namun, implementasi deep learning juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kesalahpahaman di masyarakat dan sebagian guru yang menganggapnya sebagai kurikulum baru pengganti Kurikulum Merdeka. Tantangan lain meliputi kesiapan guru dalam hal kemampuan pengajaran dan pemanfaatan teknologi, serta kesenjangan fasilitas sekolah, terutama di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).
Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, lembaga swasta, dan komunitas pendidikan. Kemendikdasmen dan pemangku kepentingan lainnya berkomitmen untuk menciptakan pendidikan berkualitas melalui pendekatan deep learning, karena pendidikan berkualitas dianggap sebagai kunci pencapaian tujuan nasional. Kerja sama yang solid dari semua pihak, mulai dari pemerintah, guru, orang tua, hingga siswa sendiri, sangat penting untuk keberhasilan transformasi pendidikan Indonesia.
Deep Learning dan Kurikulum Merdeka: Sinergi Menuju Pendidikan Berkualitas
Implementasi deep learning selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka yang memberikan fleksibilitas bagi guru dan siswa. Kombinasi keduanya diharapkan menghasilkan peserta didik yang cerdas secara akademis dan matang secara emosional dan sosial. Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, menilai deep learning berpotensi besar meningkatkan mutu pendidikan nasional, namun persiapan yang matang, terutama kesiapan guru, sangat krusial.
Pendekatan deep learning menekankan pada tiga prinsip utama: pembelajaran dengan kesadaran penuh (mindful learning), pembelajaran bermakna (meaningful learning), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning). Ketiga prinsip ini saling berkaitan dan bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih kontekstual, relevan, dan menarik bagi siswa.
Dengan mendorong siswa untuk berpikir kritis, belajar secara bermakna, dan menikmati proses belajar, deep learning diharapkan dapat membentuk generasi yang siap menghadapi kompleksitas dunia nyata. Dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan implementasi deep learning sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang inklusif, relevan, dan berorientasi masa depan.
Kesimpulannya, deep learning menawarkan solusi jangka panjang untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Namun, kesuksesannya bergantung pada komitmen dan kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam mengatasi tantangan yang ada dan memastikan penerapannya secara efektif dan merata di seluruh Indonesia.