Indonesia Belajar dari India: Strategi Tekan Harga Obat dan Alkes
Pakar kesehatan menyoroti keberhasilan India dalam menekan harga obat dan alat kesehatan, dan mendorong Indonesia untuk mengadopsi strategi serupa demi keterjangkauan layanan kesehatan.
Harga Obat dan Alkes di Indonesia: Tantangan Keterjangkauan
Profesor Tjandra Yoga Aditama dari FKUI menyarankan Indonesia untuk mencontoh kesuksesan India dalam membuat obat dan alat kesehatan (alkes) lebih terjangkau. Pernyataan ini disampaikan menyusul kunjungan kehormatan Presiden Prabowo Subianto ke India dalam rangka Hari Republik India ke-76, yang juga membahas kerja sama bilateral di bidang kesehatan.
Inspirasi dari India: Harga Terjangkau, Kualitas Terjamin
Pengalaman Prof. Tjandra selama bertugas di WHO Asia Tenggara (2015-2020) di India menjadi dasar sarannya. Ia rutin membeli obat di New Delhi untuk menjaga kesehatannya, dan banyak kolega dokter di Indonesia juga menitipkan pembelian obat kepadanya. Menurutnya, kualitas obat di India terjamin baik dan efektif.
Perbandingan Harga Obat: Indonesia vs India
Perbedaan harga obat di Jakarta dan New Delhi sangat signifikan. Sebagai contoh, Atorvastatin 20 mg di Jakarta mencapai Rp6.160 per tablet, sementara di India hanya Rp1.000. Begitu pula dengan Clopidogrel 75 mg (Rp7.835 di Jakarta vs Rp1.540 di India), Telmisartan 40 mg (Rp5.198 vs Rp1.500), dan Concor 2.5 mg (Rp10.711 vs Rp1.560). Rata-rata, harga obat di Jakarta enam kali lebih mahal.
Transparansi Harga dan Kontrol Pemerintah: Kunci Kesuksesan India
Prof. Tjandra menekankan pentingnya transparansi harga obat di India. Setiap kemasan obat mencantumkan harga pasaran yang sama di seluruh kota, menunjukkan kontrol ketat pemerintah. Sistem inilah yang menurutnya perlu diadopsi Indonesia.
Dampak Harga Tinggi terhadap Layanan Kesehatan
Tingginya harga obat dan alkes di Indonesia berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang lebih mahal. Prof. Tjandra berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menurunkan harga obat agar terjangkau masyarakat, seperti yang berhasil diterapkan di India.
Kesimpulan: Menuju Layanan Kesehatan yang Lebih Terjangkau
Adopsi strategi India dalam pengaturan harga obat dan alkes menjadi solusi yang perlu dipertimbangkan Indonesia. Transparansi harga dan kontrol pemerintah yang ketat dapat menjadi kunci untuk menekan biaya dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.