Indonesia-India Jalin Kerja Sama Awasi Obat Tradisional
BPOM Indonesia dan PCIM&H India resmi bekerja sama mengawasi obat tradisional, meningkatkan standar keamanan dan kualitas produk, serta mendorong ekspor.
![Indonesia-India Jalin Kerja Sama Awasi Obat Tradisional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000129.648-indonesia-india-jalin-kerja-sama-awasi-obat-tradisional-1.jpg)
Kerja sama pengawasan obat tradisional antara Indonesia dan India resmi dimulai. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dan Pharmacopoeia Commission for Indian Medicine & Homoeopathy (PCIM&H) India pada Selasa, 21 Januari 2025. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New Delhi pada 24-25 Januari 2025.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan regulasi dan pengembangan obat tradisional di Indonesia. Hal ini juga akan memperkuat diplomasi kesehatan dan daya saing produk obat tradisional Indonesia di pasar global. Menurutnya, kolaborasi ini akan meningkatkan kompetensi regulator dan tenaga ahli Indonesia melalui pelatihan dan pertukaran pengetahuan dengan India, negara yang berpengalaman dalam pengelolaan obat tradisional.
MoU ini mencakup berbagai aspek penting. BPOM dan PCIM&H akan bertukar informasi dan tenaga ahli, melakukan kunjungan teknis dan benchmarking, serta mengembangkan program pelatihan bersama. Kedua lembaga juga berkomitmen untuk menyelaraskan standar regulasi agar produk obat tradisional memenuhi standar mutu dan keamanan internasional. Targetnya, peningkatan pengawasan dan inovasi produk obat tradisional akan menjadi fokus utama kerja sama ini.
Manfaat kerja sama ini sangat luas. Tidak hanya memperkuat pengawasan, kerja sama ini juga akan memberikan manfaat nyata bagi industri dan masyarakat Indonesia. Dengan standar pengawasan yang lebih baik, produk obat tradisional Indonesia akan lebih mudah bersaing di pasar internasional, sekaligus menjamin keamanan bagi konsumen. Indonesia, dengan kekayaan biodiversitasnya, memiliki potensi besar dalam pengembangan obat tradisional berbasis bahan alam. Kerja sama ini membuka peluang ekspor produk obat tradisional Indonesia ke India dan negara lain, sehingga mendorong pertumbuhan sektor farmasi berbasis kearifan lokal.
Rencana aksi jangka pendek dan panjang akan segera disusun. BPOM dan PCIM&H akan merumuskan rencana aksi untuk mengimplementasikan kerja sama ini. Fokus utamanya tetap pada peningkatan pengawasan dan inovasi produk obat tradisional. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa Indonesia semakin maju dalam pengembangan dan pengawasan obat tradisional, selaras dengan komitmen menjaga keamanan dan kualitas produk berbasis kearifan lokal.