Trivia: 800 Ribu Guru Ditarget Tuntas! Ini Target Ambisius DPR untuk Sertifikasi Guru
DPR RI menargetkan 800 ribu guru tuntas mengikuti program Sertifikasi Guru hingga 2025 demi peningkatan kompetensi dan tunjangan. Apa saja kendalanya?

DPR RI telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Indonesia. Sebanyak 800 ribu guru di seluruh nusantara diharapkan tuntas mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Target ini ditujukan untuk tercapai pada tahun 2025, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru. Selain itu, program ini juga bertujuan memberikan tunjangan profesi bagi para guru yang telah bersertifikasi.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, mengungkapkan informasi penting ini dalam sebuah acara di Garut, Jawa Barat, pada Minggu (04/8). Ia menekankan bahwa program Sertifikasi Guru merupakan amanat undang-undang yang harus dipenuhi oleh setiap guru dan dosen. Pemerintah pun telah mengalokasikan anggaran besar untuk memfasilitasi program ini.
Target Ambisius dan Amanat Undang-Undang
Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen penuh menuntaskan program Sertifikasi Guru. Target 800 ribu guru diharapkan dapat tercapai pada tahun 2025. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ferdiansyah menegaskan bahwa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan amanat undang-undang yang harus dijalankan. Setiap guru, termasuk dosen, wajib memiliki sertifikasi profesi sebagai bukti kompetensi. Hal ini penting untuk menjamin standar kualitas tenaga pendidik di seluruh jenjang.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran signifikan untuk memfasilitasi seluruh guru di Indonesia agar dapat mengikuti program PPG. Dukungan finansial ini diharapkan dapat menghilangkan hambatan bagi guru yang ingin meningkatkan kualifikasi. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan profesionalisme guru.
Tantangan di Lapangan dan Solusi Sosialisasi
Meski program Sertifikasi Guru telah berjalan, Ferdiansyah mengakui masih ada kendala di lapangan yang perlu diatasi. Banyak guru yang belum mendapatkan informasi lengkap mengenai program ini. Ada pula yang kesulitan dalam melengkapi persyaratan administrasi yang diperlukan untuk pendaftaran.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kemendikdasmen bersama Komisi X DPR RI gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan. Kegiatan seperti yang diadakan di Kabupaten Garut bertujuan memberikan panduan langsung kepada para guru. Guru-guru dibantu dalam proses pengajuan dan kelengkapan administrasi PPG.
Di Kabupaten Garut sendiri, tercatat 3.868 guru dari tingkat TK hingga SMP belum memiliki Sertifikasi Guru. Data ini menjadi fokus utama dalam upaya percepatan program di daerah. Pemerintah daerah diharapkan turut aktif mendorong guru-guru untuk segera mendaftar dan menyelesaikan proses sertifikasi.
Manfaat Sertifikasi Guru dan Dukungan Lokal
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Erom Suparman, menyatakan bahwa guru yang mengikuti program Sertifikasi Guru akan mendapatkan banyak keuntungan. Selain peningkatan wawasan dan kompetensi, mereka juga berhak atas tunjangan profesi. Tunjangan ini akan menambah pendapatan bulanan di luar gaji pokok.
Program PPG tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga memberikan jaminan kesejahteraan bagi para guru. Sertifikat profesi menjadi dasar pengajuan tunjangan yang signifikan. Ini merupakan insentif besar bagi guru untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi lebih baik dalam dunia pendidikan.
Pemerintah Kabupaten Garut didorong untuk proaktif mengusulkan guru-guru mereka kepada pemerintah pusat agar segera mengikuti program. Komisi X DPR RI siap memfasilitasi proses ini. Keberadaan perguruan tinggi penyelenggara PPG, seperti Institut Pendidikan Indonesia di Garut dan Universitas Siliwangi di Tasikmalaya, juga menjadi potensi besar untuk mempercepat capaian target Sertifikasi Guru di wilayah tersebut.