DIY Tingkatkan Layanan Wisata Ramah Muslim, Siap Hadapi Penilaian IMTI 2025: Apa Saja yang Disiapkan?
D.I. Yogyakarta gencar tingkatkan layanan dasar ramah Muslim di destinasi wisata, bersiap hadapi penilaian Indonesia Muslim Travel Index 2025. Penasaran apa saja persiapannya?
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (Dispar DIY) secara aktif tengah meningkatkan layanan dasar ramah Muslim di berbagai destinasi wisata. Langkah strategis ini diambil guna mewujudkan provinsi tersebut sebagai tujuan wisata ramah Muslim berkelas dunia. Persiapan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menghadapi penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
Kepala Dispar DIY, Imam Pratanadi, menjelaskan bahwa inisiatif ini mencakup penyediaan fasilitas dan layanan yang sesuai syariat Islam. Hal tersebut meliputi ketersediaan makanan halal, sarana ibadah yang memadai, serta sanitasi yang bersih di lokasi wisata. Selain itu, industri hotel dan restoran juga didorong untuk segera mengurus sertifikasi halal.
Upaya peningkatan layanan ini tidak hanya berfokus pada wisatawan Muslim, tetapi juga mencakup persiapan destinasi ramah disabilitas. Tujuannya adalah untuk memastikan kenyamanan bagi seluruh pengunjung, sejalan dengan visi penilaian IMTI 2025 yang komprehensif. Kampanye pariwisata ramah Muslim juga diperluas melalui berbagai acara dan lokakarya.
Mewujudkan Destinasi Wisata Ramah Muslim Berkelas Dunia
Dispar DIY berkomitmen penuh dalam pengembangan pariwisata ramah Muslim. Fokus utama adalah penyediaan infrastruktur dan fasilitas yang memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim. Ini termasuk jaminan makanan halal serta fasilitas ibadah yang mudah diakses.
Imam Pratanadi menekankan pentingnya sertifikasi halal bagi pelaku usaha perhotelan dan restoran. Hal ini menjadi indikator penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkualitas. Prinsip pariwisata berkelanjutan juga menjadi landasan dalam setiap pengembangan.
Selain aspek keagamaan, DIY juga memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Pengembangan destinasi ramah disabilitas merupakan bagian integral dari visi pariwisata inklusif. Inisiatif ini bertujuan untuk melayani semua segmen wisatawan dengan optimal.
Kampanye pariwisata ramah Muslim terus digencarkan melalui berbagai platform. Kegiatan seperti event, lokakarya, dan Focus Group Discussion (FGD) menjadi sarana efektif. Ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya layanan ini.
Peran IMTI 2025 dan Dukungan Kementerian Pariwisata
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan dukungan penuh kepada DIY dalam mewujudkan layanan wisata ramah Muslim. DIY didorong untuk tidak hanya memenuhi standar lokal, tetapi juga berkelas dunia. Hal ini sejalan dengan target penilaian IMTI 2025.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyatakan bahwa DIY merupakan salah satu dari 15 provinsi unggulan yang dinilai IMTI 2025. Penilaian ini bersifat komprehensif, mencakup berbagai aspek layanan pariwisata. Provinsi lain yang juga dinilai antara lain Aceh, Riau, dan Jawa Barat.
Hariyanto menjelaskan bahwa meskipun program ini berfokus pada pariwisata ramah Muslim, tujuan utamanya adalah peningkatan pelayanan bagi seluruh wisatawan. Ini menunjukkan bahwa standar layanan yang ditingkatkan akan memberi manfaat bagi semua pengunjung. Kualitas layanan menjadi prioritas utama.
Dinamika Kunjungan Wisatawan di DIY
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dinamika kunjungan wisatawan ke DIY. Pada Juni 2025, tercatat 10.424 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,47 persen dibandingkan bulan Mei 2025.
Sementara itu, perjalanan wisatawan Nusantara ke DIY pada periode yang sama mencapai 3,38 juta. Namun, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 4,59 persen. Rata-rata lama menginap wisatawan tercatat 1,54 malam untuk hotel bintang dan 1,16 malam untuk hotel nonbintang.
Data ini mengindikasikan potensi besar pasar wisatawan domestik dan internasional. Peningkatan layanan ramah Muslim diharapkan dapat menarik lebih banyak kunjungan. Ini juga dapat meningkatkan durasi menginap wisatawan di DIY.