Djarot Santai Wacana Jokowi Jadi Ketum PSI: Itu Urusan Internal Partai
Djarot Saiful Hidayat dari PDIP menanggapi santai wacana Jokowi menjadi Ketua Umum PSI, menekankan bahwa itu merupakan urusan internal partai dan tidak perlu campur tangan dari PDIP.
Apa, Siapa, Di Mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Presiden Jokowi diwacanakan menjadi Ketua Umum PSI. Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDI Perjuangan, menanggapi santai wacana tersebut. Pernyataan ini disampaikan Djarot di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Jumat malam (16/5). Alasannya, karena Jokowi bukan lagi kader PDIP dan PSI berhak menentukan ketua umumnya sendiri. Wacana ini muncul seiring kedekatan Jokowi dengan PSI menjelang Pemilu 2024. Jokowi sendiri mengaku masih mempertimbangkan peluangnya untuk menjadi Ketum PSI, tak ingin kalah dari putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Tanggapan santai Djarot ini menunjukkan sikap hormat PDIP terhadap otonomi partai lain. PDIP menganggap wacana tersebut sebagai urusan internal PSI yang tidak perlu diintervensi. Sikap ini menegaskan bahwa PDIP menghormati keputusan PSI dalam menentukan kepemimpinan partai.
Pernyataan Jokowi yang masih mempertimbangkan peluang kemenangannya jika maju sebagai calon ketua umum PSI menambah dinamika situasi politik. Ambisi Jokowi untuk tidak kalah dari Kaesang menunjukkan persaingan yang menarik dalam kancah politik Indonesia.
Tanggapan Djarot Soal Wacana Jokowi di PSI
Djarot Saiful Hidayat dengan tegas menyatakan bahwa wacana Presiden Jokowi menjadi Ketua Umum PSI merupakan urusan internal partai tersebut. "Itu urusannya partai, otonomi masing-masing. Silakan saja. Kita tidak ngurus," kata Djarot. Ia menekankan bahwa Jokowi bukan lagi kader PDI Perjuangan, sehingga langkah politiknya tidak menjadi tanggung jawab partai.
Lebih lanjut, Djarot menegaskan kembali bahwa PDI Perjuangan menghormati kedaulatan partai lain dalam menentukan kepemimpinan. PDIP tidak akan ikut campur dalam urusan internal PSI. Sikap ini menunjukkan komitmen PDIP terhadap demokrasi internal antar partai politik.
Pernyataan Djarot yang lugas dan tegas ini memberikan gambaran jelas sikap PDIP terhadap wacana tersebut. Hal ini sekaligus menghindari potensi konflik atau misinterpretasi antar partai.
Sikap ini juga menunjukkan kedewasaan politik PDIP dalam menghadapi dinamika politik menjelang Pemilu 2024.
Peluang Jokowi di PSI dan Persaingan dengan Kaesang
Sementara itu, Presiden Jokowi sendiri mengakui bahwa ia masih memperhitungkan peluang kemenangannya jika maju sebagai calon Ketua Umum PSI. "Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut saya kalah," ujar Jokowi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Jokowi serius mempertimbangkan wacana tersebut.
Persaingan internal dalam keluarga Jokowi juga menjadi sorotan. Jokowi mengungkapkan keengganannya untuk kalah dari putra bungsunya, Kaesang Pangarep, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI. Hal ini menunjukkan adanya persaingan yang menarik dalam keluarga Presiden.
Wacana ini menciptakan dinamika politik yang menarik, menunjukkan ambisi dan pertimbangan strategis dari berbagai pihak yang terlibat.
Kejelasan sikap Jokowi terkait wacana ini masih dinantikan publik. Apakah ia akan benar-benar maju sebagai calon Ketua Umum PSI atau hanya sebatas wacana?
Kesimpulan
Wacana Presiden Jokowi menjadi Ketua Umum PSI telah memicu berbagai reaksi. Djarot Saiful Hidayat dari PDIP menanggapi dengan santai dan menghormati keputusan PSI. Sementara itu, Jokowi sendiri masih mempertimbangkan peluangnya, menunjukkan dinamika politik yang menarik menjelang Pemilu 2024.