Fakta Gempa 5,4 Magnitudo di Halmahera Barat: Dipicu Lempeng Laut Maluku
BMKG mengungkap gempa 5,4 magnitudo yang mengguncang Halmahera Barat disebabkan oleh deformasi batuan lempeng Laut Maluku. Apakah ada potensi tsunami?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan terjadinya gempa bumi tektonik berkekuatan 5,4 magnitudo di wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara. Peristiwa alam ini menarik perhatian publik karena lokasinya yang berada di perairan timur Indonesia yang dikenal aktif secara seismik.
Gempa tersebut tercatat memiliki kedalaman 80 kilometer dan berpusat di laut, sekitar 81 kilometer arah barat laut Halmahera Barat. Analisis awal BMKG menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan di dalam lempeng Laut Maluku.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa mekanisme pergerakan gempa ini adalah geser naik. Meskipun memiliki magnitudo yang cukup signifikan, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, memberikan ketenangan bagi masyarakat di pesisir.
Penyebab dan Karakteristik Gempa Halmahera Barat
Gempa 5,4 magnitudo yang mengguncang Halmahera Barat merupakan fenomena tektonik yang dipicu oleh aktivitas geologis di bawah permukaan bumi. BMKG secara spesifik mengidentifikasi deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku sebagai pemicu utama peristiwa ini. Lempeng Laut Maluku dikenal sebagai zona subduksi kompleks yang sering mengalami pergerakan.
Menurut keterangan dari BMKG, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik. Ini berarti batuan di kedua sisi sesar bergerak secara vertikal relatif satu sama lain, dengan satu sisi bergerak naik. Kedalaman pusat gempa yang mencapai 80 kilometer menunjukkan bahwa sumber gempa berada di kedalaman menengah, yang seringkali memengaruhi sebaran energi gempa.
Getaran gempa dirasakan di beberapa daerah dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity). Skala ini menunjukkan bahwa getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seperti adanya getaran seakan-akan truk besar melintas. Daerah yang merasakan getaran meliputi Tugulandang Halmahera Barat hingga Tondano di Sulawesi Utara, menunjukkan jangkauan dampak yang cukup luas.
Dampak dan Imbauan BMKG Pasca Gempa
Meskipun gempa Halmahera Barat memiliki magnitudo menengah, BMKG memastikan bahwa tidak ada potensi tsunami yang menyertainya. Analisis seismologis yang cermat telah dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat pesisir. Ini adalah informasi krusial yang membantu mencegah kepanikan di tengah masyarakat.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan signifikan yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini. BMKG juga belum mendeteksi adanya gempa susulan sejak pukul 19.22 WIB, menunjukkan kondisi seismik yang relatif stabil pasca-gempa utama. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi penduduk setempat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta untuk memeriksa kembali kondisi bangunan tempat tinggal mereka guna memastikan tidak ada kerusakan struktural sebelum kembali memasukinya. Penting juga untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Informasi resmi dan terpercaya mengenai gempa Halmahera Barat dapat diakses melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dengan menghubungi langsung kantor BMKG terdekat di Halmahera, Maluku Utara. Mengikuti pedoman dari pemerintah setempat adalah langkah bijak untuk menjaga keselamatan bersama.